SLEMAN, BERNAS.ID – Penciuman tajam anjing pelacak memiliki peranan penting untuk menemukan lokasi salah satu korban kecelakaan kerja di Proyek Talud Perumahan Sumber Baru Land, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Diketahui, Senin kemarin (2/1) sekitar pukul 15.00 WIB, 7 pekerja tertimpa tanah longsor di proyek talud dengan kedalaman 7 meter.
Saat itu, 3 pekerja berhasil menyelamatkan diri, sedangkan 4 pekerja tertimpa longsoran. Setelah proses evakuasi, 3 orang berhasil ditemukan. Namun, korban keempat masih proses pencarian dengan ketebalan timbunan kurang lebih 2 meter.
Selasa siang (3/1), sekira pukul 13.38 WIB, korban terakhir bernama Surya (32), warga Klaten berhasil ditemukan. Penemuan korban terakhir ini ada andil dari anjing pelacak yang diterjunkan Polda DIY sejak kemarin malam untuk mencari titik lokasi korban berada.
Baca Juga Konsil Kedokteran Indonesia Antisipasi Masuknya Dokter Asing Saat MEA 2025
Kasubnit Pemeliharaan dan Perawatan Satwa Polda DIY, Aipda Samsudin mengatakan ada dua anjing pelacak yang diturunkan bernama Pegi (6 tahun) warna coklat dan anjing warna hitam bernama Lola (11 tahun). Ia mengatakan kedua anjing pelacak ini sudah menemukan titik sejak semalam diturunkan.
“Sudah tadi malam ada titik (di sisi utara). Makanya saya suruh menipiskan (ketebalan tanah di lokasi anjing pelacak duduk),” tutur Aipda Samsudin.
Berdasarkan pantauan Bernas.id, kedua anjing pelacak ini diturunkan kembali sekira pukul 1 siang setelah sejak pagi sampai siang pukul 12, tim SAR dengan bantuan alat escavator mencari di lokasi titik sisi selatan yang diduga terdapat korban. Namun, setelah digali dalam, sisi kiri dan kanan, masih belum menemukan korban.
Saat kembali diterjunkan, salah satu anjing pelacak bernama Lola ini tampak terus mengendus-endus, memasukan moncongnya ke lubang-lubang tanah di titik ditemukannya korban terakhir.
Aipda Samsudin mengatakan kedua anjing pelacak berjenis kelamin betina ini memang memiliki penciuman yang bagus dan memiliki spesifikasi SAR. Keduanya juga harus saja bertugas dan menemukan korban bencana alam tanah longsor di Semin, Gunungkidul beberapa waktu lalu. “Yang Lola ini penciuman masih bagus, hanya fisik sudah tua,” katanya.
Baca Juga Gubernur DIY Ajak Tertib Pendataan Karya Budaya
Asnawi Suroso, Kasie Operasi Basarnas Yogyakarta mengatakan korban bernama Surya ditemukan dalam kondisi henti napas dan henti jantung. Ia mengatakan posisi korban di tumpukan material pasir dengan kedalaman 2 meter.
“Kesulitan yang dihadapi tim SAR di daerah pencarian dihadapkan pada potensi bahaya tebing yang tidak stabil sehingga pencari atau tim SAR kalau di bawah tebing itu dimungkinkan akan mengalami bahaya longsor susulan. Itu yang kami hadapi,” tutur Asnawi.
Berdasarkan data Basarnas Yogyakarta, dua pekerja yang selamat bernama Karju (40), warga Saptosari Gunungkidul dan Karsono (50), warga Saptosari Gunungkidul. Untuk pekerja yang meninggal dunia bernama, Dodi Mustofa (53), warga Senin, Gunungkidul dan Surya (32), warga Bayat, Klaten. (jat)