Berita Nasional Terpercaya

Alat Transplanter Terbukti Naikan Produksi Padi Petani Sleman

0

Bernas.id- Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan akan tetap optimis produksi beras di Sleman tetap surplus meski musim tanamnya turun.

“Karena musim tanam mundur, tentu masa panen mundur untuk target di tahun ini mengalami penurunan. Meski penurunan masih angka surplus masih ada dari 2500 hektar. Surplus masih akan dihitung di akhir tahun dan optimis surplus,” katanya di Gerakan Tanam Padi, Bulak Ngudi Mekar, Sorogedug Lor, Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 30 November 2018.

Terkait bantuan mesin alat transplanter, Heru menjelaskan agar lebih efisien. “Ditujukan agar lebih efisien dalam penggunaan lahan karena waktu yang dibutuhkan untuk menanam lebih singkat. Nah, kelompok tani di Prambanan ini tidak memang hanya menanam padi, tapi satu paket termasuk memperlakukan benih agar tahan terhadap serangan hama,” bebernya.

Heru mengatakan untuk alat mesin pertanian, jumlahnya sudah cukup banyak. “Masing-masing kelompok kita bantu sesuai dengan kebutuhan. Untuk hamparan di Sorogedug ini cukup luas sehingga kita bantu alat transplanter sehingga musim tanam akan relatif serempak,” ujarnya.

“Jadi beda antara yang ditanam manual dengan transplanter. Kebutuhan benih akan lebih sedikit, tapi produksi akan lebih tinggi. Bisa 10 ton per hektar. Kalau konvensional, hanya 9 ton,” imbuhnya.

Heru juga menyatakan pihaknya tidak hanya membantu alat, tapi juga pengelola alat mesin pertanian itu dilatih. “Bila ada kerusakan-kerusakan yang sifatnya ringan, bisa di atasi sendiri,” ucapnya.

“Yang jelas bagi petani, manfaatnya, yaitu biaya produksi turun. Produktivitas meningkatkan sehingga menaikkan pendapatan. Untuk tahun 2018 ini, ada empat mesin transplanter yang diperbantukan di Sleman dan untuk mendapatkanya harus ada usulan dari petani agar tidak hanya menjadi monumen terkait petani yang belum bisa mengoperasikan,” ujarnya.

Sedangkan, Hartono, Ketua Kelompok Petani Ngudi Mekar mengatakan bahwa DP3 Sleman selalu aktif mendampingi kelompok tani.

Ia berterima kasih dengan adanya pelatihan penggunaan alat mesin pertanian di kegiatan Gerakan Tanam Padi karena sebaga ajang memperkenalkan alat transplanter yang sudah diberikan pemerintah.

“Kita akan maksimalkan. Sudah 2 tahun menggunakan alat ini, tapi belum maksimal. Semoga dengan forum ini semakin minat memakai alat ini,” imbuhnya.

Hartono pun menceritakan tentang keunggulan alat transplanter. “Semakin cepat karena saat ini juga mencari tenaga kerja untuk tandur semakin jarang. Larikan juga lebih teratur,” ucapnya.

Terkait produksi padi dengan alat mesin pertanian, Hartono menyebut ada penambahan sekitar 1 ton. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.