Berita Nasional Terpercaya

4 Tips Menulis Motivation Letter yang Baik Agar Lolos Beasiswa

0

Bernas.id – Ketika mengajukan beasiswa, biasanya salah satu syaratnya pelamar diminta untuk membuat motivation letter. Baik tidaknya motivation letter itu akan menentukan Anda bisa diterima atau ditolak oleh pihak penyeleksi beasiswa.

Motivation letter sendiri adalah sebuah keterangan singkat untuk menunjukkan bahwa Anda merupakan kandidat yang layak untuk memperoleh beasiswa tersebut. Isi motivation letter umumnya berkaitan dengan latar belakang pendidikan, motivasi belajar, cita-cita, kelebihan, serta kontribusi yang sudah Anda lakukan. 

Jika melihat isinya di atas, menulis motivation letter seharusnya tidak dianggap sebagai beban, melainkan ruang untuk bercerita mengenai niat baik, tujuan, serta harapan yang Anda rencanakan, terutama jika diterima sebagai awardee beasiswa tersebut.

Baca juga: 18 Jenis Konjungsi, Pengertian, dan Contoh Kalimat Terlengkap

Berikut beberapa tips untuk membuat motivation letter yang baik agar diterima di program beasiswa impian Anda.

 

1. Pahami struktur motivation letter yang baik

Sebagaimana surat atau tulisan-tulisan yang lain, motivation letter memiliki struktur tertentu, mencakup pembuka, isi, dan penutup. 

Pahami struktur motivation letter yang baik (Foto: Getty Images)

Pembuka

Mengawali motivation letter, tulis nama Anda, asal sekolah atau universitas, dan cantumkan juga aktivitas yang sedang dilakukan. Berikan pengenalan singkat secara personal yang membedakan Anda dengan pelamar-pelamar lainnya.

Di bagian pembuka juga, Anda dapat menuliskan program yang Anda pilih sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman yang sudah Anda jalani.

Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku

 

Isi

Bagian kedua dalam motivation letter, sekaligus bagian terpenting adalah isi dari surat tersebut. Di sini, Anda memaparkan kegiatan yang sudah dilakukan, prestasi yang diraih, serta keahlian yang dikuasai. Lebih khusus lagi, pengalaman yang dicantumkan itu sebaiknya sejalan dengan program yang ditawarkan penyedia beasiswa.

Semakin sesuai pengalaman kamu sebelumnya dengan program yang dipilih, maka semakin menarik profil Anda dalam motivation letter itu. 

Pengalaman, keahlian, prestasi, dan keterampilan itu ada baiknya disertai dengan bukti pendukung, misalnya, jika Anda menyatakan menguasai bahasa Inggris dengan baik, tunjukkan bukti skor IELTS yang Anda miliki.

Di bagian isi juga, Anda sebaiknya mengaitkan kelebihan dan pengalaman itu dengan visi dan misi dari kampus yang Anda lamar. Gunakan pendekatan unik, kalau perlu berikan sentuhan emosional yang menunjukkan bahwa Anda memang berkomitmen dan layak menerima beasiswa tersebut.

Baca juga: Mengenal Pengertian dan Ciri-ciri Komik sebagai Karya Sastra

 

Penutup

Di bagian ahir, Anda dapat menyatakan harapan Anda ke depannya jika diterima di program beasiswa tersebut. Tulis apa rencana Anda jika terpilih menjadi awardee beasiswa dan diterima di kampus idaman Anda. Ungkapkan dengan jujur dan realistis, serta tidak berlebihan. 

Baca juga: Beasiswa Kuliah di Jogja 2021, Cek dan Siapkan Persyaratannya

 

2. Hindari copy paste

Motivation letter yang baik dan berkualitas bukan hasil contekan. Selain itu, biasanya penyedia beasiswa memiliki data base pelamar-pelamar sebelumnya. Pelamar yang melakukan copy paste akan ketahuan dan langsung tereliminasi dari kandidat penerima beasiswa.

Hindari copy paste (Foto: Medium)

Anda boleh saja menjadikan motivation letter orang lain sebagai rujukan, tapi ingat, jangan sampai ditiru sepenuhnya, apalagi di-copy paste.

Baca juga: Interpretasi: Pengertian, Tujuan, dan Macam-macamnya 

 

3. Jangan terburu-buru

Membuat motivation letter kadang kala memang membingungkan, karena itu, jangan terburu-buru. Hindari membuatnya dengan kebut satu malam. Rencanakan penulisan motivation letter jauh-jauh hari sebelum tenggat pengumpulannya oleh program beasiswa yang Anda lamar.

Jangan terburu-buru (Foto: Pixabay)

Baca juga: Tinjauan Pustaka: Pengertian, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

 

4. Perhatikan detail sepele, namun penting

Jangan abaikan detail-detail kecil yang penting, seperti ejaan tata bahasa, kesalahan ketik (typo), hingga struktur kalimat (SPOK) yang benar. Motivation letter yang berantakan dan tidak rapi memberikan kesan buruk terhadap pelamar beasiswa.

Perhatikan detail sepele, namun penting (Foto: Dictio)

Detail penting lainnya, jangan lupa untuk mencantumkan kontak yang bisa dihubungi, email aktif, atau nomor telepon darurat. Akhiri juga motivation letter dengan ucapan terima kasih.

Baca juga: Beasiswa Kuliah di Jerman 2021, Lengkapi Persyaratannya dari Sekarang

Leave A Reply

Your email address will not be published.