Berita Nasional Terpercaya

18 Jenis Konjungsi, Pengertian, dan Contoh Kalimat Terlengkap

0

Bernas.id – Pada kesempatan kali ini penulis akan menguraikan artikel berisi macam-macam konjungsi (kata hubung) beserta contohnya. Dimana, konjungsi berada dalam suatu kalimat tidak untuk menerangkan suatu kata, tidak untuk dihubungkan dengan objek, melainkan untuk menghubungkan antar kata, kalimat, dan paragraf.

Pengetahuan tentang konjungsi sudah sewajarnya dipahami di luar kepala karena merupakan ilmu dasar dalam kepenulisan. Namun sebelum lebih jauh mengulik tentang konjungsi, kamu harus bisa membedakan terlebih dahulu tentang apa itu kata, klausa dan kalimat. Ketiganya berkaitan erat dengan kata sambung.

Kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran. Dalam kalimat, kata adalah unsur terkecil di dalamnya. Kata merupakan rangkaian huruf yang membentuk sebuah makna tertentu misal makan, tidur, masak, dan lainnya.

Baca juga: 35 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku 2021

 

Pengertian Klausa

Pengertian Klausa

Klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang terdiri dari satu subjek dan predikat. Contohnya, Ibu sedang masak. Klausa sering kita ucapkan dalam sehari-hari, hanya saja sulit membedakan antara klausa dan kalimat tanpa tahu makna dan fungsinya. Dalam klausa tersebut terdiri dari satu subjek yaitu nenek, dan  satu predikat yaitu sedang masak.

Sudah bisa membedakan kata dan klausa dengan baik tentunya. Sekarang giliran definisi kalimat menurut KBBI. Kalimat adalah kumpulan kata yang terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan keterangan (tempat, waktu, suasana, dan lainnya).

Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam kalimat terdiri atas klausa. Contoh kalimat: Hari ini ibu membeli ayam dan sayuran di pasar. Singkat kata, setelah memahami makna kata, klausa, dan kalimat, kita dapat lebih memahami definisi dan jenis -jenis konjungsi.

Baca juga: 100+ Kata Baku dan Kata Tidak Baku, Fungsi, dan Ciri-cirinya

 

Pengertian Konjungsi

Pengertian Konjungsi

Konjungsi (kata penghubung) atau conjuction dalam Bahasa Inggris adalah kata tugas yang berfungsi sebagai penghubung antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Untuk lebih mengingat, kata penghubung antarklausa terletak di tengah kalimat, sedangkan konjungsi antarkalimat terletak di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun konjungsi antar paragraf berada di awal paragraf.

Baca juga: Teks Eksplanasi Adalah Kalimat Penjelasan, Benarkah? Ini Pengertian dan Ciri-cirinya!

 

Jenis Konjungsi

Jenis Konjungsi

Konjungsi berdasarkan fungsinya yaitu berfungsi untuk menghubungkan 1) kata dengan kata, 2) frasa dengan frasa, 3) Klausa dengan klausa, 4) Kalimat dengan kalimat, 5) Paragraf dengan paragraf atau biasa dikenal transisi. Peran konjungsi sangat penting agar makna dari sebuah kalimat tidak ambigu.

Secara umum konjungsi dibagi menjadi dua yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Berikut pembahasan masing-masing konjungsi dan penggolongannya:

1. Konjungsi Intra Kalimat (Antar Klausa)

Konjungsi ini dipakai di tengah kalimat untuk menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Jenis konjungsi ini digolongkan menjadi tiga, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif. Berikut perbedaannya:

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi ini untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang kedudukannya sederajat. Biasanya menggunakan konjungsi : padahal, lalu, kemudian, sedangkan, melainkan, atau, dan, tetapi.

Contoh konjungsi koordinatif:

  • Rika pergi bermain sepeda, padahal ia harus mengerjakan PR.
  • Tika adalah anak yang manja, sedangkan Adit anaknya mandiri.
  • Ibu memasak sup kangkung kemudian  menyiapkan lauk pauk.
  • Ayah sudah berangkat kerja, padahal ia belum sarapan.
  • Tini baru saja pulang kuliah, kemudian dia pergi lagi untuk bermain.

Konjungsi Subordinatif

Konjungsi ini untuk menghubungkan dua klausa atau lebih yang kedudukannya tidak sederajat. Biasanya menggunakan konjungsi: agar, untuk, supaya, sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa, dll.

Kamu bisa melihat contoh konjungsi subordinatif berikut ini:

  • Ayah pulang ketika adik sudah tidur.
  • Andi bermain kelereng setelah pulang sekolah.
  • Tidak tidak nafsu makan, sehingga ia menjadi kurus.
  • Abdi tidak mau belajar, sehingga ia tidak naik kelas. 
  • Nita tetap pergi ke sekolah walaupun masih hujan deras. 
  • Baik hari biasa maupun akhir pekan, Tina tidak pernah belajar.

