Berita Nasional Terpercaya

3 Jenis Development yang Harus Ada di Perusahaan

0

Bernas.id – Setiap perjalanan bisnis tidak akan pernah lepas dari perubahan. Strategi perubahan yang tersistem akan membutuhkan tim khusus yang disebut divisi development. Definisi development adalah suatu aksi dari tim dari pelbagai jenis develoment yang menjadi penggerak perubahan untuk membangun perusahaan secara terus menerus dan menguntungkan.

Sebagai seorang pebisnis, Anda juga akan membutuhkan anggaran khusus untuk mendukung divisi development mulai dari sisi bisnis, sisi produk, hingga sisi sumber daya manusia. Strategi development adalah kunci bagi setiap perusahaan untuk bersaing dan memenangkan persaingan pasar.

Untuk itu mengenal dan memahami tentang definisi dan jenis-jenis development menjadi suatu keharusan yang tidak bisa terpisahkan ketika Anda ingin membangun bisnis yang sustainable dan jangka panjang. Oleh karena itu, menyimak setiap tulisan yang terkait definisi development dalam organisasi sangat membantu Anda mengelola bisnis jangka panjang.

Baca juga: Alasan Pentingnya Membuat Website untuk Bisnis di Tahun 2022

Definisi Development

Dari segi makna kata, development berarti pengembangan, pembanganan, perkembangan, dan pertumbuhan. Oleh karena itu, definisi development merupakan setiap aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk meningkatkan kemajuan organisasi atau perusahaan melalui inovasi mulai dari sisi produk hingga sumber daya manusia.

Perusahaan atau organisasi bisnis harus memiliki strategi development yang sejalan dengan tujuan atau visi. Pasalnya, persaingan yang sebenarnya bukanlah pada kompetitor, melainkan bagaimana suatu perusahaan terus memperbaiki kualitas internal untuk menghasilkan produk dan pelayanan sesuai kebutuhan dan perilaku pasar.

Jenis-jenis Development

Ketika Anda ingin membentuk divisi development, penting untuk menempatkan tim sesuai dengan fokus pengembangan yang akan dilakukan. Sejalan dengan itu, Anda harus mengenali jenis development dari setiap program kerja yang akan dilakukan.

Terdapat 3 jenis development yang sering digunakan untuk membangun bisnis yang bertahan lama. Ketiga jenis development tersebut dapat Anda pelajari secara lengkap dengan menyimak penjelasan berikut ini.

1. Product Development (PD)

product development

Menilik bahwa product development adalah serangkaian upaya untuk menemukan atau meningkatkan nilai suatu produk, maka hal tersebut dapat disebut sebagai proses yang secara terus menerus dilakukan sampai suatu produk diterima dan disukai oleh pasar.

Lebih dari itu, jenis development ini lebih menekankan kepada penyelesaian masalah yang dialami pasar dengan melakukan berbagai riset, menemukan ide atau konsep, dan pengujian produk sebelum dipasarkan.

Di samping itu, product development juga mencakup pengembangan produk yang sudah ada seperti melakukan rebranding atau penambahan nilai suatu produk.

Baca juga: Ingin Bisnis Ekspor Modal Kecil Anti Gagal? Ini Strateginya!

1.1 Lantas, Apa Alasan Product Development Begitu Penting bagi Perusahaan?

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan perilaku manusia, maka preferensi pasar juga akan mengalami perubahan. Hal ini tidak sebatas para produk-produk berbasis teknologi seperti komputer, smartphone, atau robotik saja. Namun, jenis development ini juga mencakup industri lain seperti customer goods, kesehatan, atau properti.

Setiap perusahaan harus mampu melakukan penggabungan ide, kretivitas, dan penemuan yang relevan dengan perkembangan perilaku dan kondisi pasar untuk selalu menghasilkan produk yang dibutuhkan dan dicintai konsumen.

Terkait product development, ada beberapa aspek yang melekat di dalam alur aktivitasnya. Di antara aspek-aspek tersebut adalah desain, market positioning, manufacturing, engineering, marketing, distribusi, dan penjualan.

