Berita Nasional Terpercaya

Epidemiolog Sebut Swab Antigen Sudah Cukup

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Epidemiolog menyarankan Pemerintah untuk memakai swab antigen sebagai syarat naik pesawat terbang. Alasannya, saat ini penularannya cukup rendah.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, tak logis jika Pemerintah mewajibkan penumpang pesawat udara untuk menyertakan hasil negatif tes PCR maksimal 2 x 24 jam. Sebab, transportasi udara memiliki tingkat penularan virus Covid-19 paling rendah daripada transportasi darat dan laut.

“Penularan di pesawat itu paling kecil dan sudah ada risetnya maka sangat tidak logis ketika diterapkan screening paling ketat,” katanya, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Wajibkan Tes PCR Sebagai Syarat Naik Pesawat

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia memaparkan data dari IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) bahwa dari 1,2 miliar penumpang yang melakukan penerbangan sejak tahun 2020, hanya ditemukan 44 kasus penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Ada 44 kasus dari 1,2 miliar penumpang ini sama dengan 1 berbanding 27 juta penumpang, itu kecil ya,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemeriksaan deteksi Covid-19 menggunakan metode rapid test antigen sebagai screening calon penumpang sejumlah moda transportasi sudah cukup ideal dari hasil Panel Ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO), meski 'Golden Standard' tetap merujuk pada tes PCR. “Sebetulnya sudah cukup karena rapid antigen ini kan sudah diakui WHO,” tuturnya.

Dicky menambahkan apabila Pemerintah tetap memutuskan tes PCR sebagai standar perjalanan maka pemerintah seharusnya memberlakukan  subsidi tarif pemeriksaan tes PCR untuk seluruh moda transportasi. “Jadi tarifnya disamaratakan seluruhnya dulu, kemudian subsidi juga rata. Kalau bisa diturunkan mendekati harga rapid test antigen,” tukasnya. (jat) 

Leave A Reply

Your email address will not be published.