Berita Nasional Terpercaya

Mengubah Pola Pikir Pimpinan Nasional Jawa Atau Non Jawa

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Tampuk pimpinan negara selalu diduduki oleh orang-orang Jawa, kecuali BJ Habibie. Namun, Menristek zaman Soeharto menjadi presiden bukan karena dipilih melalui pemilu. Ia menjadi pengganti Soeharto yang lengser karena desakan gerakan 1998.

Nah, sekarang apakah isu Jawa atau non Jawa masih menjadi polemik di kalangan masyarakat? Apakah masih relevan? 

Pengamat Politik Ujang Komarudin menanggapi polemik itu memaparkan, sejatinya sudah tak relevan lagi. Tapi itu masih akan tetap berlaku. Karena dalam konstruksi politik Indonesia, etnis terbanyak yaitu etnis Jawa, makanya wakilnya mencari yang non-Jawa.

“Perlu diubah cara berpikir. Namun sulit. Karena biasanya orang Jawa yang banyak jumlahnya, menginginkan presidennya orang Jawa,” ujarnya, Minggu (7/3/2021). 

Sementara itu, Analis Politik Universitas Paramadina Herdi Sahrasad menambahkan,  isu Jawa dan non Jawa jangan menjadi perdebatan kembali. Sebab menurutnya sudah tidak relevan di era gobalisasi membuat dunia jadi satu desa global, dan kosmopolitanisme. 

Banyaknya potensi calon pemimpin yang berkualitas di luar Jawa, seharusnya membuka daya nalar masyarakat untuk tidak berpatokan pada etnis yang mayoritas. Sebab, pemimpin nasional sudah tidak berbicara lagi soal asal usulnya. 

Banyak calon di luar Jawa atau warga negara turunan, sebut saja Anies Baswedan, Rizal Ramli atau biasa dipanggil Gus Romli oleh kalangan nahdliyin (NU).

Namun untuk sosok Gus Romli punya cerita terkait latar belakangnya yang kritis. Ia dikenal sosok tanpa kompromi dan terbuka. 

Diingatkan kembali, Rizal Ramli selama menjadi menteri tidak mengurangi sikap kritisnya.

Bahkan akibat sikap tanpa toleran terhadap hal yang merugikan rakyat kecil, ia harus didepak setelah 11 bulan di Kabinet Jokowi.

Konon katanya ia disingkirkan karena kuatnya intervensi penguasa pengusaha (Peng-Peng) dan oligarki/taipan hitam yang bercokol dibalik layar kekuasaan.(fir)

Leave A Reply

Your email address will not be published.