Berita Nasional Terpercaya

Puk Cue, Camilan Kegemaran Warga Kepulauan Seribu

0

Bernas.id – Sepintas, penampilan camilan ini disebut-sebut mirip dengan penganan empek-empek asal Palembang, meskipun tentu saja rasanya berbeda. Karena walaupun sama-sama terbuat dari ikan, tetapi komposisi bahan dan jenis ikan yang biasa digunakan sebagai bahan dasarnya juga tak sama. Tetapi biasanya masyarakat memang menyebutnya sebagai empek-empek khas Pulau Seribu.

Masyarakat Kepulauan Seribu menjadikan puk cue -nama camilan ini- sebagai salah satu makanan ringan kesukaan yang biasa dibuat dan dikonsumsi sehari-hari. Di Pulau Pramuka misalnya, makanan ini bisa ditemui di banyak tempat, antara lain dijajakan oleh pedagang di depan alun-alun Kantor Kabupaten dan kantin sekolah. Tak cuma warga yang menggemari, wisatawan yang pernah mencoba pun konon banyak pula yang ketagihan.

Cara Pengolahan Sederhana

Cara memproduksi puk cue terhitung sederhana, daging ikan dihaluskan dengan campuran tepung sagu serta bumbu-bumbu. Setelah semua bahan tercampur menjadi satu dan berbentuk adonan kalis, kemudian dibentuk seperti kayu gelondongan dengan panjang mencapai 30 cm atau dibentuk bulat seperti bakso. Selanjutnya dikukus selama sekitar 45 menit. “Setelah dikukus dan didinginkan, puk cue yang berbentuk gelondongan tersebut diiris-iris lalu digoreng dengan minyak panas. Selain itu adonan puk cue juga bisa tanpa dikukus, langsung diiris-iris dan digoreng,” jelas seorang warga di Kelurahan Pulau Pari yang biasa membuat makanan tersebut untuk dijual.

Ikan yang digunakan juga beragam, biasanya jenis cakalang atau ikan tongkol, tapi bisa juga menggunakan ikan lainnya. Sementara itu sebagai pelengkap, warga menghidangkan bersama bumbu kacang.

Jadi Menu Pengantar Berbuka Puasa

Pada saat bulan Puasa, puk cue selalu mendapat tempat istimewa di hati warga pulau. Penganan ini kerap dijadikan menu pengantar berbuka puasa bersama minuman manis hangat. Salah satu alasannya, karena dianggap memiliki banyak kandungan gizi yang berasal dari daging ikan. “Ya, biasanya kalau bulan Ramadhan kebanyakan warga di sini mencari puk cue menjadi santapan takjil saat berbuka puasa,” kata Yanti (35), seorang warga Kelurahan Pulau Pari menjelaskan.

Mirip, Tapi Berbeda Dengan Empek-empek

Meskipun banyak warga pulau yang menyebut makanan ini dengan sebutan empek-empek khas Kepulauan Seribu, tapi tentu rasa dan penampilannya tidak sama. Empek-empek dari Palembang berwarna putih, biasa disajikan dengan cuko (kuahnya) yang terbuat dari gula aren dengan bumbu cabai, bawang putih serta cuka masak. Sementara puk cue berwarna lebih gelap, lezat dinikmati dengan saus bumbu kacang. Sekilas, makanan ini justru lebih mengingatkan pada batagor, namun itupun juga tetap berbeda. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.