Berita Nasional Terpercaya

Pakaian Adat Aceh Dipenuhi Makna Perpaduan Filosofis Budaya

0

Bernas.id – Sama halnya dengan daerah lain, Aceh juga memiliki adat istiadat, budaya, dan lainnya yang menjadi ciri khas daerah ini. Pasalnya pakaian adat Aceh memang begitu unik dan megah. 

Pakaian adat sangat berfilosofi dan memiliki makna bahkan menjadi penanda status sosial masyarakat. Jadi tidak akan sia-sia jika kamu belajar mengenali jenis pakaian adat dan hal lain yang mendukungnya. Yuk cari info pakaian adat Aceh di bawah ini!

Baca juga: Inilah 8 Pakaian Adat Sumatera Barat dan Keindahan Aksesorisnya

Daftar Isi :

  1. Pakaian Adat Aceh dan Keunikannya
  2. Baju Meukeusah
  3. Celana Sileuweu
  4. Meukeutop
  5. Rencong
  6. Dara Baro
  7. Cekak Musang Wanita
  8. Patam Dhoe
  9. Keureusang
  10. Piring Dhoe
  11. Untai Peuniti
  12. Subang Aceh

Pakaian Adat Aceh dan Keunikannya

Berikut merupakan bentuk pakaian adat Aceh yang sering dipakai pria maupun wanita. Tiap-tiap jenis pakaian memiliki makna tersendiri yang sangat dihargai oleh masyarakat setempat. 

1. Baju Meukeusah

Baju Meukeusah atau Linto Baro berwarna dasar hitam yang terbuat dari tenun sutra. Warna hitam diyakini sebagai simbol kebesaran. Pada bagian kerah terdapat sulaman benang emas seperti baju budaya Tionghoa. Masyarakat menduga adanya asimilasi antara budaya Aceh dan Tionghoa ketika melakukan perdagangan.

2. Celana Sileuweu

Senada dengan pakaian atasnya, celananya juga berwarna hitam yang terbua dari bahan katun. Namun tidak sedikit yang menyebutnya celana Cekak Musang. Celana ini dilengkapi dengan sarung dikenal sebagai Lamjaja Lamgugap dari bahan songket sutra.  Cara pemakaiannya yaitu diikat pada pinggang dengan aturan 10 cm di atas lutut.

Celana Sileuweu

3. Meukeutop

Pengaruh budaya Islam yang sangat kental dapat dilihat dari bagian penutup kepala. Penutup kepala tersebut bernama Meukeutop. Bentuknya lonjong dan dililiti tangkulok. Tangkulok ini lilitan dari benang emas yang dibentuk bintang. 

Meukeutop memiliki perpaduan dari lima warna yang setiap warna memiliki makna tersendiri. Merah berarti kepahlawanan, kuning bermakna kesultanan, hijau melambangkan agama Islam, hitam bentuk ketegasan, dan putih menjadi lambang kesucian.

Baca juga: 8 Jenis Pakaian Adat Sumatera Utara Berdasarkan Suku yang Ada

4. Rencong

Tidak lengkap jika pakaian adat tanpa aksesoris seperti senjata tradisional. Rencong merupakan senjata khas dari Aceh yang diyakini sebagai simbol keberanian, ketangguhan sampai identitas suku Aceh. 

Rencong

5. Dara Baro

Ini adalah pakaian adat pengantin wanita di Aceh. Memiliki lengan panjang seperti baju kurung. Jika dilihat detail pakaian ini merupakan perpaduan antara budaya Melayu, Arab, dan Tionghoa. Dari segi kerah seperti pakaian Tionghoa, pakaiannya panjang, tidak ketat, dan tertutup merupakan bentuk nyata dari budaya Melayu dan Arab. 

Untuk wanita biasanya memakai warna cerah entah ungu, hijau, merah, maupun kuning. Berbeda dengan pria yang menggunakan warna gelap.

Dara Baro

6. Cekak Musang Wanita

Umumnya bentuk cekak musang sama antara wanita dan pria serta pemilihan warnanya beragam tapi utamanya warna emas. Bahan dasarnya yaitu dari kain sutra. Selanjutnya cekak musang dilengkapi lilitan sarung sepanjang lutut. Selain untuk acara pernikahan, kamu juga bisa melihat pakaian ini dalam acara tarian saman khas Aceh.

Cekak Musang Wanita

Baca juga: Inilah 7 Jenis Pakaian Adat Riau Unik dan Elegan Dilihat

7. Patam Dhoe

Sering dijuluki Serambi Mekah, pakaian adat Aceh lengkap didesain untuk menutup aurat dari kepala sampai kaki.  Penutup pada bagian kepala dilengkapi bunga segar yang dikenal dengan Patam Dhoe. Patam Dhoe terbuat dari emas 24 karat dan diletakkan di kepala sampai menutup dahi. Bentuknya seperti mahkota yang memiliki ukiran daun sulur. Ada bagian lain yang dikelilingi bulatan dan bentuk bunga yang dinamai Boengong Kalimah. Aksesoris lainnya yaitu ada perhiasan seperti anting, gelang tangan dan kaki, kalung, dan tusuk konde atau sanggul.

8. Keureusang

Keureusang adalah sebuah aksesoris yang berwujud bros dengan panjang 10 cm dan lebar 7,5 cm. Benda ini fungsinya seperti peniti yang diletakkan pada bagian dada wanita.

Keureusang

9. Piring Dhoe

Ini adalah bentuk perhiasan yang ditaruh pada dahi wanita. Bahan dasarnya dari emas dan perak. Ada tiga bagian yang masing-masing dihubungkan dengan engsel. Tiga bagian tersebut adalah tulisan kaligrafi, kalimat bungong yang ditaburi titik-titik kecil dan ukiran bunga.

Baca juga: Pakaian Adat Kalimantan Utara, Ta'a dan Sapei Sapaq’ yang Indah

10. Untai Peuniti

Untai Peuniti merupakan salah satu perhiasan Aceh yang unik. Baham utamanya emas yang memilik tiga motif utama.

Motif yang dipalai mulai dari kuncup bunga, boheungko atau telur ikan, sampai wujud rumah Aceh. Fungsinya yaitu untuk penyemat pakaian yang digunakan.

Untai Peuniti

11. Subang Aceh

Subang Aceh termasuk aksesoris yang digunakan dalam pelengkap pakaian adat Aceh. Terbuat dari emas dan permata dengan ukuran diameter kurang lebih 6 cm. Wujudnya mirip bunga matahari dengan ujung kelopaknya yang runcing yang disebut Sigeudo Subang. Sepasang Subang Aceh biasa dipakai saat upacara pernikahan. Gimana, tertarik untuk memakainya? Akan terlihat menawan dan cantik pastinya.

Subang Aceh

Demikian macam-macak pakaian adat Aceh dan pernak-pernik atau aksesorisnya yang juga perlu kamu kenali. Tetap rawat warisan yang kita miliki terutama budaya. Pastikan keturunan kamu juga dapat merasakan dan memakai pakaian adat khas Aceh. Semoga bermanfaat ya. Salam budaya!

Baca juga: 7 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta, Kaya Makna Filosofis

Leave A Reply

Your email address will not be published.