Berita Nasional Terpercaya

Wisata Edukasi Gerabah Kasongan Nangsib Keramik Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Sekitar

0

BANTUL, BERNAS.ID- Ekonomi kreatif merupakan ekonomi yang bersumber pada kekayaan intelektual dengan unsur pendukung utama kreatifitas, keahlian, dan bakat serta salah satu penggerak utama ekonomi kreatif adalah aktivitas industri. Pengembangan ekonomi kreatif memiliki banyak manfaat, baik manfaat secara ekonomi maupun manfaat secara non ekonomis. Dalam perkembangannya, ekonomi kreatif memiliki banyak peluang dan tantangan.

Seperti halnya salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Bantul yaitu Desa Wisata Kasongan terdapat Wisata Edukasi Gerabah Kasongan Nangsib Keramik berlokasi di Kasongan RT 03 Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kerajinan keramik dan gerabah ini termasuk dalam ekonomi kreatif sub sektor kriya.

Nangsib Keramik menjadi salah satu tempat wisata edukasi gerabah di Kasongan dimana nantinya tamu kunjungan akan diajak bersama pembimbing asli warga Kasongan megikuti kegiatan wisata mulai dari jalan-jalan ke kampung melihat proses pembuatan tanah liat, produksi pengrajin gerabah, tempat pembakaran, finishing gerabah, dan sejarah kampung Kasongan dengan berziarah ke makam cikal bakal kampung Kasongan.

Wisata Edukasi Gerabah Nangsib Keramik buka setiap hari dari jam 08.00 WIB- 17.00 WIB. Pemasaran yang digunakan yaitu melalui media sosial IG: nangsib_keramik, FB: Nangsib Keramik Kasongan, Youtube: NANGSIB KERAMIK KASONGAN. Jika akan berkunjung dan berwisata edukasi bisa kontak melalui Email: [email protected], Telpon/ WA: 081392626055, 08562949891, atau media sosial Nangsib Keramik.

Nangsib Keramik di kelola oleh Dicky Bisma Saputra pemuda asli kasongan, Nangsib Keramik yang dikelolanya tersebut berhasil mengantarkannya menjadi juara kedua Pemuda Pelopor tingkat Nasional bidang pendidikan yang diselenggarakan Kementrian Pemuda dan Olahraga pada tahun 2018. Bisma mampu membuat inovasi baru, gerabah yang dibuat bukan gerabah biasa namun membuat inovasi pembuatan menggunakan alat cetak.

Gerabah Nangsib Keramik didirikan sejak tahun 1990 kemudian pada tahun 2016 diteruskan oleh Bisma dengan mengajak pemuda setempat sebagai pengelola. Awal mula ia mendirikan lembaga pendidikan karena rasa keprihatinan dengan banyak teman pemudanya yang memilih bekerja di luar daerah. Menurutnya mengembangkan potensi daerah yang ada dinilai lebih memiliki nilai positif. Dalam paket wisata para pengunjung dapat belajar membuat gerabah sekaligus membawa pulang hasil karyanya.

Namun, saat di kala pandemi Covid-19 lalu wisata Desa Kasongan sepi pengunjung. Larangan pemerintah untuk melakukan social distancing membuat wisata ini sepi peminat. Pandemi pun memukul usaha perajin gerabah Kasongan. Karena lembaga pendidikan pembuatan gerabah milik Bisma sedang meredup, Bisma harus putar otak agar usahanya terus berjalan. Jika biasanya melayani rombongan yang ingin belajar membuat gerabah, Bisma pun kemudian mengedepankan produksi kerajinan gerabahnya. Dampak pandemi dirasakan bagi industri kerajinan gerabah hanya sekitar satu bulan saja.

