Pejabat Brazil Mundur Karena Berharap Kerusuhan di Penjara Makin Sering Terjadi

HarianBernas.com – Bruno Julio awalnya menjabat sebagai Sekretaris Pemuda negara Brazil. Namun sejak hari Jumat (6/1/17) waktu setempat, ia tidak lagi menempati posisi tersebut usai mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut terpaksa ia lakukan setelah ia membuat komentar kontroversial mengenai kerusuhan di penjara Brazil.

Di hari yang sama dengan mundurnya Bruno, kerusuhan terjadi di sebuah kompleks penjara yang berlokasi di kota Boa Vista, Brazil utara. Akibat kerusuhan tersebut, setidaknya 31 narapidana kehilangan nyawanya. Sebagian dari narapidana tersebut ditemukan tewas dengan kondisi jantung dan usus yang terburai.

Kerusuhan di Boa Vista terjadi hanya beberapa hari setelah terjadi kerusuhan di penjara kota Manaus. Kerusuhan tersebut berlangsung lebih parah karena jumlah korban tewasnya mencapai 56 orang. Bruno lantas berkomentar kalau kerusuhan mematikan di penjara-penjara seharusnya lebih sering terjadi setiap pekannya supaya jumlah pelaku kejahatan kian berkurang.

Pernyataan Bruno tersebut langsung menuai kritikan dari sejumlah pihak. Jurnalis senior Forestan Fernandes Junior bahkan menyatakan kalau Bruno seharusnya dipenjara karena menganggap peristiwa pembunuhan massal sebagai hal yang pantas dirayakan. Forestan lantas menambahkan kalau orang macam Bruno bisa memiliki jabatan tinggi karena pemerintahan Brazil dipenuhi oleh orang-orang korup dan arogan. Sadar kalau komentarnya menjadi sumber kontroversi, Bruno pun langsung mengundurkan diri di hari yang sama pada malam harinya.

Kerusuhan di penjara-penjara Brazil adalah hal yang cukup sering terjadi selama beberapa tahun terakhir. Kombinasi dari terlampau penuhnya kapasitas di sejumlah penjara dan adanya dendam antar anggota geng membuat kerusuhan dan tawuran antar tahanan menjadi pemandangan yang kian sering dijumpai.