Sejarah Facebook, Daftar Kontroversi, dan Keamanan Data Pribadi Pengguna

Facebook adalah layanan jejaring sosial online yang memungkinkan penggunanya terhubung satu sama lain. Tapi ada celah kontroversi dan keamanan di platform ini.
Seperti yang diketahui bersama, Facebook memberi kemampuan penggunanya untuk membuat profil, memperbarui informasi, menambahkan gambar, mengirim permintaan pertemanan, dan menerima permintaan dari pengguna lain.
Selain itu, ada juga fitur Facebook yang lain seperti pembaruan status, penandaan dan berbagi foto, dan banyak lagi.
Struktur profil Facebook mencakup timeline, informasi yang terkait dengan pengguna, gambar pengguna, gambar yang ditambahkan oleh teman pengguna, catatan, halaman, grup, dan banyak lagi.
Dengan struktur profil seperti itu, pengguna Facebook dapat membuat halaman yang terkait dengan hiburan, olahraga, bisnis, keuangan, preferensi, hobi, budaya, agama, tujuan, organisasi, dan sejumlah kategori lainnya.
Selain itu, pengguna Facebook juga dapat bergabung atau membuat grup yang terkait dengan sejumlah besar kategori.
Baca juga: Ingin Jualan di Facebook Laris Manis? Simak 5 Caranya
Terhitung di pertengahan tahun 2021, Jejaring media sosial terbesar di dunia ini tercatat memiliki lebih dari 2,89 miliar pengguna aktif bulanan.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg di Menlo Park, California pada tahun 2004.
Saat pertama kali hadir di dunia internet global, Facebook sudah ditawar Friendster senilai 10 juta dolar di pertengahan tahun 2004.
Sebagai tambahan informasi, Friendster adalah layanan jejaring sosial yang mendominasi internet global di awal dekade 2000-an.
Facebook menolak tawaran tersebut dan kemudian menerima dana $12,7 juta dari Accel Partners.
Sejak saat itu, Facebook berkembang membuka diri untuk siswa sekolah menengah pada bulan September 2005 dan menambahkan fitur berbagi foto pada bulan berikutnya.
Kemudian, Facebook menerima pendanaan 25 juta dolar Amerika Serikat dari Greylock Partners, Meritech Capital, Accel Partners, dan Peter Thiel.
Facebook terus menerima pendanaan. Hingga akhirnya melakukan Initial Public Offering (IPO) saham pertamanya di tahun 2012.
Perusahaan Facebook memiliki kemitraan strategis dengan banyak perusahaan lain di dunia. Salah satunya dengan AXA Group, yang mengembangkan kolaborasi pemasaran dan komersial di ranah digital, sosial, dan seluler.
Facebook saat ini memiliki banyak aplikasi dan layanan seperti Pagemodo Pagebuilder, RSS Graffiti, Huddle, dan banyak lagi.
Baca juga: 11 Tips Sederhana Tapi Variatif untuk Jualan di Facebook
Perjalanan Zuckerberg: Ajaib dan Kontroversial
Mark Zuckerberg memulai semuanya sejak usia dini. Ia memahami dan mengerti pentingnya coding di masa depan.
Ayah Zuckerberg, Edward, mengajarinya pemrograman komputer Atari BASIC.
Tidak butuh waktu lama untuk keterampilannya menjadi sangat mencolok dibanding anak seusianya.
Masa kecil Zuckerberg di Rumah
Ketika Mark Zuckerberg berusia 11 tahun, orang tuanya memberikan les privat tentang pemrograman dan coding.
Guru privatnyanya adalah seorang pengembang perangkat lunak bernama David Newman. Sampai hari ini, Newman menyebut Zuckerberg sebagai bocah ajaib.
Saat beranjak dewasa, Mark Zuckerberg sudah menarik perhatian banyak perusahaan teknologi ternama.
Microsoft dan AOL adalah 2 perusahaan yang tertarik dengan program miiki Mark Zuckerberg.
Program tersebut adalah sebuah sistem yang mempelajari selera musik pengguna melalui AI dan kebiasaan mendengarkan si pengguna.
Mark Zuckerberg menolaknya. Ia memilih menjalankan programnya itu di situs Harvard. Dan dari sinilah sejarah Facebook dimulai.
Setelah menolak dua perusahaan teknologi terbesar di dunia, Zuckerberg berangkat ke Harvard pada tahun 2002. Inilah sinyal bahwa dia punya rencana besar.
