Berita Nasional Terpercaya

9 Negara Kolaborasi Pentaskan Kisah Panji di ISI Yogyakarta

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI menggelar kegiatan berskala internasional bertajuk ASEAN Panji Festival 2023 untuk memperingati enam tahun ditetapkannya Naskah Cerita Panji sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Panji Festival berkolaborasi dengan sembilan negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Pertunjukan ASEAN Panji Festival 2023 di Gedung Laboratorium ISI Yogyakarta, Jumat malam (13/10/2023). Beberapa negara anggota ASEAN, yaitu Kamboja, Malaysia, Myanmar, Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, dan Singapura. Festival berlangsung di beberapa kota yaitu Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Malang, dan Surakarta pada 7 sampai 28 Oktober 2023.

Baca Juga Sri Sultan Bentuk Sekretariat Penanganan Sumbu Filosofi

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid berharap budaya panji bisa menjadi basis ekspresi-ekspresi yang sama sekali baru di Asia Tenggara seperti komik, film, atau sastra yang lebih kontemporer.

Lanjut tambahnya, latar belakang proses terselenggaranya Panji Festival membutuhkan waktu yang cukup panjang. Ia menyebut selama beberapa tahun, pihaknya berdiskusi dengan Pemerintah termasuk anggota negara ASEAN untuk melihat kemungkinan mengembangkan ciri khas cerita panji yang berasal dari Indonesia.

“Ini adalah pertunjukan pembukaan hasil kolaborasi dari beberapa negara yang cukup lama, selama dua minggu berproses secara bersama-sama dan kemudian membuat karya ini,” kata Hilmar.

Diketahui, Kota Yogyakarta, khususnya di Gedung Laboratorium Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menjadi lokasi pertama pertunjukan kolaborasi sembilan negara. Selanjutnya dijadwalkan pada tanggal 16 Oktober di Kediri, 21 Oktober di Malang, 22 Oktober di Surabaya, dan 25 Oktober di Solo.

“Walaupun berasal dari Indonesia, tapi cerita Panji tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara Thailand, Myanmar, Malaysia dalam berbagai bentuk. Dan ini adalah kesempatan kami untuk mempertemukan berbagai bentuk ekspresi dari panji ini di berbagai negara dalam format festival,” imbuh Hilmar.

Hilmar menyebut format Festival Panji ditampilkan dalam pertunjukan skala internasional dengan masih bersifat klasik. Namun, diberikan imbuhan yang lebih modern dan kontemporer karena cerita panji ini berkembang dari waktu ke waktu.

“Usia dari Panji ini sangat tua, dan tentu mungkin bentuk-bentuk awalnya yang sekarang tidak bisa dilacak lagi, rekamannya juga berbeda dengan yang kita lihat sekarang. Sehingga ada kemungkinan di masa akan datang ada pengembangan baru menggunakan elemen-elemen baru,” kata Hilmar.

Mengutip sambutan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menyebut Cerita Panji adalah sebuah pusaka budaya Nusantara yang sudah diakui sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017.

Baca Juga Kepala Dispertaru DIY Jadi Tersangka Kasus Tanah Kas Desa

Cerita Panji adalah produk kebudayaan yang berasal dari Jawa Timur yang secara garis besar menceritakan kisah cinta antara Raden Panji Asmarabangun atau Panji Inukertapati dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji atau Dewi Candrakirana dari Kerajaan Panjalu atau Kadiri.

Kisahnya dipahat dalam relief di belasan candi di Jawa Timur, dikisahkan dalam banyak dongeng, dituliskan dalam naskah-naskah kuno, disajikan dalam berbagai seni pertunjukan, dipacak sebagai karya rupa wayang, dilukiskan menjadi motif batik sebagai presentasi etis dan estetis sekaligus.

Kini, kisah Panji menyebar ke seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, seluruh Sumatera hingga semenanjung Melayu bahkan lebih populer di Malaysia, Kamboja dan Thailand. Dengannya, Panji sesungguhnya telah menjadi milik bersama bangsa-bangsa Asia Tenggara. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.