Berita Nasional Terpercaya

Startup Agritech AgriAku Raih Pendanaan Seri A 520 Miliar untuk Pengembangan

1

JAKARTA, BERNAS.ID – Perusahaan rintisan (startup) teknologi agrikultur (agritech) AgriAku mengumumkan perolehan pendanaan senilai USD 35 juta atau setara 520 miliar rupiah dalam pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures.

Investor AgriAku sebelumnya, MDI Growth (dari ARISE, Centauri, dan MDI Growth) serta Go-Ventures kembali berpartisipasi di pendanaan ini. AgriAku juga berhasil mendapatkan dukungan dari BRI Ventures dan Mandiri Capital, yang menjadikan AgriAku satu-satunya perusahaan agritech yang didanai oleh tiga perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Selain itu, AgriAku juga menggandeng investor strategis baru seperti Gentree Fund, K3 Ventures, dan perusahaan publik Thai Wah yang kedepannya dapat membantu ekspansi internasional AgriAku. Beberapa perusahaan modal ventura lainnya juga berpartisipasi dalam putaran ini, termasuk Alto Partners, InnoVen Capital, dan Mercy Corps Social Venture Fund.

Baca Juga Mendagri Ajak Seluruh Daerah Kelola Sampah Dengan Baik

AgriAku juga menyambut dua sosok baru di struktur kepemimpinannya. Pertama, Abraham Soedjito hadir sebagai Chief Strategy Officer. Sebelum bergabung dengan AgriAku, Abraham adalah Chief Product Officer Financial Services Traveloka di Thailand. Selain itu, Valmik Mirani bergabung sebagai Chief Commercial Officer. Sebelumnya, Valmik adalah Assistant Vice President di Paytm, perusahaan pembayaran digital dan layanan keuangan terkemuka di India, dan Vice President untuk Marketplace Strategy Office di Tokopedia. Bergabungnya Abraham dan Valmik akan memperkuat solusi berbasis teknologi dan kinerja operasional AgriAku.

Merevolusi agribisnis di Indonesia

Didirikan oleh Irvan Kolonas dan Danny Handoko pada Mei 2021, AgriAku memiliki misi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dengan adanya bantuan teknologi. Pasalnya, sektor pertanian di Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian sebesar 13,7% dari PDB (Tahun fiskal 2020). Namun, pasar pertanian hulu sangat terfragmentasi dengan rantai nilai (value chain) yang tidak terorganisir.

“Industri hulu pertanian yang terfragmentasi mempersulit petani, pemasok, dan pengecer untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan tepat waktu yang mengakibatkan seringnya terjadi ketidakstabilan pasokan dan harga. Selain itu, mereka juga menghadapi masalah rendahnya efisiensi kerja manual, layanan logistik yang tidak memadai, serta terbatasnya akses pembiayaan,” ujar Irvan Kolonas, Co-Founder dan President AgriAku

”AgriAku hadir untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Kami percaya teknologi dapat membuat perubahan untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan para petani. Dengan platform B2B marketplace AgriAku, produsen dan pemasok dapat menyediakan langsung alat tani ke pengecer (“Toko Tani”) dengan harga yang kompetitif yang kemudian akan mendistribusikan langsung produk ke para petani di lapangan.”

Baca Juga Buya Syafii Ingin Hidupkan Kembali Muhammadiyah Di Kampung Halamannya, Sumatra Barat

Sejak diluncurkan, AgriAku telah tumbuh dan hadir di lebih dari 500 kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Ke depannya, AgriAku akan terus menambah layanannya sehingga AgriAku dapat menjadi solusi agribisnis yang komprehensif. AgriAku juga akan terus mengembangkan jaringan Toko Tani dan distributornya, memperluas tim produk dan teknologinya untuk terus berinovasi.

AgriAku akan fokus pada optimalisasi unit ekonomi dan memperluas pendapatan dengan berinovasi dalam menawarkan layanan-layanan yang bernilai tambah seperti logistik dan pembiayaan kepada para distributor dan produsen untuk membantu mereka berkembang dari segi operasional dengan platform AgriAku. Dengan pendanaan baru ini, AgriAku juga akan memperkuat penetrasi pasar di perluasan toko tani dan jaringan distributor serta ekspansi bisnis seperti penyediaan hasil pertanian.

“Pertanian adalah salah satu kontributor terbesar perekonomian Indonesia, namun sektor ini masih menghadapi banyak inefisiensi, termasuk di rantai pasoknya. AgriAku memiliki posisi terbaik untuk memberdayakan Toko Tani dengan mengamankan pasokan alat pertanian secara konsisten dengan harga yang transparan, memperluas jaringan pemasok mereka, dan menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka. Kami percaya AgriAku akan merevolusi lanskap pertanian di Indonesia. Kami senang dapat bermitra dan menjadi bagian dari perjalanan AgriAku,” kata Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures.

Para pimpinan AgriAku percaya bahwa AgriAku tidak hanya memiliki strategi yang tepat sebagai keunggulan kompetitifnya, tetapi juga berpusat pada fokus kolektif.

“Di AgriAku, kami fokus untuk memecahkan masalah pelanggan kami dan menambah nilai di pasar agri secara keseluruhan di Indonesia dan sekitarnya. Dengan pendanaan ini, kami akan fokus pada fundamental monetisasi dan berkonsentrasi pada ide-ide penting, pengeksekusian, dan pendistribusian,” ujar Danny Handoko, Co-Founder dan CEO AgriAku.

Praanggapan terhadap keberhasilan eksekusi ini lebih lanjut digaungkan oleh Go-Ventures dan ARISE sebagai returning investor. “AgriAku telah menunjukkan eksekusi yang luar biasa atas tujuan mereka untuk mendigitalkan pasar input pertanian. Kami berharap dapat terus memberikan dukungan dalam meningkatkan produktivitas pertanian di negara ini,” kata Aditya Kamath, Partner di Go-Ventures.

“Merupakan suatu kehormatan untuk menyaksikan eksekusi yang luar biasa oleh tim AgriAku sejak hari pertama. Kami bangga dapat terus mendukung tim untuk ketiga kalinya dan seterusnya untuk memberdayakan lebih banyak Toko Tani dan pemangku kepentingan pertanian lainnya di seluruh nusantara,” kata Aldi Adrian Hartanto, Partner di ARISE. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.