SLEMAN, BERNAS.ID - Dalam menghadapi pandemi covid-19 yang hampir satu tahun dirasakan oleh para pengusaha perhotelan dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPD PHRI DIY akan membuat suatu strategi mengatasi hal tersebut.
Hal itu dikatakan Ketua BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono disela Rakerda yang digelar hari ini, Rabu (24/2/2021) di Hyatt Regency Yogyakarta. Dia juga mengajak semua pihak untuk guyub sesarengan, yaitu sinergitas pengurus dan anggota PHRI dengan asosiasi lainnya beserta pemerintah setempat.
"Wisatawan yang akan datang ke Yogyakarta diberikan informasi bahwa hotel dan restoran yang ada di DIY telah memenuhi verifikasi protokol kesehatan dan CHSE," katanya.
Dalam rakerda tersebut lanjut Deddy juga akan dibahas bagaimana cara membangkitkan pariwisata khususnya hotel dan restoran ditengah keterpurukan pandemi ini.
"Kita ingin DIY ini menjadi barometer, bagaimana nantinya bisa bangkit terlebih dahulu, informasi dari Kepala Dinas Pariwisata DIY, Menteri Pariwisata juga mempunyai perhatian yang besar kepada DIY," ujarnya.
Diakui Deddy kehidupan pariwisata sangat dipengaruhi oleh mobilitas atau pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat yang lainnya, namun dengan perpanjangan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) dirasa akan sangat memberatkan PHRI. "Hidup kita dipengaruhi oleh mobilitas manusia, karenanya tanpa ada mobilitas akan sulit kita untuk bertahan," katanya.
Menanggapi PTKM yang terus diperpanjang hingga keempat kalinya, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan semua pihak harus menyikapinya dengan bijak, agar semuanya bisa berimbang.
"Kita harus mensikapi secara bijak pada saat kita bicara tentang peningkatan covid-19, tapi di satu sisi ekonomi harus jalan. Makanya dosis gas dan rem itu harus berimbang, jadi jangan sampai pariwisata gas pol terus tanpa rem sementara peningkatan terkonfirmasi covid cukup tinggi, ini kan bertolak belakang," jelasnya. (cdr)