Berita Nasional Terpercaya

Profil Emile Hojbjerg, Gelandang Militan Tottenham Hotspurs

0

BERNAS. ID- Nama  gelandang bertahan Tottenham Hotspurs, Pierre-Emile Hojbjerg dirumorkan masuk radar belanja pelatih AS Roma, Jose Mourinho musim depan. Nama Hojbjerg bukan orang yang baru di mata pelatih asal Portugal itu.

Untuk diketahui, saat The Special One, julukan Jose Mourinho, masih melatih Tottenham Hotspur, dialah yang menginisiasikan  perekrutannya  dari Southampton pada awal musim 2020 lalu. Bila transfer Pierre-Emile Hojbjerg jadi, maka mereka akan reuni di Olimpico Roma.

Baca juga: Aaron Ramsdale, Cerita Jatuh Bangun Karir Kiper Muda Arsenal

Hojbjerg memang dikenal sebagai gelandang militan tiap kali dimainkan. Musim ini, dibawah skema taktik 3-4-2-1 Antonio Conte, Hojbjerg menjadi pilihan utama untuk mengisi  posisi gelandang tengah. Hojbjerg, sering kali diduetkan dengan rekrutan anyar mereka, Rodrigo Bentancur dalam beberapa laga terakhir.

Sejauh ini, Hojbjerg sudah mengemas 39 penampilan di seluruh kompetisi, termasuk 27 kali di Liga Inggris dan 4 kali di Conference League musim 2021/ 22. Lalu, seperti apa  profil dan perjalanan karir Pierre-Emile Hojbjerg? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Daftar Isi :

  1. Tentang Pierre Emile Hojbjerg
  2. Mengasah Kompetensi di Akademi
  3. Jatuh Bangun Karir Sepak Bola Hojbjerg
  4. Direkrut Spurs Era Jose Mourinho
  5. Tetap Menjadi Pilihan Utama

Tentang Pierre Emile Hojbjerg

Nama Lengkap : Pierre-Emile Kord Hojbjerg

Tempat Lahir : Kopenhagen, Denmark

Tanggal Lahir : 5 Agustus 1995

Kebangsaan : Denmark

Agama : Kristen

Klub Saat Ini: Tottenham Hotspurs

Nomor Punggung dan Posisi Bermain : – 5  Gelandang

Kaki Dominan: Kaki Kanan

Tinggi Badan : 185 cm

Instagram: @pierre23hojbjerg

Baca juga: Sambi Lokonga, Ini Profil Midfielder Potensial yang Baru Dibeli Arsenal

Mengasah Kompetensi di Akademi

Lahir pada 5 Agustus 1995 di Kopenhagen, Denmark dengan nama asli Pierre-Emile Kord Hojbjerg, ia merupakan salah satu produk dari akademi remaja BK Skjold, sebelum akhirnya ia pindah ke FC Copenhagen pada 2007.

Dua musim di sana, perjalanan karirnya kemudian berlanjut dengan pindah ke tim rival, Brøndby IF pada tahun 2009. Tak puas dengan karirnya di klub lokal, ia kemudian mencoba peruntungan karir sepak bola yang lebih besar dengan pindah lagi ke klub raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen pada 2013.

Saat berusia 17 tahun, 251 hari, ia membuat debut profesionalnya di  Bundesliga saat laga  kontra  1. FC Nürnberg  pada 13 April 2013. Hojbjerg masuk menggantikan Xherdan Shaqiri, dengan demikian ia menjadi pemain termuda yang pernah bermain dengan tim utama Bayern Munchen.

Baca juga: Kieran Tierney, Ini Profil dan Karir Bek Kiri Arsenal Asal Akademi Celtic

Jatuh Bangun Karir Sepak Bola Hojbjerg

Usai debut tersebut karir sepak bola Hojbjerg perlahan malah merosot. Selain gagal menembus starting line-up Bayern Munchen, Hojbjerg juga sulit mengembangkan skill sepak bolanya. Ia kemudian melenggang ke klub Bundesliga lainnya,  yakni  Augsburg dan Schalke 04 dengan status pinjaman.

Dipinjamkannya Hojbjerg ke Augsburg pada musim 2014/ 15, nasibnya juga tak kunjung membaik. Di klub yang bermarkas di Augsburg Arena itu, ia hanya  bermain 10 kali sebagai starter.

