Berita Nasional Terpercaya

Perang Ketupat Jadi Tradisi Sekaligus Lestarikan Kearifan Lokal

0

MUNTOK, HarianBernas.com ? Bupati Bangka Belitung, Parhan Ali mengajak generasi muda di daerah itu menjaga tradisi perang ketupat. Tujuannya untuk melestarikan warisan leluhur yang memiliki nilai kearifan lokal tinggi.

“Rangkaian tradisi perang ketupat yang dilaksanakan sekitar satu minggu sebelum puasa Ramadhan setiap tahunnya memiliki makna membersihkan diri dan lingkungan dari berbagai pengaruh negatif,” ungkap Parhan Ali di Muntok, Selasa (31/5/16).

Menurutnya, pesta adat perang ketupat harus dimaknai secara mendalam bukan hanya saat perayaannya saja. Selain besarnya kearifan lokal, kata Parhan Ali, tradisi perang ketupat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal hingga internasional.

Pemerintah telah menetapkan perang ketupat sebagai agenda tahunan pesta adat dan budaya Kabupaten Bangka Barat. Selain itu, pemerintah harus membantu meningkatkan kemasan penyajian agar menarik para pengunjung setiap tahunnya.

Parhan Ali mengaku agenda pesta adat perang ketupat telah masuk dalam daftar agenda nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perang ketupat, lanjutnya, ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan berpontensi sebagai destinasi wisata andalan daerah Bangka Belitung.

“Kami berharap generasi muda tetap menjaga budaya adat perang ketupat, jangan sampai hilang ditelan kemajuan zaman,” tambahnya.

Perang ketupat digelar oleh masyarakat Tempilang, yakni mereka akan melempar ketupat di pinggir Pantai Pasirkunimg Tempilang. Tradisi ini diyakini mampu meningkatkan perekonomian warga daerah setempat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.