1.2 Siapa Penanggung Jawab Product Development di Dalam Perusahaan?

Setiap aktivitas dari product development adalah serangkaian proses yang membutuhkan perencanaan, pengelolaan, pemantauan, dan penilaian. Sederet aktivitas ini adalah tanggung jawab dari seorang product manager suatu perusahaan.

Product manager memimpin dan mengelola tim untuk pengembangkan suatu produk dan memantaunya secara berkala baik sebelum dipasarkan maupun sesudah dipasarkan. Manager tersebut harus memahami siklus suatu produk dan memperbaruinya agar terus disukai dan diserap oleh pasar.

Baca juga: Ingin Bisnismu Maju? Pelajari Gaya Kepemimpinan Bill Gates ini!

1.3 Waktu yang Tepat Menerapkan Product Development

Bicara tentang waktu yang tepat, maka akan lebih bijak jika melihat lebih dahulu tanda-tanda atau signal dalam perkembangan bisnis. Mengidentifikasi tanda-tanda tersebut akan memberikan alarm bagi Anda untuk segera menerapkan product development terhadap bisnis Anda.

Beberapa tanda-tanda berikut ini akan berguna bagi Anda untuk membuat suatu keputusan apakah perusahaan harus mengeluarkan varian produk baru atau cukup men-develop produk yang sudah ada. Di antara tanda-tanda perusahaan harus menerapkan jenis development ini adalah:

1.3.1 Permintaan Pasar Menurun

Sebagai pebisnis, terus mantau perkembangan pasar akan membawa Anda menjadi lebih peka terhadap tren permintaan pasar. Setiap bisnis memiliki tren tertentu dimana omzet berada pada puncaknya. Sebaliknya, ada masa dimana tren permintaan terhadap produk Anda menurun.

Namun, ketika tren penurunan permintaan pasar tidak terjadi sesuai dengan perkiraan Anda, ini dapat menjadi tanda untuk segera meminta bantuan tim product development. Anda harus menemukan solusi agar produk yang sudah ada mengalami pertumbuhan.

1.3.2 Pertumbuhan Bisnis Lambat

Pertumbuhan bisnis juga harus disertai dengan pembandingan dengan pertumbuhan perusahaan atau industri terkait secara keseluruhan. Dari sini, Anda mulai menganalisa dengan membandingkan pertumbuhan bisnis yang Anda miliki dengan pertumbuhan industri.

Ketika pertumbuhan Anda berada di bawah pertumbuhan industri sesuai dengan sektor bisnis yang dijalankan, ini berarti jenis development yang satu ini harus segera diterapkan. Dalam kondisi ini, pertumbuhan bisnis Anda lebih lambat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenis atau kompetitor.

Baca juga: Mengenal Skala Ekonomis, Efisiensi Bisnis Untuk Tingkatkan Keuntungan

1.3.3 Komplain dari Konsumen

Ujungnya, kepuasan konsumen yang menjadi tujuan utama dalam memasarkan produk. Produk yang bagus telah melalui proses panjang dan berpengalaman dalam menangani komplain dari konsumen.

Setiap komplain dari mereka harus Anda tampung dan mengelolanya dengan benar oleh tim product development. Komplain tersebut merupakan sinyal bagi Anda untuk segera memperbaiki dan mengembangkan produk agar selalu menjadi favorit konsumen.

1.3.4 Muncul Kompetitor Baru

Pertumbuhan suatu industri memang sangat menguntungkan bagi pebisnis sehingga pendapatan yang didapatkan terus bertambah. Namun, seiring dengan pertumbuhan tersebut juga memicu munculnya kompetitor baru yang menawarkan beragam keunggulan produk kepada pasar.

Kehadiran kompetitor baru juga menjadi tanda bahwa Anda harus memiliki program-program terbaru untuk tetap unggul di pasar. Serangkaian program atau konsep untuk meningkatkan penjualan menjadi tugas utama dari tim jenis development ini. Inilah saat dimana kemampuan product development perusahaan Anda diuji untuk terus tumbuh.