Di Harvard, Zuckerbeg memilih untuk mengambil jurusan psikologi. Plus, sejumlah kursus dan kelas ilmu komputer.
Walaupun terlihat aneh dan tidak biasa, apa yang dilakukan Zuckerbeg adalah suatu strategi masa depan.
Salah satu daya tarik utama Facebook adalah suka, komentar, colekan, koneksi pertemanan, dan lain sebagainya. Berbagai aktivitas itu merangsang pengguna untuk kecanduan dengan Facebook.
Selain itu, sejak awal dibuat, Facebook meminta penggunanya untuk berbagi detail pribadi dan membuat interaksi dengan orang lain.
Untuk mampu merancang suatu program seperti itu, seseorang harus mengerti dan memahami ilmu dan pengetahuan tentang pikiran manusia.
Setelah menolak dua perusahaan teknologi terbesar di dunia, Zuckerberg berangkat ke Harvard pada tahun 2002. Inilah sinyal bahwa dia punya rencana besar.
Masa kuliah di Harvard dan Lahirnya Facebook
Di Harvard, Zuckerberg memilih untuk mengambil jurusan psikologi. Plus, sejumlah kursus dan kelas ilmu komputer.
Walaupun terlihat aneh dan tidak biasa, apa yang dilakukan Zuckerberg adalah suatu strategi masa depan.
Salah satu daya tarik utama Facebook adalah suka, komentar, colekan, koneksi pertemanan, dan lain sebagainya. Berbagai aktivitas itu merangsang pengguna untuk kecanduan dengan Facebook.
Selain itu, sejak awal dibuat, Facebook meminta penggunanya untuk berbagi detail pribadi dan membuat interaksi dengan orang lain.
Untuk mampu merancang suatu program seperti itu, seseorang harus mengerti dan memahami ilmu dan pengetahuan tentang pikiran manusia.
Zuckerberg membuat kontroversi pertamanya pada bulan Oktober 2003. Saat itu dia membuat dan menerbitkan Facemash untuk lingkungan kampus Harvard.
Facemash adalah sebuah situs web yang memungkinkan mahasiswa-mahasiswi Harvard membandingkan daya tarik satu sama lain.
Masalahnya, Zuckerberg tidak pernah mendapatkan izin untuk menggunakan foto mahasiswa-mahasiswi Harvard.
Zuckerberg melakukan sebuah tindakan yang dianggap melanggar peraturan kampus dan privasi seseorang untuk mendapatkan foto-foto yang ditampilkan di Facemash.
Tentu saja, hasilnya adalah protes dari banyak penghuni kampus Harvard. Banyak yang tidak senang dengan tindakan Zuckerberg.
Walaupun ada yang protes dan tidak senang dengan Facemash, website buatan Zuckerberg telah mendapatkan 22 ribu tampilan foto. Alias, banyak orang yang mengakses situs ini.
Hingga akhirnya Facemash ditutup, Zuckerberg mendapat peringatan pihak kampus, dan membuat pernyataan minta maaf ke publik.
Setelah Facemash terkubur, Zuckerberg malah mendapatkan inspirasi membuat sebuah website bernama Facebook.
Kehadiran Facebook pun tidak lepas dari kontroversi. Apa yang dilakukan Zuckerberg dianggap sebagai aksi mencontek program bernama Harvard Connection.
Walaupun begitu, pada Januari 2004, Zuckerberg sudah membeli domain thefacebook.com dan membeli hosting untuk itu.
Sejak saat itu, Zuckerberg melakukan pemrograman dan sejumlah kreasi di platform barunya tersebut.
Baca juga: Pengalaman Berani Resign dari Facebook Demi Bangun Startup
Sejarah Facebook
Pada Februari 2004, Thefacebook.com diluncurkan. Platform ini memungkinkan pengguna mengunggah foto, berbagi minat, dan terhubung dengan orang lain.
Pada awalnya, TheFacebook.com hanya dibuka untuk orang-orang dengan alamat email Harvard.
Gelombang antusiasme tinggi terjadi. Hanya di bulan pertama, 50% mahasiswa-mahasiswi Harvard telah mendaftar TheFacebook.com.
Akan tetapi sebuah kontroversi terjadi. Sebelum Facebook hadir, Zuckerberg sedang bekerja bersama Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra membuat proyek serupa. Proyek tersebut bernama Harvard Connection.
