Bicara soal kebangkrutan, Anda mungkin masih ingat bagaimana keberhasilan Carlos Ghosn menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan pada tahun 1999 lalu.
Pria keturunan Libanon, yang duduk sebagai pemimpin tertingggi di dua perusahaan pembuat mobil terkemuka yang berjarak ribuan kilometer, yakni Nissan di Jepang dan Renault di Perancis, ini selalu menjadi perhatian pers internasional. Terbukti, sosoknya kerap kali menghiasi halaman muka majalah terkemuka dunia.
Ia juga dipilih sebagai salah seorang dari “The Top 25 Managers of the Year? oleh Majalah Business Week tahun 2001 dan dinobatkan sebagai “Man of the Year 2003” oleh Majalah Fortune edisi Asia. Tahun 2004 ia ditetapkan oleh Automotive Hall of Fame (Amerika Serikat) sebagai “Industry Leader of the Year”.
Dalam jumpa persnya di gedung Nissan di Jalan MT Haryono, Jakarta, belum lama ini, CEO Nissan Motor Co Ltd Carlos Ghosn mengungkapkan bahwa membangkitkan kembali Nissan bukan tanpa korban.
Ia menutup sejumlah pabrik, merumahkan banyak pekerja, memutus jaringan suplai yang sudah berlangsung lama, dan menjual aset-aset sampingan yang tidak berkaitan dengan bisnis inti Nissan. Namun, memotong biaya itu hanyalah merupakan langkah pertama dalam membangkitkan kembali Nissan.
Penulis buku yang berjudul: “Shift: Inside Nissan’s Historic Revival” ini mendiskripsikan keberhasilannya di Nissan ke dalam tiga faktor. Pertama, Anda dan orang-orang di perusahaan Anda itu harus menyusun visi yang sangat sederhana mengenai ke arah mana perusahaan Anda itu akan dibawa? Apa sasarannya dan dimana kita harus berbagi di semua tingkatan dalam perusahaan itu?
Kedua, Anda harus mempunyai strategi, tentang bagaimana kita menuju ke sasaran itu? Apa saja rencana aksinya, yakinkan bahwa strategi itu dikembangkan di semua tingkatan dalam perusahaan tersebut dan setiap orang mengetahui apa sumbangan yang diharapkan darinya bagi perusahaan?
Ketiga, semua karyawan perusahaan Anda harus dapat merasakan besarnya komitmen personal maupun komitmen tim, yakni bahwa kita di sini untuk membangkitkan kembali perusahaan dan jika Anda tidak melakukannya secara benar, kita akan tersingkir dan hancur.
Pada akhirnya, hasil yang dicapai akan menyatukan segala sesuatunya, mereka akan memberikan kepada Anda kredibilitas, mereka akan membuat semua orang merasa aman di perusahaan itu dan ingin bergabung.
Dari semua itu, apa yang terpenting dan bisa kita ambil manfaatnya, adalah kita harus memiliki visi dan strategi, kemudian kita memberikan rangsangan agar orang-orang di sekitar kita termotivasi untuk memberikan komitmennya sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.
Menurut Carlos, kesalahan terbesar yang sering dilakukan pemimpin perusahaan yang bisnisnya mengalami kebangkrutan adalah karena pemimpin perusahaan itu tidak melibatkan orang-orang dalam perusahaan dan pemimpin tidak melakukan kontak dengan mereka.
Keadaan ini harus dibalik, pertama-tama Anda harus berhubungan dengan orang-orang di dalam perusahaan. Anda harus membangun kontak dengan mereka, baik langsung maupun tidak langsung.
Anda harus merasakan situasinya, Anda harus mengerti akan harapan-harapan mereka dan menanggapinya dengan memberikan kesadaran bahwa dengan membangkitkan perusahaan, harapan-harapan mereka akan tercapai dengan baik. *** ( Joko Indro)