Berita Nasional Terpercaya

PBTY XVI Resmi Dibuka secara Virtual

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Ada yang lain dari perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke XVI tahun 2021 kali ini, biasanya sepanjang Kampung Ketandan Malioboro penuh sesak dengan antrian manusia yang ingin menyaksikan perpaduan kesenian Tionghoa dan Jawa, kini ajang tahunan yang di gelar oleh Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) hanya bisa disaksikan secara virtual (online).

Dikatakan Ketua Pelaksana PBTY XVI, Ellyn Subiyanti, pelaksanaan even besar tersebut akan dimulai hari ini tanggal 20 Februari hingga 26 Februari 2021. “PBTY kali ini diselenggarakan secara virtual dan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, karena sedang mengalami pandemi covid-19,” ujarnya, Sabtu (20/2/2021). 

Ellyn juga mengajak masyarakat untuk tetap bisa menyaksikan pertunjukan yang ada pada PBTY XVI kali ini melalui youtube channel PBTY.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo dalam sambutannya mengungkapkan situasi yang sangat berbeda pada PBTY XVI. “Masih terngiang saat pelaksanaan PBTY tahun lalu dengan penuh keriaan, banyak wisatawan, namun kali ini PBTY hanya bisa disaksikan secara virtual,” katanya.

Even PBTY diakui Singgih merupakan salah satu pembangkit ekonomi kreatif dan sekaligus kebudayaan. Ini juga bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam membangun ekosistem pariwisata yang baik.

Secara virtual, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mewakili Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan perayaan tahun baru Imlek 2572 diperingati dalam suasana keprihatinan karena masih dalam pandemi covid-19. “Namun demikian kita masih dapat memeriahkannya melalui penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta secara virtual yang dapat dinikmati masyarakat umum,” ucapnya.

Paku Alam juga menyebutkan kehadiran kebudayaan Tionghoa akan semakin memperkaya khasanah budaya Bangsa Indonesia. “Sejarah mencatat bahwa Bangsa Tionghoa telah hidup di nusantara sejak berabad-abad silam,” tambahnya.

Penyelenggaraan PBTY selama ini selalu disambut baik oleh masyarakat Yogyakarta, yang merupakan bukti simbol kerukunan. “Bahkan pada banyak dimensi memperlihatkan adanya akulturasi budaya Tionghoa-Jawa,” katanya. (cdr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.