Keempat orang programmer itu harus bertikai dan baru bisa mencapai kesepakatan damai pada tahun 2008.
Ketiga programmer yang bertikai dengan Zuckerberg mendapatkan 1,2 juta lembar saham di perusahaan Facebook.
Tingginya nilai saham Facebook tidak lepas dari perkembangannya. Facebook menjadi naik danu dan terus tumbuh.
Pada akhir tahun 2004, keanggotaan Facebook terbuka untuk hampir semua universitas di AS dan Kanada.
Pada Juni tahun 2004, Mark Zuckerberg memindahkan kantor Facebook ke Palo Alto, California.
Setelah kepindahannya, Facebook berhasil mendapatkan sejumlah investasi penting pada masa-masa awal berdiri.
Co-founder PayPal, Peter Thiel, memberikan investasi sejumlah 500 ribu dolar Amerika Serikat.
Sebelumnya, Facebook menerima investasi sebesar 12,7 juta dolar Amerika dari Accel dan 1 juta dolar Amerika dari kantong pribadi Jim Breyer.
Pada Agustus 2005, kata 'the' dihilangkan dari nama perusahaan dan nama website.
Setelah itu, Facebook meluaskan keanggotaannya. Para siswa sekolah diizinkan memiliki akun Facebook. Selain itu, karyawan Apple dan Microsoft juga punya keistimewaan memiliki akun Facebook.
Kemudian pada bulan November 2005, Zuckerberg mengambil keputusan penting. Setelah mengambil cuti semester dari Harvard, dia mengumumkan dia keluar dari kampus.
Pertimbangannya adalah investasi dan keanggotaan Facebook terus berkembang dan butuh perhatian lebih. Zuckerberg siap sepenuhnya mendedikasikan dirinya untuk menjalankan perusahaan Facebook.
Masa-masa Awal Perkembangan Facebook
Dengan Zuckerberg yang ada di pucuk pimpinan, Facebook melanjutkan rencana ekspansinya.
Pada bulan Desember, universitas di Australia dan Selandia Baru dimasukkan, bersama dengan sekolah menengah dari Meksiko, Inggris, dan Irlandia.
Penambahan keanggotaan ini berarti sudah ada 2.500 perguruan tinggi dan 25.000 sekolah menengah yang memiliki akses ke Facebook.
Tercatat, September 2006, platform Facebook menjadi terbuka untuk semua orang.
Facebook sepenuhnya mendunia. Sejak saat itu, terjadi peningkatan keanggotaan secara signifikan.
Pada Mei 2007, Pada Mei 2007, Facebook membuka layanan Marketplace.
Layanan Marketplace Facebook memungkinkan pengguna mengunggah iklan baris untuk menjual produk dan jasa.
Berbarengan dengan Marketplace, Facebook meluncurkan platform Pengembang Aplikasi Facebook.
Platform ini memungkinkan pengembang membuat aplikasi dan game terintegrasi dengan Facebook.
Pada akhir tahun 2007 lebih dari 100.000 perusahaan membuat akun Facebook.
Sebagai platform media sosial dan koneksi, respons Facebook adalah meluncurkan Pages for Businesses untuk memberikan fasilitas ke perusahaan.
Lebih jauh lagi, Facebook sudah membuat rencana untuk membangun sistem iklan. Sistem iklan ini nantinya bisa dibuat di platform Facebook dan dapat digunakan oleh siapa saja.
Bagi Facebook, sistem iklan ini adalah sumber pendapatan yang memberikan banyak pundi-pundi uang bagi mereka.
Tahun ke tahun, Facebook memberikan peningkatan fitur-fiturnya. Tentu saja, tindakan tersebut memancing hadirnya banyak pengguna baru.
Akhirnya pada bulan Desember 2009, Facebook mencapai tonggak penting.
Dengan 350 juta pengguna terdaftar dan 132 juta pengguna bulanan unik, Facebook menjadi platform sosial paling populer di dunia. Tentu saja, perusahaan tidak berencana untuk berhenti begitu saja.
Pada bulan November 2010 Facebook bernilai 41 miliar dolar Amerika Serikat. Di sisi lain, perusahaan Facebook jadi perusahaan teknologi website terbesar ke-3 di AS.