Konjungsi Korelatif

Konjungsi ini sama seperti konjungsi koordinatif yaitu menghubungkan kata yang setara. Bedanya konjungsi ini terdiri dari dua kata yang setara sedangkan konjungsi koordinatif hanya satu kata setara saja. Konjungsi korelatif bisa digunakan untuk kalimat majemuk setara.

Ciri mudahnya yaitu bisa menggunakan  kata penghubung: demikian-sehingga, baik-maupun, tidak hanya-tetapi juga, tidak hanya-bahkan, bukannya-melainkan, jangankan-melainkan, sedemikian rupa-sehingga, entah-entah. 

Di antara beberapa contoh konjungsi korelatif yang bisa kamu pelajari adalah berikut ini:

  • Jangankan kuda, onta pun sanggup aku beli.
  • Bukan hanya Rina yang bisa melukis, melainkan Dika juga bisa.
  • Entah salah entah benar, kejadian kemarin masih membuatku meragukan kata-katanya.
  • Kita tidak hanya hadir dalam diskusi itu, tetapi juga harus aktif menyampaikan gagasan dan pendapat.
  • Tidak hanya cuci muka, bahkan kami sibuk berendam dan mandi di pemandian air hangat itu sehingga badan kita sehat.

Baca juga: Mengenal Pengertian dan Ciri-ciri Komik sebagai Karya Sastra

 

2. Konjungsi Antar Kalimat

Konjungsi antarkalimat dipakai untuk menghubungkan kalimat satu dengan yang lainnya yang memiliki perbedaan makna. Ada sembilan jenis konjungsi ini yaitu konjungsi pertentangan, lanjutan, pernyataan kejadian sebelumnya, pernyataan akibat, pernyataan keadaan, bentuk konsekuensi, penguat pernyataan sebelumnya, dan konjungsi yang menyatakan pernyataan sebelumnya.

Agar lebih mudah pemahaman, berikut jenis konjungsi antarkalimat:

  • Konjungsi pertentangan: bagaimanapun, walaupun demikian, biarpun.
  • Konjungsi yang menyatakan lanjutan: sesudah itu, setelah itu.
  • Konjungsi yang menyatakan kejadian sebelumnya: sebelum itu
  • Konjungsi yang menyatakan dampak atau akibat: oleh sebab itu, oleh karena itu.·         
  • Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya: sebaliknya.
  • Konjungsi yang menyatakan keadaan sebenarnya: sesungguhnya, bahwasanya.
  • Konjungsi yang menyatakan konsekuensi: dengan demikian.
  • Konjungsi yang menguatkan pernyataan sebelumnya: malahan
  • Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan sebelumnya: namun, akan tetapi.

Sedangkan beberapa contoh konjungsi antarkalimat adalah:

  • Jangan memelihara mental pengemis yang hanya meminta-minta. Sebaliknya, kita harus punya mental dermawan.
  • Belva kini menjadi anak muda kaya. Sesungguhnya, semua itu karena buah kerja kerasnya dari kecil giat belajar.
  • Mereka hanya sanggup makan dengan seekor ikan asin. Bahkan, seringkali makan nasi putih tanpa lauk.

Baca juga: 4 Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Contoh Format Style-nya

 

3. Konjungsi Antar Paragraf

Konjungsi antarparagraf digunakan untuk menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi koheren dan sistematis. Kata hubung yang sering dipakai yaitu: terlebih lagi, disamping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi.

Contoh konjungsi antarparagraf 1

Rindu adalah anak yang aktif di kelas. Ia sangat bersemangat mengikuti pelajaran terbukti selalu mendapat rangking kelas. Walaupun anak tunggal dari pasangan kaya raya, Rindu juga tidak dilatih bersikap manja dan boros. Ia selalu membantu orang lain dan belajar menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa disuruh.. Akan tetapi semuanya berubah setelah kecelakaan pesawat merenggut kedua orang tuanya. Rindu menjadi anak yang murung dan suka bolos sekolah bahkan tidak mengerjakan tugas.

Contoh konjungsi antarparagraf 2

Berdasarkan cerita dari teman-temannya, Rindu enggan berbagi cerita. Lebih suka melamun dan tidak berbicara sepatah katapun ketika di sekolah. Wajar, dia kehilangan keluarga yang disayangi, bukan hanya ayah tapi juga ibu. Saat ini hanya tinggal bersama seorang paman yang juga sibuk.

