Berita Nasional Terpercaya

Berapa Gaji Akuntan di Indonesia? Inilah Profesi dan Gajinya!

0

Bernas.id – Membicarakan gaji akuntan akan selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan. Apalagi saat ini jasa seorang akuntan sedang banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan baik yang besar ataupun kecil.

Posisi seorang akuntan sangat membantu suatu perusahaan dalam mengelola dan mencatat segala hal terkait transaksi yang ada di perusahaan tersebut. Makanya, besaran gaji akuntan begitu diperhitungkan di setiap perusahaan.

Lantas, berapakah gaji seorang akuntan jika disandingkan dengan tugasnya yang sangat mendetail dan terperinci? Berikut ini akan dijelaskan mengenai gaji seorang akuntan diberbagai bidang profesi.

Baca juga: Profesi Akuntan Pajak: Pengertian, Pendidikan, dan Prospek Kerja

Gaji Akuntan di Indonesia

Gaji Akuntan di Indonesia

Profesi akuntan memiliki istilah yang berbeda berdasarkan tujuan yang diinginkan oleh manajemen perusahaan. Beberapa profesi dan gaji akuntan di Indonesia yang dilansir dari payscale adalah sebagai berikut :

1. Teknisi Akuntansi

Profesi ini biasanya didapatkan oleh seorang pemula dengan kualifikasi Akuntansi CA atau Certified Accounting Technician (CAT) dari ACCA. Beberapa tugas yang dilakukannya yaitu pembukuan tradisional, pemrosesan faktur, pencatatan terhadap pembayaran dan penerimaan, memastikan kondisi buku besar yang seimbang, serta melakukan pembayaran pajak dan PPN serta asuransi nasional.

Selain itu, ia juga harus mampu untuk mengatur pengeluaran dan sistem gaji perusahaan dengan baik. Akan tetapi, akhir-akhir ini tugas seorang teknisi akuntansi lebih ke arah komputerisasi. Jumlah gaji yang bisa didapat di awal karir tanpa adanya sertifikasi yaitu Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 per bulan. Akan tetapi, gaji tersebut dapat lebih tinggi ketika seseorang sudah ujian dan mendapatkan sertifikasi disertai dengan pengalaman dan tanggung jawab tertentu.

Baca juga: Inilah 10 Prospek Kerja Lulusan Akuntansi di Berbagai Profesi

2. Chartered Accountant

Profesi akuntan dengan sertifikasi chartered ini memiliki peluang karir dan penghasilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknisi akuntansi. Profesi ini lebih fokus pada pekerjaan untuk konsultasi dan audit terkait laporan keuangan suatu perusahaan.

Selain itu, ia juga mengelola sistem dan anggaran keuangan perusahaan. Kemudian, profesi ini juga banyak memberikan saran dan masukan kepada para kliennya tentang perencanan pajak, potensi transaksi bisnis dan menangani juga jika terjadi kebangkrutan di perusahaan.

Di samping itu, beberapa jenis akuntansi seperti akuntansi manajemen dan forensik juga mampu menjadi spesialisasi dari seorang chartered accountant selain harus bertanggung jawab atas auditor-auditor internal perusahaan. Jadi, gaji yang didapatkan oleh profesi ini rata-rata bisa mencapai Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000/bulan. Memilliki pengalaman lima tahun pun, seorang akuntan senior dapat menghasilkan gaji sebesar Rp 8-10 juta/bulan.

Baca juga: Menjadi Akuntan Pendidik: Pengertian, Syarat, Tugas, dan Perannya

3. Penasihat Keuangan

Seorang akuntan juga bisa beralih profesi sebagai penasihat keuangan. Pekerjaan ini dilakukan dengan basis konsultasi dan memberikan saran spesialis kepada para kliennya tentang cara mengelola keuangan dengan baik. Profesi ini ternyata memiliki dua kategori, yaitu:

a. Penasihat Keuangan Independen (IFA)

Pekerjaan ini melakukan penelitian dan mempertimbangkan terkait semua produk dan pemasok investasi ritel yang ada untuk memenuhi kebutuhan kliennya. 

b. Penasihat Terbatas

Pekerjaan ini hanya terbatas pada niche, rentang produk, serta penyediaan tertentu. Seorang penasihat keuangan harus mampu untuk mengatur daftar klien dengan jadwal janji temu.