Facebook berada bawah Google dan Amazon. Pencapaian Facebook itu dicapai dalam waktu kurang dari lima tahun dan sama sekali tidak ada tanda-tanda kemunduran atau stagnan.
Facebook kini telah jadi sesuatu yang besar. Platform media sosial ini yang digunakan secara global. Dan jadi salah satu pemimpin revolusi media sosial.
Baca juga: 6 Cara Bersihkan Jejak Digital untuk Hapus Postingan Lama di Facebook
Kontroversi Facebook
Perjalanan Facebook meningkatkan nilai perusahaan masih terus berlanjut. Ada sejumlah update, akuisisi, dan layanan baru yang dihadirkan untuk pengguna.
Dalam perjalanannya, Facebook dan Mark Zuckerberg tidak lepas dari kontroversi. Ada sejumlah kontroversi terkait data pengguna, ekspansi perusahaan, dan aktivitas politik yang membuat Facebook dalam sorotan negatif.
Berikut ini sejumlah daftar kontroversi Facebook yang mendapat sorotan publik dunia:
Penawaran Umum Perdana Saham Facebook
Pada bulan Mei 2012, Facebook melakukan IPO (Initial Public Offering) saham di Amerika Serikat.
Saat itu, nila perusahaan Facebook adalah 104 triliun dolar Amerika Serikat. Saat dilepas ke publik, saham Facebook bernilai 38 dolar Amerika Serikat per lembarnya. IPO menghasilknya 161 juta dolar Amerika Serikat.
Masalahnya adalah IPO dirundung tuduhan perilaku tidak pantas oleh penjamin emisi dan sejumlah masalah teknis.
Facebook kehilangan seperempat dari nilai sahamnya dalam proses tersebut. Pada 6 Juni, investor secara kolektif telah kehilangan $40 miliar
IPO Facebook dinyatakan sebagai “kegagalan” oleh Wall Street Journal. Lebih dari 40 tuntutan hukum yang berkaitan dengan IPO kemudian diajukan.
Masalah Ujaran Kebencian
Facebook telah mendapatkan masalah pelecehan dan ujaran kebencian yang besar dan tidak siap untuk menghadapinya.
Salah satu contohnya adalah ujaran kebencian dari Everyday Sexism Project. Masalah ujaran kebencian ini mendorong protes dari pengguna Faebook.
Facebook sudah melakukan sejumlah moderasi dan tindakan pencegahan ujaran kebencian. Akan tetapi, ujaran kebencian di Facebook bukan masalah mudah.
Eksperimen Pengguna Facebook
Pada Juni 2014 terungkap Facebook telah bereksperimen pada penggunanya.
Bentuk eksperimen yang dilakukan adalah Facebook menunjukkan kepada konten tertentu kepada penggunanya.
Tujuannya untuk untuk memengaruhi suasana hati Anda. Efeknya, banyak pengguna Facebook protes karena tidak senang jadi kelinci percobaan secara diam-diam.
Akhirnya, Facebook setuju untuk mengubah cara mereka melakukan eksperimen. Walau begitu Facebook tidak melakukan permintaan maaf pada publik atas tindakannya tersebut.
Baca juga: Awas Kena Modus Tag Link Porno di Facebook! Begini Cara Mengatasinya
Dihantui Berita Hoax dan Informasi Palsu
Platform sosial di internet, termasuk Facebook, dibanjiri dengan berita palsu dan informasi palsu.
Kebanyakan motif tersebarnya informasi palsu adalah profit iklan atau kepentingan politik tertentu.
Facebook melakukan sejumlah upaya memusnahkan berita dan informasi hoax. Seperti menandai sebuah konten sebagai informasi hoax. Dan beberapa kali memodifikasi algoritmanya.
Tantangan berikutnya adalah ternyata Facebook jadi salah satu sumber beredarnya berita hoax karena banyak orang mendapatkan berita dari media sosial. Bukan dari situs berita resmi atau dari platform berita yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan segala dinamikanya, badai berita palsu dan informasi hoax di Facebook masih terus berlanjut selama beberapa tahun.
Salah Hitung Penayangan Video Facebook
Pada bulan September 2016, terjadi konflik antara Facebook dan para pemilik akun.
Terungkap bahwa Facebook telah menerbitkan metrik hitungan yang menyesatkan. Perusahaan terpaksa meminta maaf karena salah menghitung penayangan video dan jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk menontonnya.
