Berita Nasional Terpercaya

Profesor Saratri Sebut Kepemimpinan Lingkungan Dibutuhkan dalam Era Desentralisasi

0

Bernas.id – Program Doktor (S-3) Ilmu Lingkungan Unika Soegijapranata mengadakan kembali Kuliah Umum untuk mengawali kuliah perdana semester I tahun 2018 pada angkatan pertama. Acara kuliah umum yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu Jumat (4/5) dan Sabtu (5/5) ini dilaksanakan di ruang S-3 Ilmu Lingkungan, Gedung Thomas Aquinas, Lantai 2, kampus Unika.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

Selama dua hari, para mahasiswa S-3 Ilmu Lingkungan, akan mendalami beberapa materi yang meliputi Akademik dan Tata Kelola Program Doktor Ilmu Lingkungan; Etika Manajemen Lingkungan (Ethics and Environmental Management); Dasar-dasar Kepemimpinan Lingkungan (The Basic of Environmental Leadership); serta Ekologi dan Permasalahan Lingkungan (Ecology and Environmental Issues).

Salah satu pemateri yang sempat diwawancara, yaitu Prof Dr Ir Saratri Wilonoyudho, MT mengemukakan perihal kepemimpinan lingkungan yang memang saat ini sangat dibutuhkan dalam era desentralisasi. “ Kepemimpinan lingkungan ini sangat penting sekali karena produk-produk kerusakan lingkungan itu terutama karena pola pembangunan yang tidak terarah akibat pola-pola kepemimpinan yang masih mementingkan pembangunan fisik, tapi tidak memperhatikan lingkungan. Jadi dengan pola desentralisasi ini para kepala daerah umumnya bergantung pada partai politik yang mengusungnya, sehingga mereka itu memiliki tanggung jawab secara politik bahkan mungkin ekonomi kepada para pengusungnya sehingga ketika mereka itu terpilih,” katanya.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Lanjut Prof Dr Saratri, pola pembangunan pun tidak mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan karena cara mudah untuk mengembalikan modal tadi antara lain lewat eksploitasi alam, kemudian mengijinkan berbagai produk-produk bisnis atau perusahaan yang umumnya lebih banyak yang ke konsumtif sehingga keuntungan-keuntungan ekonomi yang lebih diutamakan, akibatnya banyak kerusakan-kerusakan. “Oleh sebab itu dibutuhkan visi kepemimpinan lingkungan yang lebih komprehensif, tidak hanya masalah pembangunan ekonomi tetapi juga pembangunan sosial, pembangunan lingkungan, itu tiga hal yang sekarang belum berimbang,” terang Prof Saratri.

Lebih lanjut Prof Saratri juga mengapresiasi program Doktor (S-3) Ilmu Lingkungan Unika yang bisa menangkap kebutuhan kepemimpinan lingkungan yang dibutuhkan saat ini. “Saya sangat menaruh apresiasi yang sangat tinggi kepada Unika, dimana Unika itu sangat cerdas untuk mengkonsentrasikan program S-3 ini ke kepemimpinan, karena memang pangkal tolak kerusakan lingkungan adalah ketiaadaan kepemimpinan yang baik dalam mengelola pembangunan,” tuturnya. 

Harapan dari Prof Saratri, dengan adanya S-3 Ilmu Lingkungan ini, para mahasiswa diharapkan akan banyak melakukan penelitian-penelitian kaitannya antara kepemimpinan lingkungan dengan kerusakan lingkungan, dengan sosial dan seterusnya sehingga menjadi suatu teori baru atau paling tidak menjadi rekomendasi, model kepemimpinan seperti apa yang dibutuhkan di Indonesia saat ini. (*) 

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Kewirausahaan Terbaik Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.