Hadirkan Karya Para Wanita Muda, Nuansa Kelam Tersembunyi Muncul di Pameran “Fairy Tale”

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Pameran seni bertajuk Fairy Tale digelar mulai Jumat, 7 Juli 2023 di Achieve Art Space Yogyakarta. Ini adalah pameran yang menampilkan karya-katya seni visual bertema kisah dongeng dari perspektif perempuan. Pembukaan pameran digelar Jumat (7/7/2023) sore dan akan berlangsung hingga 30 September 2023.
Ada 10 nama seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini. Semuanya adalah perempuan muda. Ada Anaya Anjar, Aprilmup, Ayurika, Landha Bellamora, Rumondang, Sartika Andari, Shuxxi, Sastia Naresvari, Winola Sebastian, dan Kolektif Puan Pualam.
Ima Gusti selalu penulis pameran menyampaikan, di dalam pameran ini investasi beragam cerita dongeng diartikulasikan melalui narasi memori pribadi para perupa terhadap pengalaman personal sebagai landasan pembuatan karya. Artikulasi dalam pengkaryaan ini kemudian ditafsirkan pada cara seniman mengekspresikan atau menyampaikan kenangan tersebut melalui karya mereka.
“Bagaimana penggunaan visual seperti warna, komposisi, atau tekstur serta medium melalui praktik artistik dipandang sebagai bentuk upaya rekonstruksi dari pengalaman katarsis terkait. Secara keseluruhan, praktik artistik dapat dilihat sebagai cara membaca dan menafsirkan ingatan dan artefak mengenai indoktrinasi performativitas gender yang ada di sekitar kita, dalam konteks pameran ini merupakan memori personal mengenai eksistensi indoktrinasi performativitas gender. Melalui karya, perupa kemudian menyuarakan kenangan dan artefak, menciptakan makna dan interpretasi baru yang selaras dengan audiens dengan cara yang kuat dan transformatif,” jelas dia.
Baca juga: “Well Done”, Pameran Karya 3 Perempuan, Digelar Di Indieart House
Salah satu seniman Landha Bellamora yang merupakan alumni ISI Yogyakarta mengungkapkan, ada dua karya lukisan yang ditampilkannya dalam pameran ini. Keduanya menampilkan sosok perempuan imut dengan gaya visual berbasis manga atau komik Jepang. Meski demikian, karya lukisnya sebenarnya berbasis kisah Calon Arang dari Nusantara yang sebenarnya memiliki nuansa mistik dan terkesan menyeramkan.
“Saya mengangkat Calon Arang dari perspektif Kediri, di mana Calon Arang dilihat bukan sebagai wanita jahat, tapi korban patriarkisme,” jelas dia.
Baca juga: “Charity 94”, Pameran Seni Untuk Kemanusiaan Dari Seniman Seangkatan
Ada juga seniman muda Sartika Andari yang menghadirkan lukisan berjudul “Trapped” yang menampilkan sosok bintang Hollywood era 50-an Marilyn Monroe yang menjadi simbol seks terpopuler pada jamannya. Sartika menampilkan Marilyn Monroe dalam nuansa gotik kelam, dengan kedua tangan yang diborgol, sebagai simbol bahwa sosok tersebut sebenarnya adalah korban eksploitasi.
“Inspirasi terbesar gaya melukis saya adalah dari [sutradara film] Tim Burton,” ungkapnya. (den)