Berita Nasional Terpercaya

Kisah Rungu: Berawal dari Passion hingga Tiket ke Perancis (Bagian 1)

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Bagaimana sih rasanya kuliah di Perancis? Pertanyaan itu mungkin yang banyak terlintas di benak orang Indonesia.

Setiap mendengar kata Perancis, yang terbayang pasti hal-hal indah dan romantis.

Tatanan kota yang memikat, makanan yang nikmat, dan hamparan salju atau reruntuhan daun di musim gugur yang sedap dipandang mata, membuat banyak orang ingin melanjutkan studi di negara yang menjadi jujukan fesyennya dunia ini.

Apalagi, Perancis memiliki sistem pendidikan yang tergolong maju. Maka tak heran setiap tahunnya ribuan pelajar Indonesia berbondong-bondong untuk mendapatkan beasiswa di negara tersebut.

Sebenarnya, bagaimana sih rasanya kuliah di Prancis? Salah satu pelajar asal Indonesia, Rungu Puput Herlambang, menceritakan pengalamannya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi ke Perancis.

Rungu, begitu sapaan akrabnya, berhasil mewujudkan impiannya untuk melanjutkan pendidikan magisterUniversitas La Rochelle, Perancis, lewat beasiswa France Excellence yang diadakan oleh Kedutaan Besar Perancis di Indonesia.

Baca juga: Ingin Kuliah di Prancis? Ini Berbagai Beasiswa yang Bisa Kalian Coba

Berawal dari passion

Mempelajari bahasa asing rupanya telah menjadi passion Rungu. Sedari kecil, Rungu sudah menunjukan ketertarikannya dalam berbagai bahasa yang ada di dunia ini. Ia getol mempelajari berbagai bahasa Asing.

Hingga saat ini, Rungu berhasil menguasai beberapa bahasa asing seperti Jepang, Arab, Spanyol, Inggris, dan tentunya Bahasa Prancis.

Untuk mengikuti panggilan hatinya itu, pria asal Surabaya ini pun memilih Bahasa dan Sastra Perancis sebagai bidang studi yang ia pelajari lebih dalam saat menempuh kuliah strata 1.

Berbagai prestasi akademik dan non-akademik, ia torehkan selama mengambil gelar sarjana di Universitas Brawijaya Malang. Meski berbagai aktivitas organisasi ia ikut selama berkuliah, Rungu tetap mampu menyelesaikan studi sarjana dengan gelar cumlaude.

Setelah lulus kuliah, Rungu mencoba mengaplikasikan kemampuan bahasa asingnya dengan menekuni profesi sebagai  pemandu wisata.

Kemampuannya yang gemilang dalam Bahasa Perancis membuat Rungu berhasil terpilih sebagai pengajar muda di Institute Francais Indonesia (IFI) yang berlokasi di Surabaya, kota tempat tinggalnya. 

Dari sinilah gerbang menuju negara empat musim tersebut mulai terbuka untuk Rungu.

Baca juga: Bagaimana Dunia Memandang Perguruan Tinggi di Indonesia?

Tiket menuju Perancis

Setelah dua tahun menjadi pengajar muda di IFI Surabaya, tanpa sengaja Rungu mendengar informasi mengenai beasiswa France Excellence.

“France Excellence itu beasiswa dari kedutaan besar Perancis di Jakarta yang diorganisir oleh Campus France Indonesia,” ucap Rungu kepada Bernas.id, Rabu (2/6).

Campus France merupakan badan nasional pemerintah Perancis untuk promosi pendidikan tinggi Perancis yang tersebar di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Melalui Campus France Indonesia, pelajar di Indonesia juga bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai pendidikan tinggi di Prancis serta pendaftaran beasiswa untuk melanjutkan studi di negara tersebut.

Nah, salah satu beasiswa yang dikelola oleh Campus France Indonesia adalah France Excellence. Beasiswa tersebut dikeluarkan tahunan oleh Kedutaan besar Perancis di Indonesia.

Program Beasiswa tersebut ditujukan khusus untuk pelajar yang ingin melanjutkan studi jenjang magister di Prancis. Beasiswa tersebut mencakup bantuan dana perkuliahan maksimal 5000 euro di semua universitas yang ada di Perancis serta uang saku bulanan sebesar 700 euro.

Beasiswa tersebut juga mencakup biaya untuk mengurus visa dna akses masuk ke asrama mahasiswa.

“Beasiswa ini terbuka untuk semua mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke Perancis dan tidak ada jurusan spesifiknya,” tambah Rungu.

Menurut Rungu, proses pendaftaran beasiswa France Excellence juga tidak terlalu rumit.

“Syarat pendaftaran seperti beasiswa pada umumnya, seperti dokumen ijazah S1, motivation letter, dan bukti kemampuan berbahasa yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Prancis,” tambahnya.

Sertifikat kemampuan bahasa yang dipersyaratkan tergantung pada bahasa yang digunakan di kampus tujuan. 

Jika kampus tujuan menggunakan bahasa Inggris, maka pendaftar wajib menyerahkan sertifikat bukti kemampuan bahasa Inggris, sebaliknya jika kampus tujuan menggunakan bahasa Perancis maka pendaftar wajib menyertakan bukti kemampuan berbahasa prancis yaitu Diplôme d'études en langue française (DELF).

Jika ingin melanjutkan studi di bidang kajian ilmu alam, pendaftar harus memiliki sertifikat DELF B2 atau level high intermediate. Sementara itu, pendaftar yang ingin melanjutkan studi di bidang kajian humaniora, sastra, dan politik harus menyertakan sertifikat DELF C1 atau low advance.

“Karena jurusan yang saya ambil masuk humaniora, jadi sertifikat DELF yang saya gunakan harus level C1,” ungkap Rungu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.