Berita Nasional Terpercaya

WoiLo, Aplikasi Medsos Karya Anak Bangsa yang Jadi Pesaing Instagram

0

BERNAS.ID – Siapa bilang Indonesia tidak punya media sosial karya anak bangsa? Memang kelihatannya akan sulit untuk bisa menyaingi Facebook, Instagram, dan Twitter. 

Tapi bagi sekumpulan anak SMA di Surabaya, mewujudkan media sosial buatan lokal bukan hanya sekadar mimpi lagi. Hal tersebut tentu bisa terwujud karena anak muda Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yang tak kalah hebat dengan negara lain.

Sebagai negara dengan populasi terbanyak urutan 4 dunia, dengan total 270,20 juta penduduk, ini menjadi peluang besar jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Apalagi kini dunia teknologi digital semakin berkembang pesat, maka tak heran jika banyak orang berlomba-lomba menghasilkan karya untuk kepentingan bangsa.

Baca Juga: Jurusan IT: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kerja Terbaru

Dari situlah, kemudian lahir startup-startup dengan berbagai solusi yang ditawarkan, termasuk aplikasi media sosial buatan anak bangsa bernama WoiLo.

WoiLo merupakan aplikasi media sosial bikinan Kevin Ciang, Andy Kurnia, Michael Francesco, dan Jesslyn. Aplikasi ini bahkan telah diunduh lebih dari 1 juta kali di Play Store dan App Store. WoiLo berdiri dalam naungan PT Karya Digital Indo.

Secara umum, WoiLo adalah media sosial untuk berbagi foto, video, dan teks, sekaligus mendapatkan teman baru, dan bahkan penghasilan. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa mencari hiburan, berbagi stories, timeline, dan chat.

CEO WoiLo Kevin Ciang menyebut aplikasi ini seperti gabungan antara Instagram dan Twitter. Namun, tetap memiliki sejumlah fitur yang berbeda.

Lalu, bagaimana kisah Kevin dan Co-Founder WoiLo lainnya merintis startup ini?

Semua bermula ketika Kevin dan kawannya membuat platform job finder di tengah masa libur setelah kelulusan SMP. Namun, kurangnya pengetahuan tentang bisnis membuat proyek itu tidak berjalan seperti yang diharapkan.

“Masih kurang paham tentang bisnis, pokoknya cuma mau bikin platform, bisa untuk cari kerja, sisanya nggak dipikirin. Ternyata nggak semudah yang dipikirkan,” ucapnya, kepada Bernas.id, Selasa (20/7/2021).

Baca Juga: Jurusan Manajemen: Pengertian Ilmu Manajemen dan Daftar Universitas

Tapi dari platform itulah Kevin belajar banyak hal. Kemudian, ketika duduk di bangku kelas 11 SMA, Kevin bersama Co-Founder WoLio lainnya mulai menggodok ide.

Ambisi awalnya terjun ke dunia teknologi karena keinginan mewujudkan sebuah platform yang bisa dipakai banyak orang dan bersifat universal. Sejak itulah, Kevin mulai merancang sebuah aplikasi bernama WoiLo, sebuah nama yang identik dengan kaum milenial karena berasal dari kata “Woi” dan “Lo”.

“Lumayan lama selesainya, aku lulus (SMA) baru aplikasinya bisa dirilis karena bikinnya sambil sekolah,” katanya.

WoiLo resmi diluncurkan pada 1 April 2019. Para pendirinya saat itu baru saja lulus SMA. Namun, mereka sudah membawa mimpi supaya WoiLo dapat bersaing di kancah global.

Media sosial ini menargetkan pengguna usia remaja hingga 30 tahun. Saat ini, user-nya didominasi usia 18-25 tahun.

Fitur Unggulan

Sebelum dirilis ke publik, Kevin meminta teman-teman dan keluarganya untuk menjajal WoiLo. Dengan begitu, sudah ada ratusan pengguna bahkan sebelum diluncurkan.

Perintisan aplikasi ini tentu bukan tanpa kesulitan. Kevin mengaku agak sukar jika harus berkompetisi langsung dengan media sosial besar seperti Facebook dan Instagram.

“Awal-awal kita promosi di platform-nya mereka (Facebook dan Instagram). Kesulitan yang paling besar mencari alasan kenapa user harus memakai WoiLo,” tuturnya.

Saat ini, Kevin dan tim juga masih terus bereksperimen untuk memberikan fitur-fitur terbaik, yang belum pernah diterapkan di media sosial lainnya.

Baca Juga: 10 Prospek Kerja Lulusan Akuntansi di Berbagai Profesi

“Salah satunya yang mencolok di WoiLo itu ada fitur profile visit di mana kita bisa tahu siapa saja yang bisa mengunjungi profil kita,” katanya.