1.3.5 Kompetitor Mulai Mundur dari Pasar

Jika dilihat dari kaca mata persaingan, kabar bahwa terdapat kompetitor yang mundur atau menarik diri dari persaingan suatu produk akan menjadi kabar gembira bagi sebagian pebisnis. Dengan berkurangnya kompetitor, secara tidak langsung mereka lebih leluasa untuk memonetasasi pasar.

Sayangnya, tidak semua kabar tersebut menjadi peluang bagi Anda. Bahkan, hal tersebut dapat menjadi tanda buruk bagi bisnis yang sedang Anda kembangkan saat ini. Pasalnya, bisa jadi industri tersebut tidak akan berkembang di masa depan.

Sebagai contoh, Nokia pernah menjadi raja industri telepon genggam yang menyediakan berbagai seri produk dan desain yang selalu diperbarui. Siapa yang menyangka, hal ini menjadi zona nyaman Nokia sehingga tidak menempatkan diri untuk mengembangkan ponsel pintar (smartphone) sebagaimana yang dilakukan oleh Samsung.

Kelalaian Nokia dalam melihat perkembangan industri gadget menjadi boomerang untuk diri sendiri. Kini, Samsung yang menjadi raja di industri ponsel pintar setelah beralih meninggalkan industri ponsel terdahulu.

Baca juga: Mengenali Perbedaan Bisnis dan Dagang, Jangan Sampai Ikut Salah Kaprah

1.4 Tahapan Penerapan Product Development

Secara bertahap, Anda akan mampu melakukan product development untuk perusahaan dengan mudah. Anda dapat mengikuti beberapa rekomendasi berikut ini sebagai tahapan dalam melakukan jenis development ini ke dalam bisnis.

1.4.1 Pengumpulan Ide

Beraneka ragam ide dapat Anda peroleh dengan melakukan observasi pasar baik dari sisi konsumen maupun sisi kompetitor. Dalam menemukan ide, Anda dan tim harus menemukan permasalahan pasar atau pain point yang belum terselasaikan.

Misalnya, konsumen di Indonesia gemar mengkonsumsi makanan dan minum manis. Sedangkan, konsumen takut apabila terkena risiko penyakit gula gula darah yang mana banyak masyakarat mengidap penyakit tersebut. Oleh karena itu, Anda menemukan pain point dari kondisi tersebut dan berinisiatif untuk membuat produk gula yang rendah kalori sehingga aman untuk penderita penyakit.

1.4.2 Mengevaluasi Ide

Ide untuk membuat produk gula rendah kalori pun harus melalui evaluasi yang ketat dari tim product development yang mengerti tentang berbagai bahan baku gula yang aman untuk penderita diabetes. Ide tersebut juga mencakup teknologi apa yang akan digunakan untuk memproduksi produk tersebut.

1.4.3 Menjaga Kerahasiaan Ide

Ide yang bernilai komersil yang tinggi tersebut harus dijaga kerahasiaannya agar temuan dan biaya tersebut tidak didahului oleh kompetitor. Bagaimanapun, produsen yang pertama kali memproduksi dan memasarkan produk tersebut berpotensi menguasai pasar. Di sinilah pentingnya menjaga kerahasiaan ide produk Anda.

Baca juga: Ini 7 Alasan Mengapa Telegram Marketing Bagus untuk Bisnis Kamu

1.4.4 Melakukan Riset dan Pengembangan (Research and Development)

Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, produk yang ingin Anda pasarkan harus melalui riset yang mendalam dan menyeluruh. Anda juga harus tahu benefit dan risiko produk yang akan dipasarkan.

Serangkaian uji coba dan perbaikan harus berlangsung dan menjadi tanggungjawab tim product development untuk menjaga kualitas produk sebelum tersalurkan. Selain itu, Anda juga membutuhkan legalitas seperti kemasan, izin dari lembaga penjamin mutu, hak cipta atas produk baru, nama produk, dan hal-hal lain yang menunjang kredibilitas produk.

Riset and developmet (RD) harus mempertimbangkan daya beli konsumen. Penetapan harga eceran tertinggi juga harus ditetapkan untuk menghindari harga yang terlampau tinggi sehingga produk tersebut tidak mampu dibeli oleh target konsumen.

