Berita Nasional Terpercaya

Penting Bagi Guru! Inilah Akibat Fatal Bila Guru Malas Memeriksa PR

0

Bernas.id – Kita semua, para guru atau orang tua yang memiliki anak sekolah pasti tidak asing dengan istilah PR. Ya, PR atau Pekerjaan Rumah adalah tugas yang diberikan guru agar diselesaikan di rumah sebagai tindak lanjut proses pembelajaran di sekolah.

PR biasanya berupa soal-soal materi pelajaran yang dipelajari di sekolah atau bisa berupa tugas proyek yang harus dikerjakan oleh siswa secara individu atau kelompok. PR menjadi salah satu instrumen alternatif yang digunakan guru dalam melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa menyerap materi pelajaran di sekolah.

Pemberian PR juga bisa dimaksudkan untuk praktek atau latihan dengan tujuan agar siswa memahami materi pelajaran lebih mendalam. Namun, apa jadinya bila PR yang diberikan kepada siswa tidak pernah dikoreksi atau diperiksa oleh guru. Berikut akibat yang bisa terjadi bila guru malas memeriksa PR.

1. Semangat Siswa Menurun

Bila guru tidak memeriksa PR siswa, semangat belajar siswa cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena siswa merasa hasil kerjanya tidak diapresiasi. Usahanya dianggap sia-sia, padahal bisa jadi siswa sudah mengenyampingkan waktu bermain atau melakukan kegiatan lainnya untuk mengerjakan PR.

2. Bisa Jadi Demotivator

Demotivator alias penurun motivasi belajar siswa. Ini akibat lain jika guru malas mengoreksi PR siswa. Padahal siswa akan terlecut motivasinya jika dia mengetahui apa yang sudah dikerjakannya benar atau salah, apalagi kalau guru memberi feedback atau umpan balik. Selain itu PR juga bisa memancing jiwa kompetisi siswa secara sehat, mereka akan berlomba mendapatkan nilai bagus. Jika guru terus menerus melakukan hal serupa, maka hal itu hanya akan membuat siswa terjebak dalam kebosanan yang menyiksa. Dan membuat siswa menjadi malas belajar bahkan sekolah karena hilangnya motivasi.

3. Wibawa Guru Menurun

Disadari atau tidak, perilaku malas memeriksa PR akan menurunkan wibawa guru itu sendiri dihadapan para siswanya. Siswa menjadi tidak responsif pada tugas-tugas yang diberikan guru selanjutnya. Maka jangan salahkan siswa, ketika mereka menjawab, “biasanya gak pernah diperiksa Pak/Bu”tatkala guru menagih PR suatu saat. Hal itu ibarat pukulan telak menohok tepat di dada. Bukan mustahil wibawa sang guru juga terkikis dihadapan orang tua siswa, karena bisa jadi siswa mengeluhkan perilaku gurunya di rumah.

4. Guru Sulit Mengecek Keterlibatan Orang Tua

PR idealnya dikerjakan di rumah, sehingga memungkinkan dapat memberi gambaran keterlibatan orang tua. Siswa tidak akan lupa mengerjakan PR karena orang tua di rumah mengambil peran, misal mengingatkan, memberi semangat, memberi bantuan tenaga hingga materi atau menyediakan sarana prasarana belajar di rumah. Namun, jika guru tidak memeriksa hasil kerja siswa di rumah maka guru akan sulit mengetahui siapa siapa saja siswa yang di rumahnya mendapat dukungan orang tua dan mana yang tidak. Padahal ini penting sebagai salah satu acuan guru dalam kegiatan parenting dengan orang tua siswa.

5. Guru Sulit Mengecek Pemahaman Siswa

Pemberian PR dinilai cukup efektif untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang sudah diajarkan. Meskipun tentu saja ini bukan satu2nya instrumen yang bisa digunakan guru. Padahal jika guru tidak punya banyak waktu untuk memeriksa PR, guru dapat memeriksanya dengan sistem tukar silang dan membahasnya. Dan tidak perlu banyak, cukup memberikan beberapa soal dengan bobot mudah, sedang dan sulit. 

Demikian, beberapa hal yang bisa diakibatkan jika guru malas memeriksa PR siswa. Satu lagi yang paling perlu disadari oleh guru yang malas mengoreksi atau memeriksa PR adalah bahwa, “Guru telah mengecewakan siswa”. Dan, adakah hal baik yang tumbuh dari rasa kecewa?

Leave A Reply

Your email address will not be published.