Secara rinci, berikut sejumlah fitur yang bisa ditemukan di WoiLo:

  • Fitur Anonim dan Random Chat
    Pengguna bisa mengunggah foto, video, dan teks untuk dilihat orang lain dan juga mengobrol secara anonim sehingga identitas tetap aman dan privasi tidak terganggu.
  • Fitur Profile Visit
    Pengguna bisa mengetahui siapa saja yang mengunjugi akun profilnya.
  • Fitur Lo-Wallet
    Pengguna bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan aktif berinteraksi di WoiLo. Ke depan, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendonasikan pendapatan mereka melalui WoiLo.
  • Fitur Berita
    Pengguna bisa membaca berita dan informasi terbaru dari seluruh dunia melalui fitur ini.

WoiLo juga menyediakan stiker lucu yang dapat dibeli melalui WoiLo Shop.

Mendapatkan Penghasilan

Seperti yang dikatakan Kevin, pengguna WoiLo bisa memperoleh penghasilan. Lalu, bagaimana caranya?

Pengguna cukup melakukan interaksi seperti memberi apresiasi kepada pengguna lainnya, membuat postingan, dan melihat seluruh hiburan. Semakin lama user menggunakan WoiLo dan semakin produktif menghasilkan konten, maka semakin banyak pula uang yang didapatkan. 

Bagi anak muda yang hobi bermain media sosial, pendapatan yang dihasilkan dari aplikasi ini bisa menutupi biaya pulsa/internet bulanan.

“Kita ada algoritma yang menghitung penghasilan pengguna setiap hari. Aspek-aspek yang kita hitung paling utama itu screen time dan interaksi pengguna,” ujar Kevin.

“Artinya, makin lama menggunakanya dan makin aktif juga berarti penghasilannya akan lebih tinggi,” imbuhnya.

Baca juga: Daftar Kampus Jurusan Perhotelan dan Pariwisata di Indonesia

Membangun Rasa Bangga

Kevin belajar membuat aplikasi secara otodidak. Awalnya, dia bikin game, kemudian tertarik untuk mengembangkan aplikasi media sosial. Setelah lulus SMA, Kevin memilih tidak meneruskan kuliah dan lebih fokus untuk kemajuan WoiLo. 

“Saya belajar otodidak. Semua hal yang saya lakukan di WoiLo ini first time semua. Bahkan belajar bisnis juga dari internet,” ucapnya.

Baca Juga: Rapel: Ketika Sampah Disulap Jadi Bernilai Melalui Aplikasi Digital

WoiLo memiliki misi agar masyarakat Indonesia bangga dengan produk digital lokal. Pendiri aplikasi WoiLo punya harapan agar Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri, maju, dan mampu menunjukkan bahwa anak muda di Tanah Air memiliki kreativitas tinggi. 

Kevin kini berusia 21 tahun. Dia menaruh asa yang besar agar WoiLo bisa dipakai banyak orang, dan paling tidak dunia tahu kalau Indonesia punya platform media sosial buatan anak bangsa.

“Target kita dalam satu hingga dua tahun ke depan, sekitar 50% milenial atau anak muda sudah pakai WoiLo,” ujarnya.

Pernyataan Head of Instagram Adam Mosseri baru-baru ini mengenai Instagram yang bukan lagi aplikasi berbagi foto, tapi lebih berfokus pada konten video kreator, shoping, dan messaging, justru memicu Kevin dan kawan-kawan untuk semakin mengembangkan aplikasi media sosial buatan lokal. 

Ini menjadi kesempatan bagi WoiLo untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Kevin mendorong anak muda lain yang memiliki passion terhadap teknologi supaya memulai secepatnya, tanpa harus menunggu lulus sekolah. Selain itu, para orangtua diharapkan bisa mendukung minat setiap anak.

“Kalau bisa mulai secepatnya, apalagi kalau belum berkeluarga, itu juga kelebihan juga, jadi nggak ada beban,” katanya.

Baca Juga: Tumbasin: Merintis Aplikasi Belanja di Pasar Tradisional Berawal dari Pesan WhatsApp (Bagian 1)

“Untuk orangtua juga harus mendukung anaknya karena tanpa dukungan orang tua tentu juga sulit, bahkan terasa hampir mustahil,” tutur Kevin.

Impian untuk menjadi tuan di negeri sendiri mulai dirintis oleh anak-anak muda Indonesia, yang mereka butuhkan adalah dukungan, dan dukungan tersebut dapat diwujudkan melalui rasa bangga menggunakan produk buatan dalam negeri, termasuk aplikasi media sosial.

Leave A Reply

Your email address will not be published.