1.4.5 Menentukan Strategi Pemasaran

Perlakukan pendistribusian setiap produk memang berbeda-beda. Yang menjadi faktor pembedanya adalah jenis produk yang Anda miliki.

Dalam strategi pemasaran, Anda harus menentukan jalur distribusi yang tepat. Kemudian, tim product development juga harus memilih jalur distribusi agar produk cepat terserap oleh pasar.

Di sisi lain, perusahaan juga harus menentukan harga dari setiap mitra bisnis hingga ke tangan konsumen. Pemilihan strategi pemasaran yang tepat juga akan membantu produk Anda terjual ke tangan konsumen.

1.4.6 Mempromosikan Produk

Peluncuran produk baru harus memiliki dukungan berupa metode promosi yang tepat guna. Tidak sedikit produsen yang menyelenggarakan program-program khusus untuk menarik minat konsumen membeli produk.

Program promosi ini juga harus menguntungkan konsumen dan mitra bisnis Anda. Setiap program membutuhkan peran jenis development untuk terus memantau permintaan pasar. Oleh karena itu, tahapan terakhir ini menjadi langkah paling ujung agar produk Anda sukses terjual di pasar.

Baca juga: Jangan Salah! Ternyata, Owner Juga Punya Tantangan Dalam Berbisnis!

2. Business Development (BD)

business development

Perusahaan membutuhkan tim yang mampu memajukan bisnis yang sedang beroperasi dengan merangkul pemangku kepentingan (stake holder). Strategi ini membutuhkan kontribusi dari business development untuk mewujudkannya.

Business development adalah suatu proses untuk membangun nilai jangka panjang (long term value) bagi perusahaan dengan cara merangkul pasar, pelanggan, dan relasi bisnis. Dari proses tersebut, tim development ini bertanggung jawab menggali peluang yang ada sehingga mampu mengangkat nilai perusahaan dan bisnis untuk mencetak keuntungan.

2.1 Fokus Utama Business Development

Dalam menemukan peluang, tim business development harus fokus terhadap subjek yang dapat mempengaruhi ekosistem bisnis. Subjek tersebut adalah pelanggan, pasar, dan relasi bisnis.

Ketiga subjek tersebut merupakan fokus utama dari setiap aktivitas business development dalam mencari peluang yang bersifat jangka panjang. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Anda dapat menyimak penjelasan berikut ini yang melatarbelakangi ketiga subjek itu.

2.1.1 Pelanggan (Customer)

Bagaimanapun, pelanggan adalah tujuan utama dari sebuah bisnis. Tanpa adanya pelanggan, tidak akan ada bisnis yang sustainable. Harapan pelanggan menjadi prioritas dari business development demi mendapatkan loyalitasnya.

Pelanggan tidak sebatas pada end user sebagaimana yang ada pada produk-produk customer goods atau jasa dalam kategori business to customer. Hal ini juga berlaku pada pelanggan Anda dengan kategori business to business. Mengatasi setiap permasalahan mereka dengan produk Anda menjadi peluang yang tidak akan pernah habis.

2.1.2 Pasar (Market)

Perkembangan pasar mengindikasikan perilaku dan selera konsumen secara menyeluruh yang dinamis. Uniknya, setiap pasar memiliki karakteristik tersendiri yang terpengaruh oleh budaya dan geografi di sekitarnya.

Business development yang berorientasi pasar akan selalu mencari celah dan peluang untuk mengembangkan produk yang konsumen butuhkan dan memenuhi permintaannya. Adanya permintaan pasar ini dapat menjadi jaminan kelangsungan suatu produk yang menghasilkan keuntungan jangka panjang.

2.2.3 Relasi Bisnis (Business Relationship)

Relasi bisnis memiliki cakupan yang lebih luas yang lebih dari sekedar memasarkan produk. Anda harus membangun hubungan baik dengan pelanggan, klien, suplier, mitra, pemerintah, dan pelaku bisnis lintas industri.

