Berita Nasional Terpercaya

Kisah Fauzan Asmara Bantu Sesama Temukan Kebahagiaan Melalui Hipnoterapi

0

BERNAS.ID – Dr. H. Fauzan Asmara, M.Psi., MM., CHt., Ci merupakan salah satu dari sekian banyak hipnoterapis di Tanah Air. Ia mengabdikan diri untuk membantu penyembuhan melalui salah satu alternatif pengobatan itu.

Ia meyakini, hipnoterapis adalah profesi di masa depan, apalagi  Profesi ahli hipnotis sudah masuk Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) tahun 2014.

Menurutnya cara paling efektif dan cepat mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang adalah dengan hipnotis, termasuk dalam mengatasi sejumlah penyakit fisik.

Selain menjadi hipnoterapis, ia juga aktif sebagai assessor, trainer, konsultan, dan dosen. Bersama temannya, ia bahkan mendirikan perguruan tinggi di Semarang. Berbagai pencapaiannya itu tentu saja diperoleh melalui perjuangan yang tidak mudah.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya dalam mendalami hipnosis? Berikut selengkapnya.

Hobi Kuliah

Fauzan Asmara lahir di Pamekasan, Jawa Timur, dan dibesarkan di Kota Sumenep hingga SMA. Setelah itu, ia merantau ke berbagai tempat, seperti Malang, Jakarta, Denpasar, dan Semarang. Hingga pada 1996, ia sampai ke Yogyakarta, sebuah destinasi yang membuatnya tidak ingin pergi-pergi lagi.

“Entah kenapa tidak ingin kemana-mana lagi sampai sekarang. Mungkin karena Yogyakarta istimewa kali ya,” ujarnya kepada Bernas.id.

Baca Juga: Kisah Avifi Arka Perjuangkan Hipnotis sebagai Profesi Mulia dan Memberi Manfaat Positif

Sejak kecil, Fauzan sudah punya cita-cita untuk menjadi seorang dosen. Asa itu pun berhasil ia wujudkan, bahkan ia juga menekuni profesi trainer, konsultan, asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan tentu saja hipnoterapis.

Ia belajar ekonomi di Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Ia juga mempelajari psikologi di Universitas Mercubuana Yogyakarta. 

“Saya termasuk orang yang suka kuliah. Saya habiskan hampir 20 tahun hanya untuk kuliah,” ucapnya.

Kini, ia mengajar di beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta, namun bermarkas di Universitas Amikom Yogyakarta. Bersama kawannya, Fauzan mendirikan perguruan tinggi di Semarang bernama STIE Totalwin. Ia juga pendiri dan Ketua Pembina Pondok Pesantren Khusus Yatim di Yogyakarta.

Belajar Otodidak

Sebagai praktisi di bidang psikologi, Fauzan sudah lama tertarik dan belajar ilmu tentang olah pikir. Ia mempelajari gelombang otak manusia. Dari situ, ia memahami cara paling efektif dan cepat mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang adalah dengan hipnosis.

Akhirnya, ia belajar hipnosis secara otodidak melalui buku dan browsing di internet. Dalam proses tersebut, ia mengetahui jika hipnosis sudah sangat diminati sejak lama di luar negeri.

Di Amerika Serikat, American Medical Association (AMA) dan American Psychological Association (APA) pada 1958 telah mengakui hipnoterapi sebagai bagian dari prosedur medis yang valid.

Di Inggris, parlemen negara tersebut menerbitkan British Hypnotism Act  yang mengatur pelaksanaan hipnoterapi. Sementara itu, di Australia, hipnosis diakui oleh pemerintah ditandai dengan berdirinya The Australian Hypnotherapist Association (AHA) pada 1949.

Pada 2011, Malaysia telah memiliki Persatuan Pengamal Hipnoterapi Malaysia atau The Association of  Hypnotherapy Practitioners Malaysia yang diakui oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.

“Bahkan pada 2013, Kementerian Kesehatan Malaysia meluncurkan T&CM Act (termasuk di dalamnya Mind Body  Soul Therapy = Hypnotherapy). Nah, di Indonesia termasuk terlambat,” jelasnya.

Passion barunya itu disambut dengan pertemuannya dengan Indonesian Hypnosis Center (IHC) pada awal pandemi Covid-19. Ia mampu belajar sangat cepat karena latar belakang pendidikan dan sebelumnya mempelajari hipnosis secara otodidak.

Dalam waktu 6 bulan, ia sudah sampai puncak sebagai instruktur hipnosis. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua DPW Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) DI Yogyakarta.

