Berita Nasional Terpercaya

Gerhana Bulan Total Akan Terjadi Lagi pada Tahun 2033

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Fenomena gerhana bulan merupakan kejadian langka. Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari, bumi, bulan sejajar. “Hal ini membuat bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan,” tulis BMKG dalam rilisnya, Rabu (26/5/2021).

Dengan membandingkan jarak bumi, bulan, dan kejadian gerhana bulan total 26 Mei 2021, BMKG dapat mengetahui waktu puncak gerhana ini terjadi selama 9 jam 28 menit dari sejak bulan berada di perige (jarak terdekat bulan dari bumi-red). “Untuk itu, gerhana ini dapat disebut sebagai gerhana bulan total perige atau dikenal pula sebagai Super Blood Moon karena saat fase totalitas, bulan tampak kemerahan,” papar BMKG. 

Baca Juga : Gerhana Bulan, Inilah Bukti Kebesaran Allah

BMKG menyampaikan pada tahun 2021 ini akan terjadi 4 kali gerhana. Dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. “Gerhana bulan total terjadi pada hari ini Rabu 26 Mei 2021 yang dapat diamati dari Indonesia. Lalu, gerhana matahari cincin pada tanggal 10 Juni 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Kemudian, gerhana bulan sebagian pada tanggal 19 November 2021 yang dapat diamati dari Indonesia dan gerhana matahari total pada tanggal 4 Desember 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,” jelas BMKG.

BMKG menjelaskan gerhana bulan total perige yang akan datang dapat diamati lagi di Indonesia akan terjadi pada 8 Oktober 2033. “Sebelumnya, gerhana bulan total perige sebelumnya yang teramati di Indonesia terjadi pada 31 Januari 2018,” tulis BMKG. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.