Berita Nasional Terpercaya

Begini Upaya Pusat Genjot Investasi di Daerah

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Kementerian Investasi meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk mempercepat investasi, khususnya di daerah. Sebab, realisasi investasi nasional tergantung dengan situasi di daerah.

“Kami teken nota kesepahaman tujuannya untuk percepatan realisasi investasi karena kabupaten-kabupaten punya peran strategis,” ungkap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Penandatangan Nota Kesepahaman Kementerian Investasi dengan Apkasi, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Ratusan Triliun Untuk Impor Alkes, Menteri Investasi Berburu Investor

Nota kesepahaman itu juga bertujuan untuk mendorong hilirisasi di kabupaten dan perizinan online terpadu (online single submission/OSS).

“Terkait OSS yang mendaftar itu 90 persen lebih adalah UMKM-UMKM di daerah. Jadi MoU penting agar pro aktif dari asosiasi dan Kementerian Investasi untuk sinergi,” papar Bahlil.

Baca juga: Sederet Catatan Realisasi Investasi di Indonesia pada Masa Pandemi

Sementara, ia mengingatkan kepada seluruh investor untuk bekerja sama dengan pengusaha di daerah. Hal ini dampak positif investasi tak hanya dirasakan di pusat, tapi juga merata ke daerah-daerah.

“Kalau investasi di Tangerang, tapi pengusahanya orang Jakarta, nanti kekayaan balik lagi ke Jakarta. Jadi setiap investasi yang masuk wajib bergandengan dengan perusahaan lokal,” papar Bahlil.

Bahlil mencontohkan bahwa pihaknya sempat memanggil direksi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) karena tak bekerja sama dengan pengusaha lokal di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

“Saya panggil direksi. You kalau tidak lakukan kerja sama dengan daerah, kalau hitungan you begini, saya bisa lebih kuat berhitung. Dan sekarang sudah terjadi (kerja sama),” ucapnya.

Bahlil menyatakan realisasi investasi sebesar Rp659,4 triliun. Angka itu setara dengan 73,3 persen dari target yang ditatapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp900 triliun.

Lima sektor industri menjadi pilihan favorit para investor, yakni perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, yang mencatat aliran investasi hingga Rp28,1 triliun.

Kemudian, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp26,6 triliun, sektor industri logam sebesar Rp25,1 triliun, sektor pertambangan Rp21 triliun, dan sektor jasa lainnya sebesar Rp19,4 triliun. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.