Berita Nasional Terpercaya

Waspada, 250 Juta Orang Menjadi Penderita Penyakit Jantung

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Saat dunia berjuang untuk melawan Covid-19, kita disadarkan bahwa ada 520 juta orang yang hidup dengan PKV (Penyakit Kardiovaskular). Nyatanya, mereka akan lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang parah.

Penyebab penyakit jantung disebabkan dari merokok, diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas, hingga polusi udara, dan kondisi yang kurang umum seperti penyakit Chagas dan amiloidosis jantung.

Ketua PERKI Cabang Yogyakarta, dr Irsad Andi Arso, MSc, SpPD, SpJP(K) mengatakan, dalam rangka peringatan Hari Jantung Sedunia tanggal 29 September, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengadakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit jantung dan pembuluh darah.

“Di masa pandemi ini, banyak sekali pasien yang datang untuk meminta surat layak vaksin atau sekedar bertanya. Padahal, pasien penderita penyakit jantung harus didahulukan untuk vaksinasi karena juga rentan,” katanya, Selasa (28/9/2021).

Baca Juga Penyakit Jantung Menjadi Pembunuh Nomor 1 di Indonesia! Yuk, Lindungi Jantung Anda dengan 7 Cara Ini!

Untuk itu pada kondisi tertentu, dr Irsyad mengatakan, penderita jantung tetap harus menjalani vaksinasi. Meskipun di lapangan, banyak kendala misalnya penderita penyakit jantung, saat baru mendaftar sudah dipotong, jangan vaksin Anda kan punya penyakit jantung. “Belum dari pasien yang merasa tidak layak divaksin. Disinyalir juga ada sebagian karena ketakutan dan kurang pengetahuan,” katanya.

“Di masa pandemi ini, banyak juga yang takut untuk menghadiri pertemuan rutin dan darurat, serta menjadi terisolasi dari teman dan keluarga,” imbuhnya. 

Ketua World Heart Day Perki Cabang Jogja, dr Bagus Andi Pramono, SpJP mengatakan, untuk memperingati Hari Jantung Sedunia, pihaknya akan mendorong penggunaan teknologi digital untuk memantau agar jantung kita untuk tetap dalam keadaan fit. “Memberdayakan alat digital untuk pencegahan, mengukur faktor resiko seperti tekanan darah, sebab pencegahan, itu penting sekali,” ujarnya.

“Kita memiliki peralatan yang selalu bisa kita pakai, misal jam tangan untuk memantau tekanan darah,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan kegiatan yang berisi edukasi dan promosi tentang pencegahan penyakit jantung melalui Live Instagram atau webinar. “Kita berbicara tentang pencegahan agar tidak terkena penyakit jantung dan pembuluh darah sehingga bagi yang memiliki penyakit jantung, jangan sampai di masa Covid-19, tidak melakukan periksa rutin,” tuturnya.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, dr Bagus berharap adanya daya ungkit di masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah. “Kita juga akan memilih duta edukasi penyakit jantung dan pembuluh darah untuk menyasar generasi muda agar tidak terkena penyakit jantung dan pembuluh darah,” ucapnya.

Tema dari Hari Jantung Sedunia tahun ini Use Heart to Connect. Slogan ini menghubungkan kita dengan jantung kita sendiri, memastikan bahwa kita mendorong dan memelihara mereka sebaik mungkin, dan menggunakan teknologi digital untuk menghubungkan setiap orang, di mana saja. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.