Tak disangka-sangka, permintaan kerajinan gerabah pun semakin meningkat setelah satu bulan pertama, Bisma mengaku justru industri gerabah malah meningkat di era pandemi. Hal itu tidak lepas dari pesanan berbagai pihak yang menggunakan gerabah sebagai fasilitas penunjang protokol kesehatan semisal wastafel, padasan dan berbagai jenis lainnya, juga pesanan pot tanaman karena tanaman hias tengah menjadi tren di masa pandemi. Saat itu banyak orang menerapkan work from home atau melakukan kegiatan di rumah, dan banyak orang menyukai kegiatan bercocok tanam sehingga pesanan pot meningkat.

Pandemi Covid-19 telah mereda, seluruh sektor pariwisata perlahan-lahan mulai menerima wisatawan baik secara domestik hingga mancanegara. Salah satu jenis sektor pariwisata yang menjadi tujuan wisatawan adalah desa wisata. Desa wisata merupakan suatu wilayah pedesaan yang memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri baik dari segi lingkungan dan alam maupun kehidupan sosial masyarakatnya, di kelola secara alami untuk menjaga keasliannya, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan ( Sudibya, 2018 ).

Menurut Hadiwijoyo dalam Sudibya, 2018 terdapat beberapa kriteria yang dimiliki sebuah desa wisata, yaitu aksesbilitas yang baik sehingga wisatawan dapat menjangkau desa dengan mudah memiliki objek-objek yang menarik wisatawan, seperti keindahan alam, budaya, kerajinan, dan lainnya. Setelah Pandemi usai salah satu desa wisata yang ramai dikunjungi wisatawan yaitu Desa Wisata Kasongan di Lembaga Pelatihan Nangsib Keramik.

Lembaga Pelatihan Nangsib Keramik mempunyai maksud dan bertujuan untuk berupaya menjadikan Lembaga Pelatihan Kerja gerabah kasongan yang terbaik dan terpercaya di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional, menyejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program pelatihan gerabah, membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang handal melalui Pelatihan Gerabah Nangsib Keramik Kasongan, memberikan pelayanan terbaik bagi anggota berupa proses belajar mengajar yang berkualitas, kompeten, focus dan terstruktur sesuai tuntutan, menjalin kerjasama atau kemitraan yang baik yaitu kepercayaan dan bersifat kekeluargaan dengan berbagai pihak.

Kegiatan Nangsib Keramik ini mampu memberdayakan masyarakat sekitar dimana masyarakat bisa menyediakan rumah mereka sebagai tempat tinggal peserta pelatihan, kemudian penyediaan makanan, dan adanya pedagang yang berdatangan sehingga pendapatan masyarakat sekitar meningkat. Pemuda disekitar juga diberdayakan untuk menjadi pelatih bagi peserta yang mengikuti pelatihan gerabah di Nangsib Keramik.

Lembaga Pelatihan Nangsib Keramik banyak mendapat kunjungan dari sekolah-sekolah maupun instansi yang datang dari Daerah Istimewa Yogyakarta maupun luar Jawa. Jika pendidikan pelatihan membuat gerabah ini diberikan kepada anak-anak yang masih berada di tahap perkembangan atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), secara tidak langsung kegiatan tersebut akan menambah daya kreativitas, menumbuhkan percaya diri, merangsang kestabilan emosi, melatih kesabaran dan memaksimalkan daya mototrik pada anak. Selain itu jika diajarkan kepada kalangan anak-anak SD, SMP hingga SMA akan menambah skill keterampilan, menambah rasa percaya diri, melatih kesabaran, memberikan experience (pengalaman) baru lagi, menambah kemampuan kreativitas bagi anak muda.

Pelatihan gerabah di Nangsib Keramik mendapatkan fasilitas bahan baku, alat putar, alat cetak, celemek untuk berkegiatan selama satu sampai dua jam lamanya yang dipimpin oleh pemandu lokal, kemudian mendapatkan dokumentasi berbentuk foto dan video selama kegiatan berlangsung, dan sertifikat sebagai apresiasi sudah melakuakn pelatihan di Nangsib Keramik.

 

Penulis: Annisa Sari Megawati, Mahasiswa Tata Kelola Seni, Pascasarjana ISI Yogyakarta

Leave A Reply

Your email address will not be published.