Capaian minim itu kemudian dievaluasi Munchen. Untuk menyelamatkan karir sang pemain, ia kemudian segera dipindahkan ke Schalke 04 pada musim kompetisi 2015/ 16.

Tiba di  Schalke 04, performa Hojbjerg mulai membaik. Meski tidak menuai pujian lebih, disana orang-orang mulai menyukai gaya main Hojbjerg mengawal lini tengah. Hingga akhirnya klub Premier League, Southampton menaruh minat dan merekrutnya pada 2016.

Di Southampton, Hojbjerg tidak hanya mengasah olah bola, tetapi juga belajar bagaimana menjadi gelandang dengan kualitas menyerang maupun bertahan yang sama bagusnya.  Dikutip dari  WhoScored, jumlah  rata-rata tekel dan intersep pemain kelahiran  Kopenhagen itu mencapai 3,8 per 90 menit di Premier League 2019/20.

Adapun capaian tersebut disempurnakan dengan kemampuan umpan-umpan kunci. Tak heran jika Hojbjerg terlibat dalam build-up di Southampton.  Pemain bertinggi 185 cm  itu mencatatkan 1.413 umpan sukses sepanjang musim 2019/20, yang mana hal itu jadi tertinggi kedua setelah James Ward-Prowse.

Baca juga: Granit Xhaka, Kapten Timnas Swiss Berjuluk “Xhakboom” di Arsenal

Hojbjerg Direkrut Spurs Era Jose Mourinho

Capaian apik statistik  pemain timnas Denmark itu, ditambah konsistensi penampilan sepanjang musim 2019/ 20 membuat Tottenham Hotspur di bawah kepelatihan Jose Mourinho kala itu merekrutnya di musim 2020/ 21 dengan nilai transfer 15 juta poundsterling.

Tiba di Tottenham Hotspur Stadium, Hojbjerg langsung jadi bagian penting di starting eleven Jose Mourinho. Kehadiran Hojbjerg diplot sebagai  pemain yang siap melakukan apapun di lini tengah. Baik itu meredam serangan, pelindung back-four, sekaligus pengalir bola.

Namun, tak lama kemudian Tottenham mengalami turbulensi. Pasca kepergian Mourinho, Tottenham akhirnya menunjuk Nuno Espirito Santo, sebagai manajer baru mereka. Awal, kedatangan eks pelatih Wolves tersebut,  malah membuat Tottenham digdaya.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Hingga akhirnya The Lilywhites bangkit kembali, setelah mendatangkan Antonio Conte. Peralihan nakhoda tersebut tidak lantas membuat Hojbjerg tersisih.

Performa Hojbjerg yang tetap konsisten di lini tengah Tottenham, membuat pelatih asal Italia tersebut tidak ragu untuk menjadikan Hojbjerg bagian penting klub. Hal itu dibuktikan dalam 39 laga yang sudah ia lakoni musim.

Baca juga: Cetak Hatrick Lawan Tottenham, Ini Catatan Lengkap CR7

Tetap Menjadi Pilihan Utama

Sejak kedatangannya pada 2 November 2021, Conte memang sempat sempat mengeluh dengan kondisi tim yang ia tukangi. Namun, setelah bereksperimen di beberapa laga yang ia lewati, Conte akhirnya menemukan formasi terbaiknya dengan mengusung skema 3-4-2-1, mirip seperti yang ia gunakan di Inter Milan dulu.

Skema taktik 3-4-2-1, menjadikan Hojbjerg sebagai pilihan utama  di posisi gelandang tengah. Hojbjerg, sering kali diduetkan dengan rekrutan anyar Tottenham, Rodrigo Bentancur dalam beberapa laga terakhir.

Salah satu atribut Hojbjerg yang membuat Conte kesengsem adalah Hojbjerg adalah seorang pemain bertipikal breaker . Di lain sisi, ia juga punya kejelian menutup half space serta dibekali  kualitas pressure-nya yang apik. Kejelian itu juga yang membuat Tottenham mampu meredam kreator-kreator lawan.

Baca juga: Masih Jadi Mesin Gol di Liverpool, Ini di balik Prestasi Mo Salah

Leave A Reply

Your email address will not be published.