Contoh konjungsi antaraparagraf 3

Oleh karena itu, Rindu semakin tidak memiliki siapa-siapa. Ia merasa tidak lagi ada alasan untuk semangat menjalani hari-harinya di sekolah. Tidak ada lagi yang datang ke sekolah mengambil rapor dan piala ketika tiba saatnya kenaikan kelas. Semua itu membuat kehidupan gadis 16 tahun itu kehilangan arah hidupnya. Guru dan teman-teman sudah berusaha menjadi teman ngobrol tapi sama sekali tidak pernah direspon.

Baca juga: Apa Itu Latar Belakang? Ini Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

 

Jenis-jenis Konjungsi Berdasarkan Fungsi

Jenis-jenis Konjungsi Berdasarkan Fungsi

Selain konjungsi di atas, ada juga konjungsi yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu:

1. Konjungsi Aditif

Konjungsi aditif juga dikenal dengan konjungsi gabungan yang berfungsi menghubungkan atau menggabungkan kata dengan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara. Contoh: dan, lagi pula, serta.

Beberapa contoh kalimat konjungsi aditif adalah:

  • Ali dan Ara pergi ke rumah nenek mengantar sarapan.
  • Andi sedang mengerjakan tugas rumah seperti menyapu, nyuci motor, dan masak, serta cuci piring setelah makan
  • Kamu jangan berpikir aneh-aneh tentang adikmu, lagipula dia sudah diperiksa oleh dokter spesialis jantung.

 

2. Konjungsi Disjungtif

Konjungsi disjungtif atau konjungsi pilihan ini memiliki tujuan untuk memilih salah satu dari dua atau lebih pilihan. Contoh: maupun, baik…baik…, atau, entah…entah…, atau…atau.

Contoh kalimat konjungsi disjungtif sebagai berikut: 

  • Madu ini bermanfaat baik untuk kekebalan tubuh pria maupun wanita.
  • Entah jurusan Ekonomi atau Matematika yang harus Lisa pilih, keduanya pelajaran favorit dari dulu sampai sekarang.
  • Jeruk atau apel keduanya sama-sama sumber vitamin.

Baca juga: Cara Mudah Menulis Artikel dengan Baik dan Benar

 

3. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini penghubung dua kalimat yang saling bertentangan yaitu dengan ditandai adanya kata hubung : sebaliknya, padahal, melainkan, akan tetapi, sedangkan, namun.

Contoh kalimat dengan konjungsi pertentagan: 

  • Andika anak yang pandai, padahal adiknya terkenal bodoh di kelas dan sering tidak naik kelas.
  • Ibu sedang sibuk di dapur, sedangkan ayah sedang di kebun menyiram bunga.
  • Hari ini Lisa tidak berangkat kerja, melainkan sedang istirahat di kamar karena sakit. 

 

4. Konjungsi Final

Konjungsi ini dikenal dengan konjungsi tujuan karena digunakan untuk menjelaskan maksud dan peristiwa tertentu. Contoh; untuk, supaya, agar, guna.

Contoh kalimat menggunakan konjungsi final: 

  • Amara memasak di dapur untuk menyiapkan bekal ke sekolah adiknya.
  • Ibu minum jamu agar tubuhnya tidak pegal-pegal.
  • Adik terbiasa minum supaya cepat tidur.

Baca juga: Bagaimana Menuliskan Biodata Narasi yang Berkesan Bagi Penulis Pemula?

 

5. Konjungsi Waktu

Konjungsi ini untuk menunjukkan waktu antara dua peristiwa yang terjadi. Contoh; apabila, bila, hingga, ketika, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, setelah, sejak, tatkala.

Contoh kalimat konjungsi waktu:  Hari sudah sore, Ani bergegas meninggalkan perpustakaan setelah tugasnya selesai.

 

6. Konjungsi Perbandingan

Konjungsi ini dipakai untuk membandingkan dua hal, yaitu dengan menggunakan kata hubung:  sebagai, seakan-akan, umpama, sebagaimana, ibarat, bak, bagaikan.

Contoh kalimat konjungsi perbandingan: Bagaikan pinang dibelah dua, anak kembar itu susah dibedakan.

 

7. Konjungsi Konsekutif

Konjungsi konsekutif atau konjungsi akibat  berfungsi menjelaskan akibat dari peristiwa atau kejadian tertentu. Contoh kata hubung yang digunakan: sehingga, sampai, akibatnya.

Contoh kalimat konjungsi konsekutif: Sebelum tidur Rani jarang sikat gigi, akibatnya giginya berlubang.

Baca juga: Jangan Sembarangan Menulis Buku Non Fiksi, Sebaiknya Ikuti Langkah-langkah Ini

 

8. Konjungsi Kondisional

Konjungsi kondisional atau syarat berguna untuk menghubungkan dua pernyataan yang memiliki hubungan syarat di dalamnya. Contoh; jika, apabila, jikalau, bilamana, asalkan, kalau saja.

