Berita Nasional Terpercaya

Ayah Bunda, Inilah Cara Mengajak Anak Belajar Bayar Zakat

0

Bernas.id – Membayar zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Zakat bagi seorang muslim merupakan sarana untuk membersihkan harta yang dimiliki. Ada beberapa jenis zakat yang wajib dikeluarkan bagi setiap muslim, ada zakat fitrah, zakat maal, zakat perniagaan dan lain-lain.

Orang tua sejatinya sudah mulai mengajarkan membayar zakat kepada anak-anak sejak dini. Agar kelak setelah dewasa anak-anak terbiasa mengeluarkan zakat karena kesadaran diri. Lalu, bagaimana cara mengajak anak belajar membayar zakat? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengajak anak belajar membayar zakat. Inilah di antaranya:

1. Mengenalkan kepada anak tentang zakat dan manfaatnya;

Sudahkah mengenalkan tentang zakat kepada anak-anak? Bila belum, mulailah kenalkan kepada anak-anak tentang zakat dan manfaatnya. Katakan kepada anak-anak bahwa zakat merupakan salah satu rukun Islam yang keempat. Artinya wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Setelah anak mengetahui bahwa zakat merupakan salah satu rukun dalam Islam dan wajib dilaksanakan, jelaskan pula macam-macam zakat kepada anak-anak. Untuk tahap anak-anak, perkenalkan zakat yang biasa dilakukan Ayah Bunda setiap tahunnya, yaitu zakat fitrah. Zakat yang dibayarkan di bulan suci Ramadhan menjelang Idul Fitri.

Setelah anak memahami tentang zakat fitrah dapat dilanjutkan dengan pengenalan zakat maal, yaitu zakat harta yang sudah kena wajib zakat atau nisab selama satu tahun setelah digunakan untuk keperluan sehri-hari. Biasanya anak akan bertanya, apa manfaat kita berzakat? Katakan kepada anak-anak, bahwa manfaat berzakat adalah selain karena memenuhi kewajiban juga untuk membersihkan harta yang kita miliki, karena dalam harta yang kita miliki ada sebagian milik orang lain. Dengan berzakat dapat membantu meringankan beban penderitaan orang lain.

2. Melibatkan anak dalam membayar zakat;

Ayah Bunda, libatkanlah anak dalam membayar zakat, seperti mengajak anak ke rumah mustahik, orang yang menerima zakat, atau ke masjid, bila membayar zakat melalui amil zakat di masjid. Biarkan anak terlibat dalam menakar beras yang berjumlah 3,5 liter beras. Atau anak anak menghitung uang yang setara dengan harga beras dan memasukkannya ke dalam amplop. Dengan melibatkan anak dalam membayar zakat, akan menumbuhkan kesadaran dan semangat untuk mengeluarkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan. Proses yang dilalui oleh anak mulai dari membeli beras, menakar beras sampai membagikannya kepada mustahik akan membekas dalam diri anak dan menjadi proses pembelajaran yang berharga hingga dewasa.

3. Melatih anak meyisihkan uang saku untuk zakat;

Setiap hari Ayah Bunda biasa memberikan uang saku atau uang jajan kepada anak. Latihlah anak menyisihkan uang sakunya untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Misalnya dengan memberikan kotak amal kecil di rumah. Kotak amal ini bila sudah penuh bukan untuk dirinya tetapi untuk orang yang membutuhkan. Dengan demikian anak akan terbiasa sejak kecil menyisihkan harta yang dimilikinya untuk orang lain. Anak akan terbiasa mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah, karena di keluarga sudah dibiasakan setiap hari untuk menyisihkan uang sakunya.

Dengan mengajak anak untuk belajar zakat, maka Ayah Bunda sudah mengajarkan kepada anak-anak, bahwa harta yang kita milki adalah bukan hanya milik kita sendiri, tetapi ada milik orang lain yang membutuhkan. Serta menunaikan kewajibannya dengan ikhlas tanpa paksaan.

Sesungguhnya kitalah yang membutuhkan untuk membayar zakat. Karena dengan membayar zakat, infaq dan sedekah akan menjadi tabungan kita di akhirat kelak. Sungguhnya harta yang kita miliki adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah, seperti zakat. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.