Di samping itu itu, profesi ini diharuskan untuk merancang strategi keuangan yang sesuai dengan hasil riset pasar dan beradaptasi pula dengan keadaan klien. Bagi seorang pemula, gaji yang bisa didapatkan yaitu Rp 5-7 juta/bulan. Akan tetapi, gaji tersebut bisa dinaikkan dengan kondisi dan kualifikasi tertentu serta pengalaman kerjanya hingga mencapai Rp 7-10 juta lebih/bulan.

Baca juga: Akuntan Pemerintah: Pengertian, Perbedaan, Tugas, dan Jenis-jenis Pengawasannya

4. Analis Investasi

Seorang analis investasi sangat dibutuhkan oleh trader, pengelola kekayaan, serta pialang perusahaan sekuritas terkait pengambilan keputusan investasi. Ia bekerja di bank, perusahan, dana lindung nilai, ataupun perusahan asuransi dan perusahaan pensiun yang nantinya memberikan ilmu ekonomi terkait potensi keuntungan dalam berinvestasi.

Beberapa tugas yang dilaksanakan yaitu menilai hasil dari perusahaan termasuk laba, rugi, neraca, serta arus kas. Seluruh kondisi ekonomi, politik, ataupun bencana alam harus diikuti perkembangannya dengan baik. Hal ini tentu untuk mengantisipasi laju atau langkah yang harus diambil terkait investasi.

Gaji yang biasa didapatkan oleh seorang analis investasi pemula yaitu Rp 4 juta/bulan. Dengan pengalaman yang cukup disertai kemampuan yang dimiliki, gaji profesi ini juga dapat bertambah sekitar Rp 7-10 juta/bulan.

Baca juga: Profesi Akuntan Publik: Pengertian, Peranan, Jasa, dan Persyaratannya

5. Pedagang Finansial atau Trader

Profesi ini bertugas untuk menjual dan membeli saham, aset, dan obligasi untuk investor. Seorang trader ini juga bertugas untuk melakukan perdagangan yang sesuai dengan permintaan kliennya. Selain itu, ia juga harus memberitahu kliennya terkait pergerakan pasar saham dan peluang investasi yang akan didapat.

Jam kerja trader juga cukup panjang, karena setiap waktu harus bisa mengikuti pergerakan nilai saham dengan baik. Di awal karirnya, gaji seorang trader bisa mencapai Rp 8-10 juta/bulan. Rentang gaji tersebut pun masih bisa naik tergantung dengan tempat bekerja dan jenis pasar saham yang dihadapi.

Baca juga: Investasi Tanah Kavling Jonggol, Begini Potensi Keuntungannya

6. Kepala Pejabat Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO)

Profesi ini merupakan salah satu jabatan tertinggi yang dapat dicapai dalam suatu perusahaan. Seorang CFO ini akan menjadi seorang CEO dari perusahaan itu sendiri. Tugasnya pun mengawasi seluruh keuangan dan kegiatan operasional yang ada di perusahaan dengan tetap memastikan kekayan ekonomi dan strateginya serta memenuhi target keuangan tahunannya.

Bicara gaji akuntansi yang besar, tentunya berawal dari sistem pendidikan akuntansi di universitas yang unggul. Itulah alasan kenapa Universitas Mahakarya Asia menjadi rujukan mencetak akutan profesional.

Selain itu, ia juga harus melaporkan perkembangan kondisi keuangan  kepada para pemegang saham. Di samping itu, seorang CFO ini sangat berperan untuk mewujudkan keberhasilan terhadap kondisi keuangannya. Gaji rata-rata yang didapat oleh profesi CFO di Indonesia mencapai Rp 10-15 juta/bulan. 

Baca juga: Hunian Eksklusif DP Cuma 510%, Angsuran Rp2 Jutaan!

Kesimpulan

Itulah beberapa jenis profesi dalam bidang akuntan yang ada di Indonesia beserta dengan rentang gaji yang didapat. Dengan gaji yang cukup besar tersebut, tentu saja juga diimbangi dengan tugas dan tanggung jawab yang besar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa profesi dalam bidang akuntansi memiliki prospek yang baik untuk karir di masa depan.

Baca juga:  3 Cara Membeli Saham Bagi Pemula dengan Mudah

Leave A Reply

Your email address will not be published.