Berita Nasional Terpercaya

Laki-laki Berusia Remaja Menjadi Perokok Aktif di Indonesia

0

Yogyakarta, HarianBernas.com- 40 persen perokok aktif di Indonesia berasal dari kalangan remaja, terutama kaum laki-laki, Rabu (21/9). “Meski konsumsi rokok berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, konsumsi rokok Indonesia terus naik 36,3 persen. 73,3 persen pria di atas 15 tahun rentan terhadap rokok,” jelas Nathalia C Tjandra, Dosen Marketing The Business School Edinburg Napier University, London, di Yogyakarta.

Pemerintah harus bertindak serius untuk melakukan pengendalian tembakau guna membatasi konsumsi rokok, khususnya remaja karena jumlah perokoknya terus meningkatan setiap tahun.

Sampai saat ini, pemerintah tampak kesulitan untuk mengendalikan konsumsi rokok. Berbeda dengan sejumlah negara maju yang berhasil kendalikan rokok secara efektif, misalnya di Australia, berhasil jalankan kebijakan kemasan rokok polos untuk pengendalian.

“Pemerintah Australia berhasil memaksa produsen rokok menghilangkan bagian penting produk rokok seperti merek dagang, warna kemasan rokok, dan lainnya yang menjadi identitas sebuah produk rokok,” jelasnya.

Sampai saat ini, Indonesia belum menandatangani dan meratifikasi konvensi kerangka kerja pengendalian tembakau (FCTC)dan menjadi satu-satunya negara di Asia yang belum tergabung dalam  FCTC.

Kenyataannya, industri rokok menjadi salah satu industri penghasil pendapatan terbesar negara. Industri rorok mampu serap jutaan tenaga kerja dalam produksi dan pemasaran.

“Tembakau belum bisa dipangkas selama belum ada industri alternatif,” imbuhnya.

Rokok juga identik sebagai barang yang menarik dan mencitrakan sosok maskulin, penuh petualangan, kebersamaan, dan lainnya. Sementara, efek samping konsumsi rokok tidak disampaikan.

“Akibatnya, pandangan masyarakat ke rokok masih bersifat positif, bukan sesuatu yang membahayakan kesehatan dan generasi muda,” tandasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.