Berita Nasional Terpercaya

Bertambah Lagi RS Di Jember, Klinik Ini Berubah Jadi Rumah Sakit Harapan Sehat

JEMBER, BERNAS.ID – Klinik Harapan Sehat pada usia ke 7 tahun berubah menjadi Rumah Sakit Harapan Sehat. Peletakan batu pertama ( groundbreaking ) pembangunan Rumah Sakit Harapan dilakukan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Direktur PT Insan Sehat Medika dr Hisyam Rifky dan Direktur PT Rolas Nusantara Medika dr Syamsul Bahri.

Rumah Sakit Harapan Sehat yang berlokasi di Desa/Kecamatan Mayang Kabupaten Jember, Jawa Timur itu merupakan rumah sakit paling timur di Jember kategori tipe D. Pembangunan yang akan dikerjakan itu merupakan tahap pertama.

Menurut Bupati Hendy, Kabupaten Jember, jika dihitung dari jumlah penduduk yang jumlahnya kurang lebih 2,6 juta itu, masih kekurangan rumah sakit.

“Rumah sakit di jember ini kurang 800 tt (tempat tidur) lagi kalau diukur dari jumlah penduduk,” ungkap Hendy Siswanto, Kamis, (1/2/2024).

Baca Juga :  Pembangunan Gedung Baru RS Paru Jember, Alokasi Anggaran Dari DBHCHT Provinsi Jawa Timur

Kurangnya tempat tidur rumah sakit sebanyak itu setara dengan 4 rumah sakit tipe C atau tipe D. Saat ini, juga sedang dibangun rumah sakit (umum) Paru Jember dengan kapasitas 400 tempat tidur (bad), papar bupati.

Sedangkan Pemkab Jember memiliki 3 rumah sakit umum, RSD dr Soebandi di tengah, RSD Balung di bagian selatan, dan RSD Kalisat di bagian utara. Di ketiga rumah sakit itu hampir setiap hari okupansinya penuh.

Bupati Hendy memberi saran kepada menejemen Rumah Sakit Harapan Sehat agar meningkatkan pelayanan. Setelah berubah dari klinik menjadi rumah sakit maka peningkatan pelayanan adalah wajib.

Dikatakan oleh Hendy, persaingan rumah sakit semakin lama semakin ketat. Saat ini muncul pelayanan rumah (home care), dimana dokter rumah sakit mendatangi pasien di rumahnya.

Saat wawancara dengan awak media, Bupati Hendy menjabarkan demikian. “Rumah sakit harapan sehat ini bekerja sama dengan PT Rolas nusantara medika, sebuah BUMN. Ini hal yang bagus untuk kolaborasi BUMN dengan swasta,” ucap bupati.

Ditanya soal belum meratanya tingkat okupansi rumah antara sakit swasta dan pemerintah, Bupati Jember menjawab diplomatis.

“Ya tergantung masyarakatnya sendiri. Kadang cocok-cocokan dengan dokter. Langganan dokternya di sana, itu mereka ke sana. Tapi saya katakan semua dokter kita bagus-bagus, mereka punya keahlian dan sekolah yang cukup. Itu saja,” pungkas Hendy Siswanto. (sgt)

 

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.