“PKHI baru berdiri tahun 2014. Sejak awal berdirinya, PKHI berjuang agar hipnosis bisa diterima oleh pemerintah,” ujarnya.

Perjuangannya dan juga teman-teman seprofesi membuahkan hasil. Kini, hipnosis mulai dikenal dan diterima, bahkan Kementerian Kesehatan RI pada 2019 telah memberikan kewenangan PKHI untuk memberikan rekomendasi bagi praktisi hipnoterapi yang akan mengurus izin praktik di Dinas Kesehatan seluruh Indonesia.

Saat ini, hipnosis juga sudah masuk ranah kompetensi yang diuji oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Dia mengatakan PKHI juga telah membantu pemerintah menyusun Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang akan menjadi kurikulum baku hipnosis dan hipnoterapi di Indonesia.

Sebagai hipnoterapis, ia memiliki tempat praktik bernama Hipnoterapi Klinis Dgreen di Gamping, Sleman. Ia terjun langsung menangani pasien dengan berbagai masalah seperti anxiety, depresi, trauma, inner child, self harm, insomnia, hypnoslimming, phobia dan masalah psikis dan emosi lainnya.

“Semangatnya adalah membantu klien menemukan kebahagiaan di sisa umurnya. Namun, hipnoterapi tidak over claim. Hipnoterapi tetap fokus pada ranah pikiran, perasaan, dan perilaku,” tuturnya.

Baca Juga: Hipnosis: Definisi, Sejarah, Cara Kerja, dan Manfaat bagi Kesehatan

Sebagai kota tujuan wisata kedua setelah Bali, masyarakat Yogyakarta sudah sangat terbuka dan dinamis. Fauzan menyatakan sambutan warga setempat terhadap kehadiran hipnoterapi begitu luar biasa.

“Hipnoterapi sangat diterima oleh masyarakat Yogyakarta,” katanya.

Saat awal pandemi, banyak orang yang stres, kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, banyak kasus terkait rumah tangga, trauma, dan sebagainya. Ia menyebutkan semua praktisi hipnoterapi ramai dikunjungi pasien.

Fenomena tersebut pada akhirnya disambut oleh PKHI dengan menggelar bakti sosial layanan hipnoterapi gratis bagi tenaga kesehatan yang positif Covid-19 di seluruh Indonesia. Acara tersebut merupakan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI.

“Baru-baru ini, selama sepekan kami juga memberikan layanan hipnoterapi gratis untuk anak-anak yang kecanduan games dan gadget dari zoom generation,” ujarnya.

Sekitar 1.200 hipnoterapis tersertifikasi dan memiliki izin praktik (STPT) Dinas Kesehatan se-Indonesia siap memberikan layanan hipnoterapis gratis. Teknik layanan hipnoterapis pecandu gadget dan game online diberikan selama 7 hari mulai Jumat (19/11/2021) hingga Kamis (25/11/2021). 

Bahagia karena Mengenal

Dengan banyak aktivitas yang dilakukan, Fauzan merupakan seseorang yang selalu berusaha keluar dari zona nyaman. Menurutnya, zona nyaman adalah zona di mana seseorang mengakomodir ketidaknyamanan, dan hanyalah zona untuk mencari alasan di balik kemalasan.

“Namun demikian saya selalu punya alasan untuk selalu bersyukur denga apa yang saya peroleh dan miliki,” katanya.

Bagi Fauzan, kesuksesan bukan dinilai dari seberapa banyak orang mengenal kita. Namun, orang sukses  adalah seberapa banyak orang yang bahagia karena mengenal kita.

Ke depan, ia ingin terus mengembangkan STIE Totalwin di Semarang dan berbuat lebih banyak lagi untuk Pondok Pesantren Khusus Yatim di Yogyakarta.  Ia juga berharap hipnoterapi lebih dikenal dan diterima masyarakat secara luas.

“Saya ingin sisa umur saya lebih bermanfaat bagi semua orang,” tuturnya.

Baca Juga: PKHI Gelar Layanan Hipnoterapi Gratis bagi Anak Kecanduan Gadget dan Game

Fauzan meyakini hipnoterapi adalah profesi masa depan. Di Indonesia, ada hipnoterapis yang memiliki penghasilan Rp100 juta hingga Rp150 juta sebulan. 

“Silakan belajar hypnosis dan belajar menjadi hipnoterapis. Tentu saja di Lembaga resmi yang diakui pemerintah. Saya sarankan di Indonesian Hypnosis Center,” ucapnya.

Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur Barat, hipnotis disebut “hypnosis” atau “hypnotism”. Ilmu ini adalah ilmiah dan siapapun bisa mempelajarinya. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.