Berita Nasional Terpercaya

Akuntansi Perbankan: Pengertian, Prinsip, dan Manfaatnya

0

Bernas.id – Istilah akuntansi dan perbankan sebenarnya sudah tidak terlalu asing lagi di telinga masyarakat yang menempuh pendidikan tinggi bidang ekonomi. Akan tetapi, lain halnya dengan masyarakat awam yang belum mengerti dengan jelas apa itu akuntansi perbankan.

Ilmu akuntansi di universitas sendiri memiliki beragam jenis, salah satunya yaitu akuntansi khusus sektor perbankan. Akuntansi khusus untuk industri perbankan ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan akuntansi yang ada di perusahaan.

Pasalnya, akuntansi perbankan harus terintegrasi dengan perusahaan keuangan atau pembiayaan untuk memudahkan proses pencatatan hingga penyusunan laporan keuangan. Keberadaan akuntansi ini menjadi kunci pengelolaan aktivitas perbankan.

Disebabkan oleh pentingnya peran akuntansi dalam dunia perbankan, melalui artikel ini akan dibahas tentang akuntansi untuk perbankan beserta kelengkapannya. Mari simak penjelasan berikut ini!

Baca juga: Mengenal Apa Itu Akuntansi Perbankan Konvensional dan Syariah

Pengertian Akuntansi Perbankan

Pengertian akuntansi perbankan dan akuntansi perusahaan umum memiliki makna yang sama, yaitu suatu kegiatan berupa mencatat, menganalisa, serta melakukan pelaporan terkait laporan keuangan beserta transaksinya.

Sedangkan secara khusus, definisi akuntansi ini adalah suatu kegiatan pencatatan, analisa, serta pelaporan terhadap transaksi keuangan yang terjadi di bank. Oleh karena itu, tujuan dari akuntansi khusus untuk industri perbankan ini memiliki perbedaan implementasi.

Baca juga: Akuntansi Internasional: Pengertian, Karakteristik, Klasifikasi, dan Perkembangannya

Prinsip Akuntansi Perbankan

Prinsip-prinsip yang harus diketahui dalam jenis akuntansi ini yaitu:

1. Pembiayaan Berbasis Akrual (Acrual Basis)

Pembiayaan atau kredit merupakan sektor terbesar yang dikeluarkan oleh perbankan dalam kegiatan operasionalnya. Selain itu, biaya operasional dalam kegiatan perbankan juga diperhitungkan setiap saat. Maka dari itu, prinsip akuntansi berbasis akrual sangat dibutuhkan.

2. Konsep Pendapatan Berbasis Kas (Cash Basis)

Pembiayaan atau kredit nasabah menjadi sumber terbesar pendapatan dalam industri perbankan. Untuk membantu pencatatannya, prinsip akuntansi berbasis cash diterapkan pada pendapatan bank dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang besar.

Fokus utama dari penerapan akutansi berbasis cash adalah hal-hal berhubungan dengan pembiayaan tidak lancar atau kredit macet. Prinsip berbasis cash ini komisi dananya tidak dicatat bila belum menerimanya dalam bentuk tunai. Dengan begitu, komisi belum dianggap sebagai pendapatan bank dan masih berstatus tagihan bank.

Baca juga: Akuntansi Anggaran (Budgeting): Pengertian, Tahapan, Perubahan, Tujuan, dan Fungsinya

Manfaat Akuntansi Perbankan

Akuntansi keuangan yang satu ini memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan, yaitu:

1. Menyediakan Informasi Keuangan

Adanya kegiatan pencatatan pada akuntansi ini, tentu saja akan menghasilkan data-data yang akurat. Sehingga nantinya dapat dijadikan suatu informasi dan referensi kebijakan perbankan. informasi keuangan yang ada di perbankan harus selalu ada yang nantinya dapat dipergunakan untuk melihat seberapa kuat finansial yang ada di bank tersebut. Selain itu, infomasi ini juga dibutuhkan untuk kepentingan audit di bank.

2. Akuntansi Perbankan Sebagai Alat Pembuat Keputusan

Pada akuntansi ini, tentunya akan menghasilkan data yang nantinya dapat dipergunakan oleh perbankan untuk membuat keputusan dan kebijakan terkait kinerja bank. Berbagai kegiatan di bank termasuk pencatatan transaksi yang detail dan jelas akan sangat berguna untuk membuat laporan keuangan menjadi semakin lengkap. Sehingga nantinya pihak perbankan dapat membuat kebijakan dengan tepat dan benar.

Baca juga: 11 Jenis Profesi Akuntan di Indonesia dan Standar Kompetensinya

3. Alat Pengendali Keuangan

Dalam akuntansi ini, catatan transaksi yang ada di bank dapat dipergunakan untuk melihat kondisi keuangan dan kekuatan finansialnya. Jika ternyata kondisi keuangannya memburuk, tentu dapat diantisipasi dengan melakukan pengendalian keuangan hingga permasalahan selesai serta mencegah dari kepailitan bank.

Bank membutuhkan ketelitian dari ilmu pencatatan perbankan. Oleh karena itu, petugas bank yang dipilih harus benar-benar ahli dan cermat dalam melakukan pencatatan dan perhitungan agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan bank.

4. Akuntansi Perbankan Mempermudah Proses Evaluasi Moneter

Adanya jenis akuntansi ini akan lebih mempermudah dalam evaluasi moneter. Proses evaluasi ini sangat penting mengingat bank ditunjuk oleh pemerintah sebagai rujukan dalam melihat kondisi moneter nasional. Aktivitas yang ada dalam akuntansi ini juga dapat dijadikan rujukan terhadap kebijakan moneter nasional.

Baca juga: Beasiswa Calon Pengusaha Terbaru di Universitas Mahakarya Asia

5. Menyajikan Titik Tumpu Alokasi Keuangan

Penerapan akuntansi  ini akan membuat segala jenis transaksi dana dan biaya bank tercatat dengan rapih. Dengan begitu, alokasi keuangan yang ada dapat terlihat secara nyata dan jelas serta dapat dijadikan kebijakan alokasi keuangan yang baru. Akuntansi ini secara khusus baru bisa dijadikan titik tumpu alokasi keuangan jika hasil pencatatan transaksinya sempurna. Sebaliknya, jika masih terdapat kesalahan lebih baik dilakukan perhitungan ulang.

6. Akuntansi Perbankan Mencegah Bank dari Kepailitan

Adanya akuntansi ini mampu mengetahui kondisi keuangannya sejak awal. Maka dari itu, jika bank hampir mengalami kepailitan, maka dapat segera dilakukan pencegahan sejak dini. Selain itu, fungsi akuntansi ini juga sangat perlu diterapkan untuk mencegah bank dari kehancuran akibat pencatatannya yang tidak rapih dan teratur.

Baca juga: Rumah Jogja Murah DP 5 Persen Angsuran 1 Jutaan

Kesimpulan

Penerapan akuntansi pada perbankan dan perusahaan cukup berbeda, akan tetapi secara umum memiliki makna pengertian yang sama. Kemudian, ilmu ini juga sangat diperlukan di perbankan guna membuat kebijakan dan keputusan serta mampu mengendalikan kondisi moneter nasional. Maka dari itu, kondisi perbankan harus dijaga secara stabil, hal ini dikarenakan bank merupakan salah satu lembaga yang menjadi tonggak perekomonian negara.

Baca juga: Investasi Kavling Menguntungkan – Siap Terima SHM Cuma 60 Jutaan Berada 3 Km ke Pusat Bogor Timur

Leave A Reply

Your email address will not be published.