Berita Nasional Terpercaya

5 Mitos Rumah Tusuk Sate dan Cara Atasi Kesialannya

0

Rumah tusuk sate merupakan hunian yang dibangung di antara jalan yang berbentuk huruf T atau pertigaan. Rumah tusuk sate menjadi salah satu mitos yang dianggap memberi sial bagi masyarakat Indonesia.

Anggapan bahwa rumah tusuk sate menyebabkan kesialan didasari pada cerita rakyat atau mitos yang disampaikan secara turun-temurun yang merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, banyak orang menghindari bertempat tinggal di rumah yang berada tepat di pinggir pertigaan jalan atau rumah tusuk sate.

Hal ini pun membuat banyak pengembang memilih untuk membangun taman, apabila lahan yang dibeli memiliki pertigaan. Namun, kesialan rumah tusuk sate sebenarnya bisa disiasati dengan beberapa cara yang akan dijelaskan pada artikel berikut ini.

 

Mitos Keluarga yang Tidak Harmonis

Mitos rumah tusuk sate yang pertama adalah keluarga yang bertempat tinggal di rumah di pertigaan jalan akan memiliki hubungan yang kurang harmonis. Mereka akan mengalami banyak masalah dan sering bertengkar. Bahkan, masalah sepele bisa menimbulkan pertengkaran sehingga masalah terus menerus muncul.

Jika Anda tinggal atau berencana membeli rumah tusuk sate, Anda dapat menambahkan kanopi di bagian teras supaya sinar matahari tidak langsung mengenai dinding.

Pasalnya, sinar matahari yang langsung mengenai dinding akan membuat suasana ruangan menjadi panas dan hal tersebut membuat penghuni di dalamnya mudah emosi karena suasana yang kurang bersahabat.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan tirai berbahan katun dengan warna hitam pada jendela. Tirai dari katun berfungsi untuk menyerap sinar matahari lebih banyak.

 

Aliran Chi Terlalu Kuat

Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa aliran Chi di rumah tusuk sate sangat kuat, dan memiliki pengaruh buruk terhadap rejeki dan kebahagiaan penghuninya.

Orang-orang yang tinggal di rumah dengan aliran chi yang sangat kuat akan lebih mudah terserang sakit karena feng shui-nya kurang bagus.

Untuk mengatasi hal tersebut, pengikut aliran feng shui menyiasatinya dengan menempatkan pintu di samping alih-alih di depan rumah supaya tidak menghadap langsung ke jalan.

Masyarakat Tionghoa percaya cara tersebut bisa mengurangi aliran chi yang masuk ke dalam rumah karena posisi pintu memberi andil besar.

 

Rawan Kecelakaan

Posisi rumah tusuk sate yang berada di pinggir pertigaan jalan, membuat posisinya rawan tertabrak mobil atau kendaraan sejenis.

Hal itu dapat dipahami karena pertigaan jalan cenderung memiliki tikungan yang lebih tajam daripada perempatan.

Untuk mengatasinya, buatlah bangunan lebih ke dalam dan memerluas halaman rumah. Para arsitek biasanya menyiasatinya dengan membuat taman atau kolam di depan rumah.

 

Sulit Mendapat Rezeki

Banyak yang percaya bahwa orang yang tinggal di rumah tusuk sate akan seret rezeki. Hal itu berkaitan dengan mitos sebelumnya, yakni posisi rumah yang rawan mengalami kecelakaan.

Hal itu pun membuat rumah tusuk sate tidak pas untuk digunakan sebagai tempat usaha. Oleh karenanya, kondisi lingkungan sangat memengaruhi, misalnya apakah daerah Anda banyak dilalui kendaraan.

 

Menarik Perhatian Para Hantu

Mitos yang terakhir adalah rumah tusuk sate disukai oleh para hantu untuk datang. Hal itu disebabkan oleh cerita dan mitos yang didengar, sehingga sebaiknya tidak banyak membahas hal-hal buruk jika tinggal di rumah tusuk sate.

Selain itu, orang yang melihat hantu biasanya disebabkan oleh otak yang bekerja terlalu keras hingga kelelahan. Hal itu menyebabkan otak memproduksi beberapa bentuk aneh yang selama ini diyakini sebagai hantu.

Demikianlah mitos mengenai rumah tusuk sate yang banyak beredar di masyarakat dan cara mengatasinya.

Anda bisa percaya atau tidak mengenai mitos tersebut. Kalaupun percaya, Anda bisa menggunakan cara di atas untuk mengatasinya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.