Di antara beberapa contoh membangun relasi bisnis adalah menjunjung tinggi kode etik dalam berbisnis. Mematuhi setiap aturan main dalam kerjasama juga merupakan bagian dari menjaga relasi bisnis. Dengan adanya relasi bisnis yang kuat, Anda lebih berpotensi mendapatkan dukungan jangka panjang untuk melakukan ekspansi bisnis.

Baca juga: Tips Mengatasi Customer ‘Hit and Run’ di Bisnis Digital

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab dari Business Development

Bagi Anda yang bercita-cita ingin menjadi profesional di bidang business development atau membangun tim yang berorientasi pada pengembangan bisnis, mengetahui beberapa tugas dan tanggung jawabnya akan memudahkan dalam menempa diri atau mendelegasikan tugas.

Dengan menyimak beberapa penjelasan tentang keterampilan seorang business development berikut ini, Anda akan memiliki wawasan sebelum membangun para profesional di bidang pengembangan bisnis.

  1. Melakukan berbagai riset pasar.
  2. Menemukan peluang baru.
  3. Membangun dan menjaga dengan klien atau pelanggan.
  4. Bekerjasama untuk memenuhi permintaan pasar dengan divisi terkait.
  5. Menyusun rencana dan mempresentasikannya untuk mengembangkan bisnis perusahaan.
  6. Memahami posisi tawar produk perusahaan dan produk kompetitor di pasar.
  7. Menjalin kerjasama dengan tim penjualan untuk meningkatkan jumlah pelanggan atau klien baru yang potensial.

Baca juga: Cloud Kitchen: Pengertian, Tujuan, Kelebihan, dan Jenis-jenis Bisnisnya

2.3 Jenis Keahlian Seorang Business Development

Apakah Anda mulai tertarik membangun karir sebagai profesional di bidang pengembangan bisnis? Sebelumnya, Anda harus mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk menempa diri melalui berbagai pelatihan agar memenuhi kelayakan sebagai seorang business development.

Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah daftar keahlian bagi profesional di bidang business development :

2.3.1 Memiliki Motivasi Tinggi

Sebagai seorang profesional, Anda akan mendapatkan tanggung jawab besar karena memiliki peran yang strategis untuk mencapai target perusahaan yang terus meningkat. Tanpa adanya motivasi yang tinggi dari dalam diri, besar kemungkinan Anda akan berhenti di tengah jalan.

Anda akan berhadapan dengan berbagai pihak dan harus saling menjaga hubungan baik demi kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan motivasi tinggi, Anda akan tetap bersemangat untuk melaksanakan tugas-tugas penting dari perusahaan.

2.3.2 Keterampilan Manajemen

Untuk mencapai pertumbuhan bisnis perusahaan, para profesional business development harus memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Keterampilan mengelola sumber daya yang ada dan terbatas akan menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai target perusahaan.

2.3.3 Ahli Berkomunikasi

Karena salah satu prioritas jenis development bagi perusahaan adalah menjalin kerjasama dan menjaga hubungan dengan berbagai pihak, Anda juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang efektif. Keahlian ini sangat berguna untuk membangun hubungan jangka panjang bagi perusahaan.

2.3.4 Menguasai Keahlian Marketing

Memang benar adanya bahwa business development juga terkait dengan bidang pemasaran. Keterkaitan ini secara tidak langsung akan menuntut Anda menguasai keahlian marketing. Pasalnya, Anda juga bertanggung jawab terhadap pertumbuhan bisnis sehingga keahlian marketing harus ada di dalam diri untuk mempromosikan keunggulan dari produk dan perusahaan.

2.3.5 Pandai Bernegosiasi

Untuk mencapai target pertumbuhan bisnis, Anda akan berhadapan dengan pihak-pihak yang memiliki peran strategis untuk memberikan dukungan. Oleh karena itu, penting untuk melatih keterampilan negosiasi bagi calon profesional business development agar mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan perusahaan.

