Berita Nasional Terpercaya

Inilah Peran BAZNAS DIY untuk Memulihkan Perekonomian di Masa Pandemi

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2020 setelah adanya pandemi Covid-19 angka kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan dari awalnya 11,7% pada tahun 2019 menjadi 12,28%. Karena itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY melalui pengelolaan dana Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) berusaha menanggulangi kemiskinan dengan cara memenuhi kebutuhan dasar/ pokok yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari.

“Juga melalui penyaluran produktif, seperti yang akan segera dilakukan adalah berupa pemberian fasilitas internet gratis di masjid untuk pembelajaran daring dan sekaligus memakmurkan masjid,” ujar Ketua BAZNAS DIY, Bambang Sutiyoso, lewat keterangan persnya Senin (10/8/2020).

Selain itu, ia menambahkan, pihaknya juga melakukan pemberian tanda cinta bagi pejuang/veteran dalam rangka kemerdekaan RI yang ke-75, pembinaan aqidah muallaf, pemulihan ekonomi melalui pelaku usaha kecil menengah, pemenuhan kebutuhan air bersih mengantisipasi musim kemarau, dan program strategis lainnya.

“Yang terdampak Covid-19 ini kita berikan support, kita berikan skema bantuan, termasuk bantuan APD, masker, hand sanitizer, wastafel dan lain-lain, yang kalau ditotal bantuan Covid-19 dari BAZNAS DIY sudah mencapai Rp. 5,5 miliar,” katanya

Ia memaparkan, berdasarkan data yang terangkum dalam laporan pengelolan zakat, infak dan sedekah semester 1 pada bulan Januari-Juni tahun 2020, penghimpunan/perolehan dana ZIS dan DSKL BAZNAS DIY sebesar Rp.2.046.936.320. Sedangkan capaian pengumpulan ZIS dan DSKL BAZNAS se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020 semester 1 sebesar Rp.15.484.265.874.

“Dana ZIS yang terkumpul tersebut berasal dari para ASN, Swasta, yang tergabung dalam Unit Pengumpul Zakat (UPZ), selain itu juga berasal dari perorangan. Pentasharufan ZIS dan DSKL didasarkan pada tujuh Asnaf, yaitu mencakup Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Fisabilillah, Ibnu Sabil, serta Gharimin. Sedangkan satu Asnaf Riqab (budak/hamba sahaya), belum pernah ada.

Bambang memaparkan, pentasharufan ZIS dan DSKL didistribusikan selain untuk konsumtif, juga produktif, yang terangkum dalam 5 program utama, yakni mencakup program DIY CERDAS, DIY TAQWA, DIY SEJAHTERA, DIY PEDULI, serta DIY SEHAT.

“Apa yang dilakukan sudah diakui pusat, bahwa kinerja kita sudah membaik. Kami berharap ke depan BAZNAS bisa seperti pajak, orang berbondong-bondong rutin membayarnya,” kata Bambang. (den)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.