GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID - Ditengah pandemi covid-19 yang dirasakan sangat berdampak pada industri pariwisata khususnya hotel dan restoran, Ketua BPC PHRI Gunungkidul Sunyata mengatakan pihaknya telah melakukan banyak kreasi agar kegiatan perekonomian di dunia pariwisata di Gunungkidul tetap bisa berjalan.
"Selama ini kita menyarankan anggota PHRI Gunungkidul untuk berkreasi dan berinovasi," katanya, Kamis (25/2/2021).
Karena wisata itu memerlukan mobilisasi sedangkan saat ini untuk melakukan mobilisasi itu tidak mungkin, makanya dibutuhkan inovasi dengan menggunakan teknologi informasi secara online.
"Ya kami jualannya online, ada yang punya ikan, udang, lobster dijual online, kalau kata anak muda sekarang COD," papar Sunyata.
Dengan adanya pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) yang telah diperpanjang hingga empat kali, menurut Sunyata hal ini sangat mematikan industri pawisata. "Kalau mobilisasi dibatasi, matilah kita, yang penting penerapan prokesnya, seperti cuci tangan, pakai masker, jaga jarak. Itu yang harus diterapkan," jelasnya.
Ditambahkan Alumni Fakultas Hukum Atma Jaya Angkatan 1987 ini, yang perlu dilakukan di masa pandemi adalah edukasi kepada masyarakat, bagaimana penerapan kebiasaan baru, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. "Kalau perlu berikan sanksi bagi mereka yang tidak memakai masker, tidak mencuci tangan, dan berkerumun. Aturan itu harus dibuat jelas jangan malah membingungkan," tandasnya.
Dia juga secara pribadi mengaku tidak setuju dengan adanya pemeriksaan di perbatasan wilayah memasuki Yogyakarta, karena menurutnya hal itu tidak efektif. "Yang harusnya diterapkan pengecekan di destinasi wisatanya, baru di cek prokesnya. Itu saja menurut saya," pungkasnya. (cdr)