Contoh kalimat konjungsi kondisional: Kalau saja aku tidak bangun kesiangan pasti bisa ikut seleksi beasiswa.

 

9. Konjungsi Tak Bersyarat

Beda halnya dengan konjungsi kondisional, konjungsi tak bersyarat tidak membutuhkan syarat di dalamnya. Contoh; walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, meskipun.

Contoh kalimat: Kakak tetap membersihkan halaman dan dapur meskipun ibu tidak pernah menyuruh.

 

10. Konjungsi Penegas (Konjungsi Intensifikasi)

Konjungsi ini menegaskan atau meringkas bagian kalimat sebelumnya guna memberi penekanan perihal sesuatu. Contoh; bahkan, yaitu, umpama, apalagi, misalnya.

Contoh kalimat konjungsi penegas: Ayah tidak diperkenankan minum minuman manis, apalagi yang banyak mengandung gula.

Baca juga: Cara Efektif Jaga Konsistensi Menulis dengan Bergabung di Komunitas

 

11. Konjungsi Pembenaran (Konjungsi Konsesif)

Konjungsi pembenaran dipakai untuk menghubungkan dua hal yang berbeda dengan membenarkan yang ditulis di induk kalimat. Contoh; walaupun, biar biarpun, sungguhpun, kendatipun, meskipun.

Contoh kalimat konjungsi pembenaran: Ibu tetap memaksa untuk berangkat ke kantor kendatipun badanku masih demam.

 

12. Konjungsi Penjelas (Konjungsi Penetap)

Konjungsi ini untuk menghubungkan kalimat terdahulu dengan disertai perinciannya. Contoh: bahwa.

Contoh kalimat konjungsi penjelas: Arka menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud melanggar janji karena saat itu hujan lebat dan dia terjebak hujan.

 

13. Konjungsi Korelatif

Konjungsi ini untuk menghubungkan dua kalimat yang berhubungan dan saling berkaitan.  Contoh; semakin…semakin…, bertambah…bertambah…, tidak hanya…tetapi juga…, sedemikian rupa…,kian…kian, sehingga…, baik…, maupun.

Contoh kalimat konjungsi korelatif: Saudara kembar Rina bukan hanya berstatus mahasiswa tetapi juga pengusaha.

Baca juga: 7 Cara Lolos Menulis Esai Beasiswa untuk Mahasiswa

 

14. Konjungsi Kausal

Konjungsi ini untuk menjelaskan penyebab suatu peristiwa. Contoh; sebab, karena, sebab itu, karena itu.

Contoh kalimat konjungsi kausal: Inaya tidak mengerjakan tugas sekolah karena sibuk bermain game.

 

15. Konjungsi Urutan

Konjungsi ini untuk menyatakan urutan suatu hal dalam kalimat. Contoh; mula-mula, lalu, kemudian.

Contoh kalimat konjungsi urutan: Kita mampir ke Semarang dahulu lalu kita lanjut ke Yogyakarta.

 

16. Konjungsi Penanda

Konjungsi yang dipakai sebagai penanda dalam sebuah kalimat ini biasanya menggunakan kata hubung seperti : contoh, umpama, terutama, antara lain.

Contoh kalimat konjungsi penanda: Hampir semua anak Pak Tono pengusaha terkenal terutama Dika yang sudah memiliki cabang usaha di berbagai kota.

Baca juga: Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) Dibuka, Kelas Terbatas!

 

17. Konjungsi Pembatasan

Konjungsi ini untuk memberi batasan pada kalimat, biasanya menggunakan kata hubung : kecuali, asal, selain.

Contoh kalimat konjungsi pembatasan: Semua peserta rapat dipersilahkan meninggalkan ruangan kecuali sekretaris karena harus menyelesaikan notulensi hasil rapat.

 

18. Konjungsi Situasi

Konjungsi ini menunjukkan suatu situasi dalam waktu tertentu. Contoh; sedang, sedangkan, sambil, padahal.

Contoh kalimat konjungsi situasi : Tina menyelesaikan tugasnya sambil makan cemilan dari ayahnya.

 

Kesimpulan

Demikian jenis-jenis konjungsi yang perlu kamu pahami agar bisa menulis kalimat dengan yang baik sesuai aturan. 18 Konjungsi tersebut sudah kerap kita temui dalam keseharian kita, baik membaca buku fiksi maupun non fiksi. Hanya perlu memahami dan mengingat kata kunci masing-masing konjungsi agar tidak terjadi kesalahan penulisan, serta bisa membedakan konjungsi yang tepat untuk antarkalimat atau antarparagraf.

Baca juga: MAU KULIAH YANG PASTI BISA KERJA? PELAJARI SKILL KARIR PALING DICARI 5 TAHUN MENDATANG

Leave A Reply

Your email address will not be published.