Berita Nasional Terpercaya

Bagaimana Kitab Suci Menceritakan Bangsa Israel?

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Konflik Israel-Palestina yang terasa jauh dari jalan akhir ini memang selalu menarik diperbincangkan. Peperangan yang berlangsung sejak puluhan juta tahun lalu bukan lagi menjadi konflik agama melainkan telah berubah menjadi konflik kemanusiaan.

Konflik berkepanjangan tersebut berpusat dari perebutan wilayah Yerusalem, yang dianggap sebagai tanah suci tiga agama samawi.

Baik Palestina maupun Israel sama-sama mengklaim Yerusalem yang ada di wilayah Palestina sebagai ibukotanya dengan dalih tercatat dalam kitab suci mereka. Sebenarnya, bagaimana kitab suci menggambarkan bangsa Israel?

Gambaran Bangsa Israel dalam Al Qur'an

Asal-muasal bangsa Israel juga bisa dilacak dalam Al Quran. Dalam Al Quran, gambaran bangsa Israel dimulai dari kisah Nabi Yakub. Hal ini tertuang dalam Ali 'Imran Ayat 93 yang berisi berikut: Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israel (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan.

Nabi Yakub merupakan putra Nabi Ishak yang lahir di Kan’an. Saat berusia muda, Yakub merantau ke negeri Kaldea untuk menghindari ancaman dari saudaranya Ish. Al Quran menyebut Yakub sebagai seorang hamba yang taat sekaligus seorang nabi dan rasul.

Selang beberapa tahun menikah, Yakub beserta keluarganya kembali lagi ke Kan’an.  Semua putra Yakub membangun keluarga di Palestina, kecuali Yusuf yang tinggal di Mesir.

Yusuf merupakan anak Yakub yang diceritakan memiliki perilaku paling baik sehingga ia menjadi anak kesayangan bapaknya. Karena itu, ia dimusuhi oleh saudaranya. Dalam Al Qur'an dikisahkan bahwa Yusuf dibuang oleh saudaranya ke sebuah sumur.

Peristiwa ini dianggap sebagai kejahatan dan dosa pertama yang dilakukan leluhur bangsa Israel dalam sejarah mereka.

Namun takdir berkata lain, Yusuf ternyata diselamatkan oleh kafilah pedagang. Ia pun dirawat oleh keluarga dari seorang perdana menteri Firaun di Mesir. Hingga suatu ketika,negeri Kan’an mengalami kemarau panjang.

Baca juga: Sejarah Bangsa Israel, Mulai dari Kisah Bapak Para Nabi hingga Eksodus di Padang

Berkebalikan dengan kondisi di Kan’an, Mesir  justru menjadi wilayah yang subur dan kaya pangan. Kabar mengenai makmurnya Mesir pun terdengar ke berbagai negeri, termasuk Kan’an di Palestina.

Nabi Yakub pun meminta anak-anaknya pergi ke Mesir untuk meminta bantuan pangan. Singkat cerita, dari tragedi kemarau panjang itu akhirnya Yusuf bisa bertemu kembali dengan keluarganya.  

Sekitar 1600 SM, keluarga besar Nabi Yakub (leluhur bangsa Israel) memutuskan pindah ke Mesir dan meninggal di sana dalam usia 147 tahun.

Tetapi, Yakub tetap dikuburkan di Palestina berdampingan dengan makam Nabi Ibrahim dan Ishak. Peristiwa inilah yang menandai pertama kalinya leluhur bagsa Israel pindah dari Palestina.

Selama mendiami wilayah Mesir, leluhur bangsa Israel hidup makmur. Bahkan, mereka mendapat jaminan keamanan dan politik dari Nabi Yusuf. Sayangnya, sepeninggal Nabi Yusuf bangsa Israel menghadapi malapetaka besar.

Sebagai bangsa asing di Mesir, kehidupan mereka pun terancam. Firaun Ramses II membantai laki-laki Israel secara masal agar bangsa Israel wanita bisa dinikahi oleh pria dari bangsa Mesir. Cara tersebut dilakukan agar bangsa Israel asli punah.

Meski temuan sejarah tahun 1225 SM di negeri Kan’an menyebut Firaun telah membantai seluruh bangsa Israel, banyak sejarawan percaya jika bangsa Israel masih ada. Dalam Alqur’an pun disebutkan bahwa bangsa Israel akan terus bertahan hingga akhir zaman. 

Kisah Penundukan Tanah Palestina dalam Pandangan Teologi

Lepasnya bangsa Israel dari penindasan Fir’aun tak lepas dari peran Nabi Musa. Dalam kitab kejadian pasal 13 ayat 33 diceritakan bahwa Musa memiliki berbagai mukjizat yang membuat Firaun memerintahkannya pergi dari Mesir.

Lalu dalam kitab Kejadian pasal 14 disebutkan, Bangsa Israel pergi ke Gunung Sinai melalui laut terbelah di bawah bimbingan Nabi Musa. Sepeninggal Nabi Musa, kepemimpinan pun jatuh ke tangan Joshua. Ia melanjutkan peperangan dan memberi perintah agar siapapun dari bangsa Kanaan yang berada di kota mereka harus dihabisi.

Setelah berhasil menduduki kota Jericho dan membantu semua lelaki di kota tersebut, bangsa Israel pun terlibat konflik dengan bangsa Philistine, yang kini dikenal sebagai bangsa Palestina. Di luar dugaan, bangsa Philistine pun memenangkan pertempuran tersebut.

Tabut (peti suci) yang menjadi sumber kekuatan bangsa Israel berhasil direbut dan diboyong ke kota Philistine. Dalam kitab 1 Samuel pasal 5 diceritakan bahwa tabut yang dirampas tersebut justru membawa kesialan bagi penduduknya.  Karena itu, Gubernur di kota-kota Filistin sepakat untuk mengembalikannya ke bangsa Israel.

Ketika kepemimpinan berada di tangan Samuel, bangsa Israel berhasil mendirikan monarki. Lalu ditunjuklah Saul sebagai pemimpin mereka.

Selama kepemimpinan Saul bangsa Israel juga berhasil menaklukan bangsa Amalek yang berasal dari Mesir hingga Laut Merah.

Hingga kepemimpinan berlanjut di tangan Daud. Bangsa Israel berhasil menguasai dan memindahkan ibukotanya ke Yerusalem.

Leave A Reply

Your email address will not be published.