2.3.6 Terampil Melakukan Analisa Data

Business development akan mengelola data terkait pasar, penjualan, pelanggan, dan investor. Keterampilan membaca dan mengelola data harus Anda kuasai agar dapat menyajikan informasi yang valid sehingga pimpinan perusahaan mudah memahaminya.

Ketelitian membaca dan mengelola data sangat penting untuk menganalisa data-data yang ada. Dengan kemampuan ini, setiap laporan yang Anda sajikan akan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan strategis.

2.3.7. Memiliki Keahlian Manajemen Proyek

Melaksanakan berbagai proyek harus seimbang dengan kemampuan manajemen dan leadership yang profesional. Anda tidak hanya berhadapan dengan klien atau pelanggan. Lebih dari itu, Anda juga harus mengelola sumber daya manusia agar mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menghasilkan kinerja terbaik.

Selain itu, Anda juga harus memahami risiko dan tata cara penanganan yang tepat untuk mencegah kemungkinan terburuk dari sebuah proyek. Tidak hanya kecerdasan dalam menentukan keputusan, Anda juga harus memiliki mental yang kuat untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung.

Baca juga: Bisnis Properti: Strategi, Keuntungan dan Cara Memulainya

3. People Development 

people development

Kualitas produk atau pelayanan akan senantiasa sejalan dengan kualitas sumber daya manusianya. Untuk mencapai kinerja yang optimal, perusahaan perlu mengeluarkan anggaran khusus untuk melakukan pelatihan bagi karyawan.

Pelatihan tersebut sangat berguna untuk menumbuhkan motivasi kerja dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. Secara jangka panjang, pengembangan sumber daya manusia (people development) akan menjadi aset potensial untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

People development merupakan bentuk investasi jangka panjang perusahaan untuk mendapatkan kualitas manusia yang memiliki etos kerja unggul. Untuk itu, secara berkala people development harus ada di dalam aktivitas pengembangan perusahaan.

Baca juga: Inilah Beasiswa Menjadi Pengusaha Universitas Mahakarya Asia

3.1 Tujuan Utama People Development

Dalam implementasinya, people development terbagi menjadi beberapa tujuan. Di antara tujuan tersebut adalah tujuan fungsional, tujuan sosial, tujuan organisasi, dan tujuan pribadi yang berkaitan dengan diri karyawan.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mempelajari penjelasan tujuan-tujuan tersebut sebagai pengejawantahan dari people development berikut ini.

3.1.1 Tujuan Fungsional

Sesuai dengan fungsinya, people development hanyalah alat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian, keberadaannya tergantung kepada seberapa lama perusahaan menginginkannya.

3.1.2 Tujuan Sosial

Berbicara tujuan sosial berarti terkait dengan kebutuhan masyarakat secara umum. Karena adanya perusahaan adalah sebagai sarana untuk menyelesaikan permasahan masyarakat, people development harus menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan sumber daya manusia yang mampu menghadirkan produk sebagai solusi atas kebutuhan tersebut.

3.1.2 Tujuan Organisasi

Setiap organisasi akan selalu mencari cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Berkaitan dengan tujuan organisasi, people development memiliki peran strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia agar terbentuk budaya kerja yang mengedepankan efetivitas dan efisiensi di dalam lingkungan perusahaan.

3.1.4 Tujuan Pribadi

Secara alamiah, manusia akan selalu berusaha mengenali lingkungan sekitarnya sebagai bukti bahwa setiap individu berhak untuk belajar dan berkembang. Perusahaan harus menjembatani hal ini agar karyawan memiliki motivasi untuk memberikan kinerja terbaik dan penuh loyalitas terhadap kepentingan perusahaan.

Baca juga: 6 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol

3.2 Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab People Development

People development memiliki peran dengan ruang lingkup yang sesuai dengan kepentingan perusahaan atau organisasi. Di antara tanggung jawab people development adalah sebagai berikut:

3.2.1 Memotivasi Karyawan

Karyawan merupakan aset perusahaan yang membutuhkan sentuhan motivasi untuk memberikan kinerja terbaiknya. People development bertanggung jawab dan memiliki cara untuk memunculkan motivasi karyawan di perusahaan.