Di tengah-tengah badai berita palsu dan disinformasi, kesalahan perhitungan ini memancing banyak reaksi negatif untuk Facebook.
Dianggap Berpihak Pada Pemilu AS 2016
Apa yang terjadi di antara Facebook dan Pemilu Amerika Serikat 2016 tidak bisa lepas dari berita hoax dan disinformasi. Menjelang dan setelah pemilu presiden AS di November 2016, Facebook mendapat banyak sorotan.
Banyaknya berita bohong dan informasi hoax menjadikan Facebook mendapat tuduhan berpihak pada salah satu calon presiden di pemilu AS 2016. Facebook dianggap memengaruhi preferensi penggunanya untuk memilih salah satu calon.
Zuckerberg menampik gagasan bahwa Facebook dapat memengaruhi pemilihan. Walau begitu akses pengguna ke berita palsu lebih banyak terjadi daripada akses pengguna ke media tradisional menjelang pemilihan Presiden 2016.
Pada bulan Desember 2016, Facebook mengumumkan rencana untuk menggandakan fungsi pelaporan komunitas mereka, mengumumkan bahwa mereka akan bekerja dengan organisasi pemeriksa fakta, dan mengubah kebijakan periklanan mereka untuk memerangi iklan yang mempromosikan berita palsu.
Baca juga: Sejarah WhatsApp Hingga Jadi Milik Facebook yang Bikin Kaget, Rahasia Terkuak
Skandal Cambridge Analytica
Pada 17 Maret 2018, sebuah berita pecah. The New York Times dan The Guardian melaporkan bahwa data dari puluhan juta pengguna Facebook telah diambil melalui aplikasi bernama “This Is Your Digital Life.”
Aplikasi This Is Your Digital Life dikembangkan oleh Cambridge Analytica. Bagi pengguna dan pemilik akun Facebook, aplikasi ini hanya terlihat sebagai aplikasi untuk kesenangan dan iseng-iseng saja.
Sayangnya, orang-orang yang menggunakan aplikasi ini tidak hanya menyampaikan informasi pribadi mereka sendiri, tetapi juga teman-teman Facebook mereka.
Efeknya, karena banyak orang memakai, aplikasi ini berhasil mengumpulkan sejumlah besar data pengguna Facebook.
Data tersebut kemudian digunakan untuk kepentingan politik untuk mendukung berbagai kampanye, termasuk Donald Trump dan Ted Cruz. Data ini juga digunakan oleh Vote Leave, sebuah kelompok yang berkampanye mendukung Brexit.
Tiba-tiba semua mata tertuju pada Facebook dan Cambridge Analytica.
Publik global tidak senang dengan kebocoran data yang terjadi. Ada sejumlah seruan untuk memberi sanksi pada Facebook dan Cambridge Analytica. Sedangkan yang lain meminta peningkatan regulasi seputar data pribadi. Dan tidak sedikit yang mulai menghapus akun Facebook mereka.
Reputasi Facebook terancam. Zuckerberg meminta maaf atas masalah ini dan menangguhkan Cambridge Analytica (perusahaan berhenti beroperasi pada 1 Mei), dan sejumlah aplikasi, dari platform mereka.
Dalam upaya untuk mengembalikan reputasi positifnya, Facebook mengumumkan bahwa mereka telah menonaktifkan 1,3 miliar akun palsu.
Selama waktu ini, ruang redaksi Facebook juga mengeluarkan banyak posting blog seputar keamanan dan privasi. Mencakup topik-topik seperti data apa yang dikumpulkan Facebook dan informasi yang disimpan pengiklan tentang pengguna.
Facebook di Masa Depan
Sejak skandal Cambridge Analytica, Zuckerberg membicarakan gagasan Facebook digunakan untuk kebaikan dan peningkatan penggunaan pemeriksa fakta. Zuckerberg berharap masa depan Facebook jadi cerah.
Sayangnya apa yang terjadi di Facebook setelah skandal Cambridge Analytica adalah kontroversi tiada henti. Walaupun begitu, saham Facebook kembali naik dan perlahan kembali ke performa positif.
Facebook adalah salah satu platform yang memberikan banyak perubahan gaya hidup dan interaksi publik dunia di internet. Sebagai platform besar, sangat wajar bila banyak tuntutan dan kontroversi terjadi padanya.
Bahkan, tren saat ini sudah banyak akun Facebook yang tidak aktif dan membuat pemilik mencoba menghapusnya.