Berita Nasional Terpercaya

Ada Ratusan Bank Sampah, Tapi Sampah yang Berkurang Cuma Sangat Sedikit

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Keberadaan ratusan bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta rupanya hanya bisa mengurangi dua persen total sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul.

Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko mengakui pengurangan ini memang tergolong sedikit. Namun bukan hal yang sia-sia, karena menurutnya semangat utama dari bank sampah lebih pada edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.

“Sisi edukasi ini yang kami kejar. Kalau kami edukasi di rumah, paling tidak orang tua menurunkan ilmu itu ke anaknya. Memang butuh satu generasi,” ujar Haryoko, Sabtu (22/5/2021).

Ia meneruskan, konsepnya, setiap Rukun Warga (RW) di Kota Yogyakarta memiliki satu bank sampah. Dari total 600-an RW di Kota Yogyakarta, ada lebih dari 500 bank sampah. Namun tidak semuanya aktif. Dalam monitoring yang dilakukan DLH Kota Yogyakarta, yang aktif sebanyak 480 unit. Bisa jadi satu RW juga memiliki lebih dari satu bank sampah.

Baca juga : Peran Bank Sampah di Jogja Masih Minim

Ide tentang bank sampah di Kota Yogyakarta menurutnya sudah ada sejak tahun 2009, dengan sebutan kelompok pemilihan sampah. Selepas pemerintah pusat mencanangkan program bank sampah pada 2012, barulah penyebutannya diubah.

“Kota Jogja tinggal melanjutkan saja. Yang kemarin masyarakat sudah bentuk kelompok tadi, tinggal kami namakan saja,” ungkapnya.

Haryoko menambahkan, dilihat dari struktur lahan dan perumahan, memang susah untuk mengolah sampah organik tingkat rumah tangga dengan skala besar. Keberadaan rumah yang saling berdekatan dan jarang ada halaman jadi salah satu kendalanya.

Namun dengan memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah tangga, petugas sampah dari DLH Kota Yogyakarta atau pihak lainnya menurut Haryoko akan lebih mudah untuk mengolah. Saat ini, 60 persen sampah di Kota Jogja berupa sampah organik.

“Bila sampah organik ini sudah bisa tertangani sejak rumah tangga, maka sisanya akan lebih mudah,” ungkapnya.

Haryoko menjelaskan pula, setiap harinya, rata-rata 260 ton sampah tercipta di Kota Yogyakarta. Jumlah ini memang cenderung menurun dibanding sebelum pandemi COVID-19, yang rata-rata sampah harian sekitar 270-280 ton.

“Pernah pada puncaknya, terdapat 300 ton sampah dalam sehari,” tandasnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.