3.2.2 Menyelenggarakan Pelatihan

Agar mendapatkan kinerja dari kualitas karyawan yang unggul, perusahaan harus menyediakan program pelatihan. Pelatihan yang tepat guna bagi karyawan akan menunjang kemampuannya sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

3.2.3 Mengelola Kinerja Sumber Daya Manusia

Pengelolaan kinerja sumber daya manusia berhubungan dengan standar kinerja yang ada dalam ketetapan perusahaan. Pengelolaan ini bertujuan untuk menjaga produktivitas perusahaan agar terus menjadi lebih baik sehingga menghasilkan output sesuai dengan harapan.

3.2.4 Menemukan Inovasi Pembangunan Sumber Daya Manusia

People development harus menemukan inovasi untuk membangun keterampilan karyawan. Perusahaan membutuhkan informasi tentang potensi diri karyawan dan kepribadiannya. Perusahaan dapat melakukan tes kepribadian untuk mengungkap kecerdasan dan kepribadian untuk menentukan metode pengembangan karyawan yang tepat.

Baca juga: Rumah Jogja Murah Desain 2 Lantai Diskon DP 10 Persen Angsuran 2 Jutaan

3.3 Cara Meningkatkan People Development di Lingkungan Perusahaan

Peran people development memang begitu sentral untuk meningkatkan produktivitas perusahaan untuk terus menghasilkan keuntungan dan nilai tambah terhadap produk. Untuk itu, Anda membutuhkan cara untuk meningkatkan kemampuan karyawan bagi perusahaan.

Berikut ini terdapat beberapa langkah untuk meningkatkan people development yang bisa diterapkan di dalam perusahaan yang sedang dalam wewenang dan tanggung jawab Anda.

3.3.1 Menganalisa Kesenjangan Keterampilan (Skill Gap Analysis)

Skill gap analysis merupakan metode dengan cara membandingkan kemampuan karyawan saat ini dengan rencana perusahaan. Setiap rencana untuk tumbuh juga akan membutuhkan keahlian tambahan yang mungkin saja karyawan belum memilikinya.

Metode ini sangat berguna dalam untuk memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan untuk menentukan kebijakan. Selanjutnya, perusahaan akan berusaha memberikan fasilitas berupa pelatihan agar rencana yang telah tersusun dapat tercapai.

3.3.2 Melakukan Pelatihan (Coaching) dan Pendampingan (Mentoring)

Dalam proses mengembangkan keterampilan karyawan, sangat penting untuk menghadirkan pelatih yang profesional untuk melakukan pendampingan. Progres karyawan akan lebih mudah terpantau dan segera melakukan pendampingan khusus agar menguasai keterampilan baru sesuai ketetapan perusahaan.

3.3.3 Melakukan Pelatihan Secara Profesional

Untuk menunjang produktivitas, karyawan harus memiliki bukti keterampilan profesi. Perusahaan harus mendorong karyawan untuk menjadi profesional dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, standarisasi berupa kepemilikan sertifikat keprofesian dapat menjadi syarat dalam merekrut karyawan.

3.3.4 Mengembangkan Soft Skill bagi Karyawan

Soft skill akan memberikan suasana yang mendukung kinerja karyawan. Keterampilan ini berkaitan dengan kecerdasan emosional dan pengendalian diri untuk menumbuhkan motivasi, hubungan sosial, dan empati di antara karyawan.

Di samping itu, soft skill juga berhubungan dengan kemampuan leadership. Hal ini dapat mendorong iklim kerja yang kondusif karena karyawan memiliki kemampuan mengelola emosi dan bersikap positif di lingkungan kerja.

Itulah penjelasan lengkap tentang definisi dan jenis development yang menjadi pilar utama bagi perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang. Divisi development yang sedang Anda bangun sebaiknya mencakup aspek pengembangan produk (product development), pengembangan bisnis (businessdevelopment), dan pengembangan sumber daya manusia (people development).

Baca juga: Investasi Menguntungkan – Tanah Kavling Siap Terima SHM Cuma Rp60 Jutaan

Leave A Reply

Your email address will not be published.